Politik
Ribuan Massa Lutfi-Feri Teriakkan Yel-Yel Salam Perubahan

HarianNusa.com, Kota Bima – Kandidat kuat Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Bima 2018-2023, HM. Lutfi, SE-Feri Sofiyan, SH (LUTFI-FERI), disambut meriah kedatangannya di lingkungan Suntu Kekurahan Paruga Rasanae Barat Kota Bima, Minggu malam (25/3).
Pasangan Lutfi Feri didampingi isteri masing-masing. Hj. Elly Alwaini dan Ibu Jumriah, disambut hiruk-pikuk warga baik tua, muda, perempuan dan laki-laki, yang sebagiannya memegang ratusan obor. Keduanya diarak berjalan kaki mulai dari Cabang Yasin Harapan hingga menuju acara silaturahim dan pengukuhan Tim Pemenangan Lutfi-Feri disamping SDN-2 Kota Bima.
Diiringi musik tradisional Gantaong, di sepanjang jalan terdengar gemuruh ribuan massa meneriakkan Yel Yel Salam Perubahan dan Salam 2 Jari sebagai bentuk dukungan kepada paslon usungan sembilan Parpol tersebut (Golkar, PAN, Gerindra, PPP, PBB, PKB, Nasdem, PKPI, dan Hanura).
Begitupun saat tiba di arena silaturahim dan pengukuhan Tim Pemenangan, Lutfi-Feri juga mendapat sambutan meriah dari para undangan yang lebih dulu hadir terutama dari kalangan ibu-ibu yang begitu sangat bersemangat dan penuh antusias.
Keduanyapun mendapat kalungan bunga sebagai bentuk kecintaan dan peghormatan warga masyarakat Kelurahan Paruga terhadap pencalonan mantan anggota DPR RI 2 periode dan mantan Pimpinan DPRD 2 periode tersebut.
“Salam Perubahan, hidup Lutfi-Feri ,” teriak ibu-ibu lingkungan Suntu Kompak.
Malam penyambutan Lutfi-Feri benar-benar semarak dan meriah, apalagi di tengah ribuan warga masyarakat tersebut hadir sejumlah tokoh berpengaruh di Kelurahan Paruga diantaranya, Drs. H. Muhammad, Drs. H. A Karim Azis, SH, H. Najib Jawa Baru, Alfian Indrawirawan, S.Adm, Wahyuddin, S.Ag, H. Farid, Johan Jefris (Dae Johan), Syarif Grand, Amran H. Yasin dan Sudirman.
Suasana kian semarak ketika H. A. Karim Azis atau yang kerap disapa Dae Kero ini didaulat menyampaikan kata sambutan. Dengan gaya serius tapi kocak, pakarnya Pantun Bima ini mampu mengocok perut ribuan undangan yang hadir, tak terkecuali Paslon Lutfi-Feri. “Malampasi para kesem, tantu santudamu. Lampasi duamu wara lenga nuntu laomu, malampasi tolu, wara sabua di ma wu’u,” ucap Dae Kero disambut riuh tawa para hadirin.
Pada kesempatan itu, Dae Kero mengajak seluruh komponen warga masyarakat Kelurahan Paruga untuk bersatu dan bersama-sama memenangkan pasangan calon nomor urut 2. “Itu keinginan saya, mari kita satukan hati memenangkan Lutfi-Feri. Insya Allah Suntu-Paruga siap mendukung dan memenangkan nomor urut 2, wabil khusus warga di RW 01 dan RW 02,” ucapnya.
Ia juga menitip pesan dan harapan kepada Lutfi-Feri agar jika nantinya terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bima 5 tahun kedepan dapat menuntaskan pembangunan Masjid Raya Al-Muwahiddin Bima. “Jika bisa setiap tahunnya dianggarkan Rp5 Milyar untuk Masjid Raya,” pesannya yang justru langsung dijanjikan Rp10 Milyar setiap tahun oleh Calon Walikota Bima, HM. Lutfi, SE.
Pantauan dari lapangan ,sebelum hadir di acara malam silaturahim dan pengukuhan Tim Pemenangan pada sore harinya, Lutfi-Feri menggelar blusukan di wilayah Suntu dan Paruga. Saat blusukan keduanya disambut begitu meriah dan penuh keakraban oleh warga setempat. Keduanya diarak oleh warga menyusuri lorong-lorong gang sekaligus melihat langsung kondisi lingkungan Suntu dan Paruga, terutama sekali warga yang dekat dengan bantaran sungai. Pada kesempatan sama, Lutfi-Feri juga melihat langsung lokasi jembatan gantung yang selama ini sudah tidak lagi akibat diterjang banjir tahun lalu, jembatan tersebut merupakan jalan alternatif penghubung Kelurahan Dara dan Paruga. (sat)
Lombok Barat
Dengarkan Aspirasi Warga, H.M. Jamhur Komitmen Perjuangkan Tiga Isu Krusial di Desa Saribaye

HarianNusa, Lombok Barat – Anggota DPRD Provinsi NTB, H.M. Jamhur, menyerap langsung aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar di Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Rabu, Selasa(3/6). Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa, seluruh Kepala Dusun (Kadus), RT, dan berbagai elemen penting desa.
Dalam suasana dialogis dan penuh keakraban, H.M. Jamhur menegaskan pentingnya mendengar langsung suara rakyat sebagai bagian dari tanggung jawab wakil rakyat. “Alhamdulillah, reses kali ini menjadi momentum untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat. Aspirasi ini adalah amanah yang insyaAllah akan kami perjuangkan di tingkat provinsi,” ujarnya.
Dari berbagai masukan yang disampaikan, terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Desa Saribaye:
1. Pengelolaan Sampah
Warga mengusulkan pengadaan armada pengangkut dan sarana pendukung lainnya untuk mengatasi persoalan sampah. Masyarakat mendambakan lingkungan desa yang bersih dan sehat sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas hidup.
2. Infrastruktur Jembatan Penghubung
Masyarakat meminta pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Saribaye dengan Desa Karang Bayan dan Desa Sigerongan. Jembatan ini dinilai sangat penting untuk memperlancar mobilitas warga dan menunjang konektivitas antar wilayah.
3. Beasiswa untuk Pemuda
Banyak pemuda di desa yang belum bisa melanjutkan pendidikan tinggi karena keterbatasan biaya. Warga berharap adanya program beasiswa dari pemerintah provinsi agar generasi muda dapat meraih masa depan yang lebih baik.
H.M. Jamhur menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang diterima akan dibawa ke meja pembahasan di DPRD Provinsi NTB. “Langkah kecil seperti ini, jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, bisa menjadi bagian dari perubahan besar untuk daerah kita,” ucapnya.
Reses ini menjadi bukti komitmen H.M. Jamhur dalam membangun komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen. Masyarakat pun menyambut baik kehadiran wakil rakyat di tengah mereka, dengan harapan nyata akan perubahan dan perbaikan ke depan. (F3)
Ket. Foto:
Kegiatan reses ke III Anggota DPRD NTB Fraksi PKB H. M. Jamhur. (Ist)
NTB
Tancap Gas! Nadirah Al Habsyi Gerak Cepat Rampungkan Kepengurusan PBB di NTB

HarianNusa, Mataram – Pasca ditunjuk menahkodai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Nusa Tenggara Barat (NTB), Nadirah Al Habsyi langsung tancap gas merampungkan kepengurusan PBB di seluruh kabupaten/kota di NTB.
Nadirah yang juga Anggota DPRD NTB Dapil VI (Dompu, Bima dan Kota Bima) ini mengatakan, sembari menunggu SK kepengurusan dikeluarkan DPP, dirinya sedang melakukan konsolidasi untuk pengurus PBB di 10 kabupaten/Kota dalam rangka Musyawarah Cabang (Muscab).
“Sebelum SK (DPP) turun kita melakukan persiapan rapat-rapat untuk mempersiapkan langkah-langkah kerja ke depan,” ungkapnya saat diwawancara di Mataram, Selasa, (3/6/25).
Nadirah memastikan, kepengurusan DPW PBB NTB periode 2025-2030 adalah orang-orang yang mau bekerja untuk partai PBB.
“Ada yang pengurus lama dan ada juga yang orang-orang baru. Isinya Allah mereka adalah yang benar-benar mau bekerja untuk PBB,” ungkap Nadirah yang juga anggota DPRD NTB Dapil VI.
Rencana pelantikan pengurus PBB NTB ini nantinya akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
“Insya Allah pelantikan nanti kami undang Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,” tutupnya. (F3)
Ket. Foto:
Ketua DPW PBB NTB, Nadirah Al Habsyi. (HarianNusa)
NTB
Mayoritas Fraksi DPRD NTB Setujui Raperda SOTK Usulan Gubernur

HarianNusa, Mataram – Panitia Khusus (Pansus) DPRD NTB menyatakan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) telah rampung. Mayoritas fraksi di DPRD NTB menyatakan setuju atas inisiatif yang diajukan oleh Gubernur NTB tersebut.
Ketua Pansus SOTK, Hamdan Kasim, mengatakan tujuh dari delapan fraksi menyatakan persetujuan dalam rapat finalisasi yang digelar Senin (2/6) di Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Sebanyak tujuh fraksi telah menyatakan setuju terhadap usulan SOTK dari gubernur. Persetujuan ini tentu disertai beberapa catatan yang akan kita tindak lanjuti,” ujar Hamdan.
Namun, ada satu fraksi yang menyatakan keberatan terhadap sebagian isi Raperda, yakni Fraksi PKB.
“PKB menolak satu poin saja, yaitu soal penggabungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Selebihnya mereka tidak masalah,” jelasnya.
Hamdan memastikan bahwa, sikap mayoritas sudah cukup kuat untuk membawa Raperda tersebut ke tahapan berikutnya. Enam fraksi lainnya pun, meskipun menyetujui, turut memberikan catatan serta rekomendasi terhadap isi Raperda.
“Catatan dan masukan dari fraksi-fraksi akan kita sampaikan di kemudian hari, setelah semua dirangkum secara resmi,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Selanjutnya, Pansus akan mengirimkan surat resmi kepada pimpinan DPRD NTB untuk menjadwalkan rapat paripurna.
“Kami akan bersurat dalam waktu dekat agar paripurna segera digelar. Jadwal pastinya menunggu keputusan Banmus (Badan Musyawarah),” tambah Hamdan.
Fraksi PPP yang tidak hadir dalam rapat final tersebut dinilai tidak memengaruhi keputusan final.
“Sudah bulat. Tujuh fraksi setuju. Soal PPP, saya tidak tahu sikap mereka karena mereka tidak hadir,” kata Hamdan.
Terpisah, Sekretaris Fraksi PPP DPRD NTB, Marga Harun, memberikan klarifikasi terkait ketidakhadiran pihaknya. Menurutnya, hal itu terjadi murni karena kesalahan informasi internal.
“Ketidakhadiran kami bukan bentuk penolakan atau aksi walk-out. Itu hanya karena miskomunikasi dalam fraksi kami,” jelas Marga.
Ia pun menegaskan bahwa PPP tetap berada dalam barisan pendukung Raperda SOTK yang diusulkan oleh gubernur.
“Dari awal kami mendukung penuh inisiatif Gubernur NTB terkait SOTK ini. Tidak hadir dalam satu rapat, tidak berarti kami menolak,” tegasnya.(F3)
Ket. Foto:
Ketua Pansus SOTK, Hamdan Kasim. (HN)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok