Connect with us

Kesehatan

Wagub NTB Temui Menkes RI Bahas Revitalisasi Posyandu

Published

on

HarianNusa.Com – Revitalisasi Posyandu merupakan salah satu program unggulan NTB Gemilang dalam bidang kesehatan yang telah tertuang dalam RPJMD NTB 2019-2023.

Untuk memantapkan program Revitalisasi Posyandu ini, Pemerintah Provinsi NTB terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait supaya program ini dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan harapan yang ingin dicapai.

Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama dengan Asisten 1 Setda Provinsi NTB Dra.Hj.Eva Nurcahyaningsih M.Si, Asisten II Ir. Ridwansyah, Asisten III Ir.Hartina M.Si, Direktur RSUP dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, dan Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dwi bertemu dengan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek di ruang rapat Cut Mutia Kantor Kementerian Kesehatan RI Jakarta, Senin, (5/8/19).

Dalam rilis yang disampaikan Biro Humas dan Protokol NTB menyebutkan agenda utama dalam pertemuan yang dimulai pukul 11.30 WIB tersebut adalah pemaparan tentang program Revitalisasi Posyandu yang akan dijalankan di NTB.

Dalam paparan Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi itu menyampaikan pentingnya Program Revitalisasi Posyandu mengingat peran dan fungsi Posyandu yang langsung bersentuhan dalam menyelesaikan masalah dasar masyarakat dari hulu.

Advertisement

“Kami di NTB berusaha supaya masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat itu diselesaikan dari hulunya. Untuk itu, keberadaan Posyandu yang berada di setiap dusun harus dapat dioptimalkan keberadaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah dasar yang ada di masyarakat,” jelas Wagub.

Lebih lanjut Umi Rohmi menjelaskan, saat ini penderita stunting di NTB berada pada angka 33,49 persen yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTB.

“Jika Posyandu telah berjalan efektif dan optimal, penderita stunting di NTB akan dapat diturunkan,” jelasnya.

Untuk menjalankan Revitalisasi Posyandu ini, tambah Wagub, pemerintah provinsi mengajak seluruh kepala desa untuk dapat menganggarkan biaya untuk Posyandu melalui dana desa.

“Melalui dana desa yang jumlahnya cukup besar, kami mengajak para kepala desa supaya menganggarkan minimal Rp 150.000 untuk insentif kader,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB menambahkan, jenis Posyandu yang dijalankan di NTB adalah Posyandu Keluarga yang sudah mulai dilakukan sejak tahun 2017.

“Posyandu Keluarga yang kami lakukan di NTB tidak hanya terfokus untuk memberikan pelayanan kepada anak saja tapi juga kepada remaja dan juga lansia,” jelasnya.

Saat ini, lanjut dr. Eka, di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di NTB memiliki 7.207 posyandu dengan berbagai tingkatan atau strata posyandu yang ada. Posyandu Pratama sebanyak 371 posyandu, Posyandu Madya sebanyak 3.702 posyandu, Posyandu Purnama sebanyak 3.360 posyandu, dan Posyandu Mandiri sebanyak 404 posyandu. Sementara yang termasuk kedalam posyandu aktif yaitu posyandu yang berada pada strata Purnama dan Mandiri berjumlah 3.811 posyandu.

“Kedepan, kita ingin seluruh posyandu atau sebagian besar posyandu yang ada berada pada strata tertinggi yaitu strata Posyandu Mandiri sehingga pelayanan yang didapatkan oleh masyarakat lebih maksimal,” jelasnya.

Sedikitnya, ada tiga hal penting yang bisa dilakukan dalam revitalisasi posyandu ini. Pertama, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dasar masyarakat. Kedua, pemberian makanan tambahan bergizi kepada anak-anak. Ketiga, pemberian penyuluhan yang sesuai dengan masalah lokal yang ada di dusun tersebut.

Advertisement

Setelah menyimak pemaparan dari Wagub dan Kadikes NTB, Menteri Kesehatan menyambut baik program Revitalisasi Posyandu yang menjadi program unggulan NTB ini.

“Program Revitalisasi Posyandu dengan jenis Posyandu Keluarga yang digalakkan di NTB ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat NTB,” jelasnya.

Kementerian Kesehatan, lanjut Menkes, akan memberikan dukungan dalam mensukseskan program Revitalisasi Posyandu di NTB ini.

“Nanti apa yang bisa kami bantu akan kami berikan untuk suksesnya program ini,” ungkap Menkes. (f3)

Ket. Foto:
Foto bersama Wagub NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah dan rombongan bersama Menkes RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek. (istimewa)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Kesehatan

Wabup UNA Minta Kuatkan Kolaborasi Atasi Masalah Kesehatan

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Wakil Bupati Lombok Barat Hj.Nurul Adha meminta semua jajarannya untuk menguatkan kolaborasi dan koordinasi dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan, terutama eliminasi malaria dan TB (Tuberkulosisi). Hal tersebut disampaikan dalam Rapat koordinasi percepatan eliminasi malaria dan TB yang dilaksanakan di Ruang Rapat Jayengrane Kamis (05/06/2025). 

Wabup UNA menyampaikan 

bahwa berbagai masalah kesehatan perlu mendapatkan perhatian serius. Hal ini agar tidak menyebabkan masalah di masyarakat. Salah satunya adalah terkait dengan malaria dan TB. dari informasi yang disampaikan oleh sejumlah pihak, Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi daerah eliminasi malaria dan TB. Artinya belum termasuk wilayah bebas malaria dan TB. sehingga meminta semua jajarannya untuk benar benar memperhatikan masalah ini. “Malaria dan TB ini perlu mendapat perhatian serius agar kita termasuk daerah bebas malaria dan TB,”ujarnya.

Hj.Nurul Adha meyakini hal ini dapat diselesaikan dengan penanganan yang tepat sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh kementerian kesehatan. Selain itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kolaborasi dan kerjasama yang erat antar berbagai pihak agar Lombok Barat dapat menjadi daerah bebas malaria dan TB. Ia mengatakan kolaborasi adalah kunci tepat dalam mengatasi berbagai hal. 

“Untuk itu perlu dibangun sistem kerja terintegrasi bagaimana pola penanganannya? Yakni, pertama menangani daerah yang terjangkit dan kedua menjaga jangan sampai daerah-daerah terjangkit ini, meluas ke daerah yang belum terjangkit. Tentu ini butuh komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak,” ucapnya.

Advertisement

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Zulkifli mengatakan malaria dan TB ini menjadi perhatian serius pihaknya. Ia terus menguatkan koordinasi dan kolaborasi dengan semua pihak untuk mengatasi masalah malaria dan TB ini. Ia mengatakan apabila diperlukan tambahan obat-obatan, vitamin-vitamin segera dikonsultasikan dengan pusat pelayanan kesehatan terdekat.

“Mari bersama-sama membangun sinergi dalam mengatasi hal ini. Kita susun jadwal dan jam kerja mengatasi ini agar tidak menyebar lebih luas,”ujarnya. Kegiatan rapat ini berjalan dengan lancar. Berbagai pihak menyampaikan tanggapan dan solusi dalam mengatasi masalah ini. 

Kegiatan ini dihadiri oleh  Wakil Bupati Lobar UNA (Ummi Nurul Adha) Plt.Kadikes, Kepala DP2KBP3A, Kepala OPD dan undangan lainnya. (F2)

Ket. Foto:

Advertisement

Wakil Bupati Lombok Barat Hj Nurul Adha saat memimpin rapat koordinasi dg jajarannya. (Ist)

Continue Reading

Kesehatan

Program MBG di NTB Jangkau 153 Ribu Penerima Manfaat 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)  kini telah menjangkau sekitar 153.000 penerima manfaat.  Program ini didukung oleh pendirian 53 titik Satuan Pelayanan  Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah NTB.

Kepala Regional SPPG NTB, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa program ini dijalankan secara bertahap dan sistematis, menyasar kelompok-kelompok rentan seperti balita, ibu menyusui dan ibu hamil yang mendapat porsi 10 persen dari total distribusi Gizi 

Pembentukan SPPG ini menjadi langkah strategis untuk memastikan program MBG menjangkau kelompok yang paling membutuhkan. Sebanyak 10 persen di antaranya kami khususkan untuk tiga B: Balita, Ibu Menyusui, dan Ibu Hamil,” ungkap Eko dalam konferensi pers yang digelar Dinas Kominfotik Provinsi NTB di, Selasa, (3/6) di Mataram. 

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa NTB termasuk dalam Zona III secara nasional, yang berarti perhatian khusus dan dukungan ekstra menjadi kebutuhan utama dalam pelaksanaan program. Untuk mendukung operasionalisasi di lapangan, setiap titik SPPG diperkuat oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)y ang bertugas mengelola distribusi dan pelaksanaan teknis program.

Sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga standar gizi dan keamanan makanan, program MBG juga melibatkan pelatihan intensif bagi para pengelola dan penyaji makanan. Pelatihan ini mengusung standar Manajemen Penjamah Makanan untuk memastikan kualitas pangan yang layak dan aman dikonsumsi.

Advertisement

“Kami melakukan pelatihan secara komprehensif untuk para penjamah makanan. Ke depan, kami sangat mengharapkan dukungan dari Dinas Kesehatan dan BPOM untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan pendampingan,” tambah Eko.

Dengan skema terpadu yang melibatkan edukasi, pendampingan, dan pengawasan, Program MBG diharapkan menjadi instrumen penting dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat NTB.

“Kami berharap program ini mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen, termasuk media, agar informasi positif ini tersampaikan secara luas dan masyarakat bisa ikut serta menjaga keberlangsungan program,” tutup Eko. (F3)

Ket. Foto:

Advertisement

kegiatan Konferensi pers yang digelar Dinas Kominfotik NTB membahas Program MBG dan penanganan stunting di NTB. (Ist)

Continue Reading

Headline

VAKSINUR, Layanan Vaksinasi Terbaru Klinik An Nur, Resmi Hadir di Lombok Barat

Published

on

By

Lombok Barat – Klinik An Nur resmi meluncurkan layanan vaksinasi baru bernama VAKSINUR, menjadikannya klinik swasta pertama di Lombok Barat yang menyediakan beragam jenis vaksin dengan standar pelayanan internasional. Peluncuran layanan ini diresmikan oleh Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, S.Th.I, atau yang akrab disapa Umi Nurul.

Dalam sambutannya, Umi Nurul menyampaikan apresiasi atas inisiatif Klinik An Nur dalam memperluas layanan kesehatan bagi masyarakat. “Layanan vaksinasi ini diharapkan mampu meningkatkan cakupan imunisasi di Lombok Barat dan membantu mencegah berbagai penyakit menular,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung fasilitas kesehatan yang berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, termasuk dari segi perizinan dan fasilitas pendukung lainnya. Umi Nurul juga mendoakan agar Klinik An Nur bisa berkembang menjadi rumah sakit swasta yang lebih besar di masa depan.

VAKSINUR: Layanan Vaksinasi Berstandar Internasional

Pemilik Klinik An Nur, dr. Indri Hapsari, Sp.A, M.Sc, M.HKes, C.M.C, menjelaskan bahwa VAKSINUR merupakan singkatan dari “Vaksinasi di Klinik An Nur”. Klinik ini telah mendapatkan izin dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk mengeluarkan kartu kuning atau International Certificate of Vaccination (ICV), yang menjadi bukti bahwa layanan vaksinasi di klinik tersebut telah memenuhi standar internasional.

Advertisement

“Layanan VAKSINUR tidak hanya menyediakan vaksin untuk umroh dan haji, seperti vaksin meningitis, tetapi juga beragam vaksin lainnya, seperti vaksin Dengue untuk pencegahan demam berdarah, vaksin influenza, vaksin rotavirus untuk bayi, serta vaksin tambahan untuk anak dan dewasa,” jelas dr. Indri.

Dengan hadirnya VAKSINUR, Klinik An Nur berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat di Lombok Barat.

Acara Peresmian yang Dibalut Kegiatan Sosial

Peluncuran layanan VAKSINUR dihadiri oleh sekitar 150 tamu, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Acara ini juga diramaikan dengan berbagai aksi sosial, seperti pembagian sembako kepada kaum dhuafa, pemberian paket lebaran kepada anak yatim, dan buka puasa bersama.

Salah satu tokoh masyarakat yang hadir, Mamiq Ridho, Kepala Dusun Mendagi, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran Klinik An Nur yang telah memberikan manfaat besar bagi warga sejak delapan tahun lalu.

Advertisement

“Klinik An Nur bukan hanya menyediakan layanan kesehatan yang memadai, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan kami, seperti pembagian sembako setiap Idul Fitri, bantuan hewan kurban pada Idul Adha, serta bakti sosial kesehatan,” katanya.

Ia pun mendoakan agar Klinik An Nur semakin berkembang dan mendukung jika klinik tersebut nantinya menjadi rumah sakit swasta.

Dengan peluncuran VAKSINUR, Klinik An Nur memperkuat posisinya sebagai pionir layanan vaksinasi swasta di Lombok Barat, menghadirkan solusi kesehatan yang lebih luas dan berstandar internasional untuk masyarakat.

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!