HarianNusa.com, Jakarta – Dalam mensukseskan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di seluruh Indonesia, Bank Indonesia berjanji akan menyiapkan semua sarana dan prasarana penunjang yang dibutuhkan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Suhaedi, saat menghadiri acara Pelatihan Jurnalis Bank Indonesia di Jakarta, Selasa (21/11).
Diakui Suhaedi bahwa saat ini sarana dan prasarana yang ada memang belum memadai, khususnya di daerah terpencil, terdalam dan terluar.
“Tetapi yang lebih masyarakat kami pastikan bisa melaksanakan transaksi baik tunai maupun non tunai,” katanya.
Untuk mensukseskan program GNNT, Bank Indonesia telah mendirikan sejumlah kas titipan di daerah-daerah perbatasan Indonesia dengan luar negeri.
Penempatan kas BI itu juga untuk menjamin agar Rupiah berdaulat di negara kesatuan Republik Indonesia.
“Saat ini, Bank Indonesia sudah bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia yang memiliki satelit. Dan untuk sementara, GNNT bisa memanfaatkan satelit milik BRI, apalagi mereka memiliki jaringan kantor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” sarannya.
Suhaedi menegaskan alat pembayaran yang sah di Indonesia terdiri dari koin dan kartal. Sehingga apabila ada yang menolak pembayaran dengan uang koin termasuk sikap melanggar hukum.
Ia mengatakan bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan dan juga sebagai simbol negara meskipun berbentuk koin.
“Tidak ada alasan bagi warga negara Indonesia menolak pembayaran dengan uang koin, “Ungkap nya. (f3)
