Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
BerandaHukum & KriminalPagutan Kondusif, Polisi Bersiaga Antisipasi Bentrok Susulan

Pagutan Kondusif, Polisi Bersiaga Antisipasi Bentrok Susulan

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa.com, Mataram – Bentrok antara Lingkungan Asak dan Lingkungan Peresak di Pagutan, Kota Mataram kembali pecah, Jumat (22/9) malam. Bentrok tersebut merupakan bentrok ketiga kali dalam tahun 2017 ini.

Ratusan personel kepolisian dikerahkan untuk menghalau massa. Massa dua lingkungan terlibat saling lempar batu dari perbatasan lingkungan yang hanya berbatasan jalan tersebut.

Puluhan massa dari Lingkungan Peresak keluar ke jalan melakukan protes pada kepolisian. Menurut massa, penyerangan dilakukan pemuda dari Lingkungan Asak, sehingga massa mempersenjatai diri dengan tombak dan parang.

Situasi menegangkan terjadi antara massa dengan aparat kepolisian. Massa menuntut polisi melakukan penangkapan terhadap pemuda dari Lingkungan Asak yang melakukan pelempar. Meskipun demikian, massa dari Lingkungan Peresak juga melakukan pelemparan dalam bentrok tersebut.

Pantauan hariannusa.com, massa nyaris terlibat bentrok dengan polisi. Massa protes polisi melakukan tembakan peringatan ke arah Lingkungan Peresak.

Sekiar pukul 00.10 Wita dini hari, massa masih berkumpul di jalan. Emosi warga tersulut dengan truk polisi yang menghidupkan lampu menyoroti massa. Massa kemudian mengepung mobil tersebut dan menyuruh mematikan lampu. Polisi pun memundurkan mobil yang berada di tengah jalan dan mematikan mesinnya.

Sekitar pukul 00.32 Wita massa yang semula berada di tengah jalan, kembali mundur ke masjid. Massa kemudian dapat tenang dan duduk di depan masjid. Melihat celah tersebut, polisi kemudian membuka negosiasi humanis dengan massa. Beberapa massa kemudian kembali ke rumah masing-masing.

Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab terjadinya bentrok. Diduga bentrok tersebut dipicu dendam lama lantaran massa dua lingkungan kerap terlibat bentrok karena permasalahan aturan leluhur. Di mana aturan leluhur tersebut mengatakan tidak boleh ada suara keributan baik berupa gamelan maupun alat musik lain di sekitar masjid. Namun sebelumnya massa dari Lingkungan Asak membunyikan alat musik.

Kini bentrok kembali terjadi dipicu dendam lama tersebut. Sebelumnya, mediasi oleh Pemerintah Kota Mataram kerap dilakukan, namun massa tetap saja kembali bentrok. Polisi hingga kini terus berjaga di dua perbatasan. Belum ada yang dapat dikonfirmasi dari bentrokan tersebut. (sat)

RELATED ARTICLES
spot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -