HarianNusa.com, Mataram – Jika dibandingkan dengan nilai ekspor Provinsi NTB pada September 2017 sebesar U$$ 75.528.645, maka nilai ekspor pada Oktober 2017 mengalami penurunan 9,36 persen yakni senilai U$$ 68.459.462.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Hj. Endang Tri Wahyuningsih mengatakan BPS mencatat ekspor pada Oktober 2017 terbesar ditujukan ke Negara Korea Selatan sebesar 65.35 persen, Jepang sebesar 33.80 persen dan Taiwan 0,19 persen.
Pada Oktober 2017, barang tambang atau galian non migas merupakan jenis barang yang paling banyak diekspor, yakni senilai U$$ 67.850.324 atau 99,11 persen dari jumlah seluruh barang ekspor.
“Sedangkan nilai ekspor untuk non tambang, ikan dan udang senilai US$ 168.951 atau sebesar 0.25 persen, garam, belerang, kapur sebesar US$ 158.093 atau 0.23 persen. Selebihnya adalah buah-buahan, perhiasan atau permata dan benda-benda yang terbuat dari batu, gips atau semen,” ungkap Endang, Rabu (15/11).
Sementara itu, nilai impor pada Oktober 2017 mengalami peningkatan 20,73 persen dari bulan sebelumnya. September 2017 nilai impor hanya U$$ 9.079.266, meningkat menjadi U$$ 10.961.295 di bulan Oktober 2017.
“Sebagian besar impor berasal dari Negara Australia (31.15%), Swedia (17.32%), dan Jepang (15.76%),” jelasnya.
Untuk jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar adalah mesin-mesin atau pesawat mekanik (34.47%), benda-benda dari besi dan baja (29%), dan karet dan barang dari karet (16.08%).
“Selebihnya seperti plastik atau barang berbahan plastik, bahan bakar mineral, bahan kimia organik dan anorganik, kendaraan dan bagiannya, besi baja, mesin atau peralatan listrik dan bahan lainnya,” pungkas Endang. (f3)
