HarianNusa.com, Mataram – Rasa haru, bahagia dan bangga bercampur jadi satu menghiasi suasana usai upacara penyambutan kedatangan Kontingen Satga UNIFIL tahun 2017 di Lapangan Yonif 742/SWY, Kota Mataram, Minggu (31/12).
Usai membacakan amanat, Danrem 162 /WB, Kolonel Inf H. Farid Makruf, M.A bersama Kasrem 162/WB Letkol Inf Heri Setiyanto, S.IP, Dandim1606 /Lobar, para Kasi Korem 162/WB, Dan/Ka/Pa Satdisjan Korem 162/WB dan ibu-ibu Persit, melakukan pengalungan bunga kepada yang berprestasi dan memberikan ucapan selamat kepada para personel Satgas Kontingen Garuda UNIFIL tahun 2017.
Para kontingen Satgas UNIFIL Konga 2017 tersebut terlihat bahagia dan gembira bertemu dengan anak dan istri mereka yang ikut memberikan setangkai bunga mawar. Sedangkan personel yang belum berkeluarga, bunga mawar diberikan oleh Ibu Ketua Persit KCK Koorcab Korem 162 dan ibu pengurus Persit yang lainnya.
Terlihat beberapa personel yang sudah berkeluarga langsung didampingi istri dan anaknya, bahkan ada yang langsung menggendong dan memeluk anak mereka. Kerinduan yang dirasakan baik oleh personel yang melaksanakan tugas maupun istri dan anak yang ditinggalkan terpancar jelas dari raut wajah mereka.
“Saya sangat bangga, haru dan bahagia dengan kembalinya suami saya dari melaksanakan tugas luar negeri dengan aman dan selamat,” ungkap Nousca Nurviani, istri dari Lettu Inf Taura Maheru yang ikut dalam Satgas Konga UNIFIL tahun 2017.
Ia mengatakan, waktu suaminya pergi melaksanakan tugas operasi dengan misi perdamaian di bawah pasukan PBB, mereka baru saja menikah. Namun sebagai seorang istri prajurit, ia harus tetap tegar dan mendukung setiap tugas yang diemban suaminya.
“Waktu itu kami baru saja menikah, tetapi suami harus meninggalkan demi tugas misi perdamaian di bawah pasukan PBB,” tuturnya.
Ditambahkannya, selama suaminya melaksanakan tugas di luar negeri, ia hanya bisa berdoa dan berharap agar suaminya tetap dalam keadaan sehat dan tetap dalam lindungan Tuhan.
Sementara Ika Yuliastuti istri dari Praka Buguh mengungkapkan rasa syukur karena selama ditinggal suami tugas oparasi ke Lebanon, Ia dan anaknya yang masih kecil selalu menanti dan berdoa untuk keselamatan suami dan personel lainnya yang ikut bertugas ke Lebanon.
“Saya dan anak saya selalu menanti dan berdoa agar suami dan teman-temannya diberikan keselamatan dan tetap dalam keadaan sehat hingga kembali bertugas di Yonif 742/SWY,” kenangnya dengan rasa haru dan bahagia. (f3)
