HarianNusa.com, Mataram – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat mengeluarkan peringatan dini kekeringan di NTB. Berdasarkan data curah hujan dan kondisi dinamika atmosfer, terpantau seluruh wilayah NTB masih berada pada periode musim kemarau.
Suhu muka laut di perairan NTB menunjukan kondisi netral hingga anomali negatif. Faktor lainnya yang mempengaruhi pola musim di NTB yakni El Nino Souther Oscillation (ENSO), yaitu prilaku suhu permukaan laut. Hal tersebut merupakan salah bagian yang mempengaruhi berkurangnya curah hujan di wilayah NTB.
Peluang curah hujan pada dasarian I Agustus 2017 umumnya <20 mm di sebagian besar NTB, dengan peluang 80 – >90 %, namun terdapat peluang hujan 20-50 mm/dasarian sebesar 40 – 70% di Lombok Barat bagian Selatan dan Kabupaten Sumbawa bagian Selatan.
Dengan kembalinya musim kemarau dan berkurangnya curah hujan di NTB, menjadi penting untuk diperhatikan ketersediaan air bersih dan kebutuhan air tanaman khususnya bagi lahan pertanian.
BMKG juga mengeluarkan prediksi wilayah di NTB yang terancam tidak diguyur hujan selama satu bulan lebih. Wilayah-wilayah tersebut yakni, Kabupaten Bima: Bolo (48 hari), Lambu (46 hari), Sape 2 (105 hari), Soromandi (47 hari), Wawo (34 hari).
Kabupaten Dompu: Pajo (48 hari); Lombok Timur : Sambelia ( 85 hari); Kabupaten Lombok Utara : Gangga (34 hari), Pemenang (35 hari), Pemenang Timur (34 hari), Tanjung (40 hari); Kabupaten Sumbawa : Labuhan badas (63 hari). (sat)