Connect with us

Lombok Barat

Hapus Penggunaan Merkuri, Selamatkan Sekotong

Published

on

HarianNusa.Com – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyebutkan, potensi-potensi yang dimiliki Sekotong seperti potensi pariwisata, tambang, dan hutan merupakan masa depan Lombok Barat. Ia mengungkapkan tugas masyarakat setempat beserta pemerintah daerah adalah untuk menjaga dan memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat Lombok Barat, bahkan bisa memberikan sumbangsih terhadap kemajuan Provinsi NTB dan bagi kemajuan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan bupati saat membuka Sosialisasi Program Penurunan dan Penghapusan Merkuri di Sektor Penambangan Sekala Kecil (PESK) bertempat di Hotel Aston In Mataram, Kamis (31/10/2019).

Sosialisasi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari projek Global Opportunities for Long-Term Development of Artisanal Small-Scale Gold Mining Sector – Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-Scale Gold Mining (GOLD-ISMIA) yang diluncurkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bagian dari upaya Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri pada PESK dan meningkatkan kondisi hidup para PESK.

Proyek ini merupakan pilot project yang akan berlangsung selama 5 tahun dan nantinya akan menjadi percontohan bagi proyek lain dengan tujuan untuk memperkuat pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan Konvensi Minamata, yakni pakta internasional yang didesain untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari emisi dan pelepasan antropogenik merkuri dan senyawa merkuri.

Enam lokasi yaitu Kabupaten Lombok Barat, Halmahera Selatan, Gorontalo Utara, Minahasa Utara, Kulon Progo dan Kuantan Singingi dipilih karena memiliki lokasi pertambangan dengan aktivitas penambangan yang cukup massif.

Advertisement

Di Lombok Barat sendiri, khususnya wilayah Sekotong, keinginan dan kebutuhan masyarakat untuk menjadikan kegiatan pertambangan mineral logam (emas) sebagai usaha dan mata pencaharian yang dapat merubah kehidupannya ke arah yang lebih sejahtera membawa implikasi terhadap terus terjadinya praktek-praktek Pertambangan Tanpa Izin (PETI).

Dalam prosesnya, penambangan selalu identik dengan merkuri atau air raksa (Hg) yang masih saja ditemukan dalam proses pengolahan hasil tambang (emas).

Merkuri bersifat toksik untuk makhluk hidup tentunya sangat berbahaya, tidak hanya bagi manusia saja, hewan, tumbuhan, lingkungan pun akan sangat terdampak dengan adanya kandungan merkuri.

Dalam kegiatan ini bupati juga mengimbau masyarakat agar jangan sampai mengorbankan potensi lain seperti pariwisata yang dimiliki Sekotong hanya gara-gara tambang.

“Tambang ini manfaatnya sangat terbatas, tapi kemudian kita diancam oleh berbagai macam bahaya,” tutur bupati.

Advertisement

“Apa artinya uang satu miliar namun anak cucu kita terancam oleh bahaya merkuri, tetangga kita, itu kan artinya kita tidak punya masa depan?,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Direktur Pusat Badan Pangkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Rudi Nugroho memaparkan, jika pada tahun 2012 tercatat bahwa Indonesia merupakan penghasil emas terbesar ke-7 di dunia dengan penghasilan emas 60 ton/tahun. Sedangkan penambangan skala kecil bisa menghasilkan 60-130 ton/tahun.

“Di Sekotong sendiri tahun 2012 tercatat menghasilkan emas 400 kg dalam satu tahun dengan jumlah penambang 5000 orang, sehingga pertambangan emas skala kecil itu sangat bagus dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun jika dibiarkan terus menggunakan merkuri tentunya akan mencemari lingkungan dan mengancam generasi selanjutnya,” jelasnya.

Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Minamata melalui Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata tentang Merkuri. Dilanjutkan dengan Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan penghapusan Merkuri yang merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memberitahukan bahwa isu tentang merkuri wajib disadari dan dianggap serius oleh semua pihak.

“Namun jika harus dihapus begitu saja tanpa ada solusi, nanti kejadiannya bisa jadi tidak menyenangkan, jadi harus ada solusi,” tegas Rudi.

Advertisement

Penggunaan merkuri dalam proses pemurnian emas disebutkan Rudi salah satu solusinya bisa diganti dengan menggunakan bahan kimia sianida (jenis sianida tidak berbahaya) yang prosesnya disebut sianidasi. Proses sianidasi ini walaupun memakan waktu sedikit lebih lama dibanding menggunakan merkuri namun bisa memaksimalkan recovery emas yang diperoleh bisa mencapai 80 persen (40 persen jika menggunakan merkuri).

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang menyangkut empat hal seperti pembahasan bagaimana membedah peraturan-peraturan yang ada terkait dengan PESK bisa sesuai dengan kondisi lapangan, capacity building atau pengkajian teknologi ramah lingkungan yang akan digunakan, serta hal-hal yang terkait supporting financial atau modal. Dan yang terakhir adalah pembahasan tentang bagaimana meningkatkan kepedulian dari semua pihak serta proses monitoring dan evaluasi.

Diskusi sendiri menghadirkan narasumber-narasumber dari perwakilan Badan Pangkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Deputi Infrastruktur Pertambangan dan Energi, Kemerterian Koordinator Kemaritiman, perwakilan dari United Nation Development Programme (UNDP) Jakarta dan perwakilan dari GOLD-ISMIA sendiri.

Turut hadir dalam kegiatan itu, para perangkat Desa Buwun Mas, Desa Pelangan dan Desa Cendi Manik, serta penggiat usaha tambang rakyat yang bergerak dalam Penambangan Sekala Kecil (PESK).

Diskusi ini nantinya diharapkan Rudi bisa mencari titik bagaimana rasionalisasi pertambangan sekala kecil tetap bisa jalan namun lingkungan juga terjaga dengan baik. (f3)

Advertisement

Ket. Foto:
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid berjabat tangan dengan Direktur Pusat Badan Pangkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Rudi Nugroho. (istimewa)

Continue Reading
Advertisement

Lombok Barat

Dukcapil Lombok Barat Gencarkan Layanan Adminduk Saat Libur, Meski Sepi Tetap Jemput Bola ke Perumahan

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Di tengah libur dan cuti bersama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Lombok Barat tetap menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk). Tak gentar dengan rendahnya animo masyarakat dan jadwal libur, tim Dukcapil turun langsung menyasar sejumlah perumahan di Kecamatan Labuapi dengan pola jemput bola.

“Orang lain boleh libur, tapi staf kami tetap bertugas. Kami anggap pelayanan di hari libur bisa lebih efektif,” ujar Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, saat memberikan pelayanan di Perumahan Citra Garden, Desa Perampuan, Jumat (30/5/2025).

Dalam rangkaian pelayanan ini, Dukcapil menurunkan tiga tim yang menyasar tiga lokasi: Citra Garden di Desa Perampuan serta Citra Persada dan Griya Hijau di Desa Karang Bongkot. Pelayanan di Citra Garden dilakukan selama dua hari, tidak hanya untuk migrasi adminduk, tetapi juga seluruh layanan seperti perekaman KTP, pembaharuan KK dan KTP, hingga penerbitan akta kelahiran dan kematian.

“Awalnya kami hanya siapkan pelayanan migrasi, tapi karena banyak warga datang dengan kebutuhan lain, kami tambah jenis layanannya. Tidak bisa ditolak, masyarakat sudah datang,” jelas Akhkam.

Pada hari pertama, ratusan warga mendatangi titik pelayanan di rumah Ketua RT. Namun, banyak yang diminta kembali keesokan harinya karena jenis pelayanan yang dibutuhkan di luar migrasi dan tidak disiapkan sebelumnya. Dari hasil pelayanan, hanya 15 kepala keluarga yang mengurus pindah domisili ke Lombok Barat.

Advertisement

“Kami kembali melayani hari ini, dari pukul 15.00 hingga 18.00. Harapannya, lebih banyak yang bisa kami bantu migrasi,” tegasnya.

Kepala Desa Perampuan, H. Zubaidi, mengungkapkan bahwa wilayahnya mencakup sekitar 13 perumahan, sebagian besar baru. Untuk mempermudah pelayanan, pihak desa akan menata ulang struktur kelembagaan warga seperti pembentukan RT baru jika penghuni sudah lebih dari 50% dan berdomisili resmi di Lombok Barat.

Sementara itu, di Perumahan Citra Persada, dari sekitar 200 rumah dengan tingkat keterisian 70%, Dukcapil melayani 21 kepala keluarga. Menurut informasi dari kepala desa setempat, mayoritas warga di sana sudah memiliki KTP Lombok Barat.

“Kami juga punya pekerjaan rumah cukup banyak di Karang Bongkot ini,” ujar Akhkam.

Sekitar lokasi Citra Persada, terdapat sejumlah perumahan lain seperti Bale Lumbung 1-2, Griya Perampuan Asri, Mekar Asri, Puri Rengganis, dan Bale Solah. Dukcapil berharap warga yang belum tertangani bisa datang secara mandiri ke kantor Dukcapil atau Mall Pelayanan Publik (MPP) untuk mengurus dokumen kependudukan mereka.

Advertisement

Melalui upaya jemput bola ini, Dukcapil Lombok Barat membuktikan dedikasi tinggi untuk memberikan pelayanan tanpa mengenal hari libur demi mendekatkan layanan kepada masyarakat. (F3)

Ket. Foto: Pelayanan Adminduk di salah satu perumahan di Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. (Ist)

Continue Reading

Lombok Barat

Pasangan Lazadha Diterpa Issu Miring, Bupati LAZ : Itu Semua Fitnah dan  Masyarakat Jangan Terprovokasi

Published

on

By

HarianNusa, Mekkah – Setelah sukses meraih berbagai prestasi membanggakan dan berhasil melaksanakan terobosan untuk membangun daerah, Pasangan LAZADHA mulai dipecah belah oleh oknum yang mengaku dari kelompok relawan yang mengatasnamakan diri dengan Sunah (Solidaritas Santri Ummi Nurul Adha). Kelompok relawan ini rencananya akan mengelar aksi dengan sejumlah tuntutan.  Menanggapi hal tersebut, Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dari tanah suci mekkah, Kamis, 29 Mei 2025 langsung memberikan klarifikasi. 

Menurut Bupati LAZ, semua yang disampaikan oleh orang yang mengaku sebagai kelompok relawan yang tidak terdaftar tersebut adalah tidak benar dan semuanya fitnah. Hal ini karena pihaknya tidak pernah menyampaikan tentang semua hal yang menjadi tuntutan kelompok relawan tersebut.  Ia bahkan meminta kelompok relawan tersebut untuk memberikan bukti rekaman jika pihaknya pernah mengatakan hal-hal yang dapat mengganggu hubungan harmonis dengan Wakil Bupati.

 “Semuanya adalah fitnah dari orang yang tidak bertanggung jawab, saya meminta orang yang menyebar fitnah ini segera bertaubat nasuha,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati LAZ meminta semua masyarakat untuk tidak terpengaruh dan tidak terprovokasi  dengan isu dan fitnah yang dibuat oleh kelompok tersebut. Ia meminta semua pihak untuk tetap menjaga kondusifitas daerah. Selain itu ia juga meminta masyarakat untuk tetap konsentrasi dalam mendukung berbagai program pembangunan di Lobar. Ia menambahkan bahwa dirinya bersama wakil bupati tetap harmonis dan tetap berkomunikasi dengan lancar. 

“Kami minta semua masyarakat tidak terprovokasi oleh hal tersebut. Kami bersama ibu wabup terus berkomitmen untuk tetap menjaga kebersamaan dan untuk mewujudkan Lombok Barat maju, Mandiri dan Berkeadilan, sejahtera dari desa. Mari kita tetap bersatu dan berkolaborasi,” ujarnya.

Advertisement

Sebelumnya beredar surat pemberitahuan aksi dari oknum yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok relawan Sunnah (Solidaritas Santri Ummi Nurul Adha). Ia akan menggelar aksi unjuk rasa pada hari senin, 2 Juni 2025 di kantor Bupati Lobar dengan berbagai tuntutan. Dari informasi kelompok relawan ini tidak terdaftar sebagai relawan Lazadha dan tidak diketahui oleh tim dari Hj. Nurul Adha. Kelompok ini diduga kuat ingin memecah belah pasangan Lazadha yang memiliki track yang bagus dalam memimpin Lobar. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu isu yang tidak benar. (F3)

Continue Reading

Lombok Barat

Kerja Nyata, Lobar Raih Opini WTP ke 11 dari BPK RI

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kerja Nyata berbasis kinerja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat membuahkan berbagai prestasi membanggakan. Setelah memperoleh sejumlah penghargaan dari Pemerintah Pusat, Pemkab Lombok Barat kembali memperoleh prestasi membanggakan yaitu Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Lombok Barat. Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan ini dilaksanakan di Kantor BPK Perwakilan NTB di Mataram, Selasa, 27 Mei 2025. Hadir dalam kegiatan ini Kepala BPK Perwakilan NTB Suparwadi, SE., MM., Ak., ERMAP, CSFA, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Nurul Adha (UNA), Wakil Ketua DPRD Lombok Barat TGH Hardiatullah, Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota di NTB serta tamu undangan lainnya.

Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Nurul Adha menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPK Perwakilan NTB yang telah melakukan pemeriksaan terhadap LKPD Kabupaten Lombok Barat. Hal ini adalah untuk tetap menjaga agar pengelolaan anggaran daerah tetap akuntabel dan sesuai dengan standart akuntansi pemerintah. Hal ini juga nenjadi tolok ukur kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran daerah. “Kami bersyukur atas opini WTP dari BPK RI ini. Hal ini sebagai hasil dari Pemeriksaan atau LHP atas LKPD Kabupaten Lombok Barat,” Ujarnya.

Wabup UNA (Ummi Nurul Adha) mengatakan keberhasilan Lombok Barat untuk memperoleh opini WTP ke 11 kali ini adalah hasil kerja keras dan kerja nyata semua jajaran pemerintah daerah dalam pengelolaan anggaran daerah yang sesuai dengan standart akuntasi Pemerintah. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua jajarannya yang telah bekerja keras dan disiplin sehingga dapat memperoleh Opini WTP ke 11 dari BPK RI.  Ia berharap agar opini WTP ini dapat terus dipertahankan. Ia juga berharap agar kerja nyata dan kinerja yang dilakukan oleh jajarannya dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. “Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat dapat memperoleh opini WTP untuk yang ke 11 kali dari BPK RI. Mari kita terus kerja keras dan kerja nyata untuk mewujudkan Lobar Maju, Mandiri dan Berkeadilan,” harapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Lombok Barat TGH Hardiatullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Daerah, jajaran OPD yang telah bersinrgi dan bekerja keras sehingga opini WTP ini dapat diraih untuk yang ke 11 kali. Ia mengatakan bahwa hal ini bukan hanya sekedar kebanggaan tetapi juga merupakan tanggung jawab yang besar dalam melakaanakan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan. “Tentu kami akan terus melaksanakan fungsi pengawasan agar pengelolaan keuangan daerah tetap akuntabel dan berpihak kepada masyarakat. Marilah kita jadikan capaian ini sebagai motivasi untuk terus menyempurnakan pelayanan publik,”ujarnya.

Opini WTP terhadap LKPD Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dari BPK RI ini merupakan yang ke 11 kali. Hal ini menandakan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah telah sesuai dengan standart akuntansi pemerintah. Diharapkan capaian ini juga akan terus menyempurnakan pelayanan publik di Lombok Barat. (F2/Kom)

Advertisement

Ket. Foto:

Wakil Bupati Lobar Hj. Nurul Adha saat  menerima penghargaan WTP dari BPK RI. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!