More
    BerandaHeadlineZul-Rohmi di Antara Jawara Petarung Politik NTB

    Zul-Rohmi di Antara Jawara Petarung Politik NTB

    HarianNusa.com, Mataram – Perhelatan dan konstelasi politik Pilgub NTB 2018 menjelang masa pendaftaran Paslon ke KPU tanggal 8 januari – 10 Januari 2018 makin terlihat afiliasi politik  para Paslon yang diusung Parpol.

    Setelah PDIP menyatakan diri mengusung Paket Ahyar-Mori, Giliran PKB NTB secara resmi mengusung Paket Suhaili-Amin. Beberapa hari sebelumnya PKS NTB merapat ke Zul-Rohmi.

    Selain itu sisi menarik dari konstestasi Pilgub NTB ini adalah tampilnya Paslon independen Ali-Sakti yang turut meramaikan hajatan pesta demokrasi rakyat NTB ini.

    Terlepas dari itu, M16 menilai ajang Pilgub NTB akan menempatkan sosok pendatang baru, paket Zul-Rohmi akan bertanding melawan tiga jawara petarung politik yang memiliki rekam jejak memenangkan konstestasi pilkada kabupaten/kota era sebelumnya.

    Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, SH mengakui pasca PDIP NTB mengusung secara resmi paket Ahyar-Mori akan mengubah secara drastis konstelasi politik Pilgub NTB di injury time.

    Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, SH (kanan) bersama Sekretaris M16, L. Athari Fadlulah, SE. (istimewa)

    “Posisi tawar politik paket Ahyar-Mori makin menguat di mata Paslon lain. Hal ini karena bagaimana pun PDIP sebagai the ruling party tentu memiliki kalkulasi politik yang clear sampai memback up Ahyar Mori,” ujar Didu sapaan akrab Direktur M16, Jumat (5/1).

    “Salah satu agenda politik besar PDIP ke depan adalah Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi lagi. Maka tentu PDIP harus bisa memastikan bahwa semua Paslon yang diusung menang dalam semua pilkada serentak agar jelas mapping suara pemilih untuk kepentingan Pilpres 2019 tersebut,” pungkas Didu menganalisa kontek pilkada serentak .

    Sementara itu lanjut Didu, setelah PKB NTB melakukan manuver politik tidak segera menyudahi permainan, akhirnya dipastikan PKB NTB merapat ke paket Suhaili-Amin. Dari sisi bargaining politik dengan diusung Golkar, Nasdem dan PKB, Paslon Suhaili-Amin makin digdaya dan percaya diri memenangkan Pilgub NTB.

    “Apalagi paket Suhaili-Amin mencerminkan perimbangan politik Lombok-Sumbawa,” terangnya.

    Lebih jauh Didu mengatakan paket Ahyar-Mori dan Suhaili-Amin mencerminkan kekuatan politik yang sesungguhnya, karena dukungan afiliasi politik yang berimbang. Selain itu yang terpenting adalah mereka memiliki pengalaman yang sama memenangkan pilkada dua kali di wilayahnya.

    “Dengan pengalaman dan nama besar sebagai jawara petarung politik, Ahyar maupun Suhaili tentu memiliki treatment khusus memenangkan Pilgub NTB ini,” kata mantan Direktur Eksekutif Walhi NTB ini.

     

    Kekuatan dan Pesona Paket Zul-Rohmi

    Sementara itu Sekretaris M16, Lalu Athari Fathullah, SE mengatakan paket Zul-Rohmi yang diusung koalisi ramping Demokrat dan PKS, diakui merupakan wajah baru dan belum memiliki pengalaman dalam pilkada sebelumnya seperti tiga tiga calon lain yakni Ali BD, Ahyar Abduh.

    “Sebagai pendatang baru di pentas Pilgub NTB, wajar jika Zul-Rohmi diprediksi sulit memenangkan Pemilukada NTB ini,” ujarnya.

    Kendati demikian ia mengatakan dalam politik tidak ada yang tidak mungkin ketika ada invisible hand turut terlibat.

    Meskipun demikian lanjut Athar, paket Zul-Rohmi tidak boleh dipandang sebelah mata karena memiliki kekuatan dan pesona dengan latar belakang back up politik yang mumpuni, yakni dukungan Demokrat, PKS dan Jamaah NW yang solid.

    “Itulah modal suara Zul -Rohmi yang riil dan kongkret dalam memenangi Pilgub NTB, selain indikator hasil survey yang trend elektabilitas Zul-Rohmi meningkat secara signifikan,” ungkap Athari.

    Lebih jauh Athari mengatakan yang tidak boleh dianggap enteng yakni posisi TGB tentu akan bahu membahu memenangkan Zul Rohmi.

    “Sebagai kreator politik yang mendesign munculnya paket Zul-Rohmi, TGB pasti memiliki kalkulasi politik yang cerdas mengatasi para jawara petarung politik itu,” tambah Athar.

    Selain itu Athar menambahkan pengalaman kekalahan NW di benteng pertahanannya dalam pentas Pilkada Bupati  Lombok Timur 2013 silam agaknya menjadi bahan evaluasi dan refleksi penting di balik munculnya paket Zul Rohmi.

    “Selain mewakili Lombok-Sumbawa, paket Zul-Rohmi dihajatkan pula meraih suara perempuan dan pemilih milenial,” lanjutnya.

    Selanjutnya Didu menambahkan bahwa konstelasi Pilgub NTB the last minute diprediksi akan ada kejutan politik yang tidak terduga. Hal ini terkait masih ada beberapa partai yang belum mengeluarkan SK dukungan buat para Paslon.

    “Tidak tertutup kemungkinan partai yang semula mendukung calon tertentu, bisa berubah haluan Paslon yang diusung karena ada perubahan sikap politik DPP partai tersebut,” pungkasnya. (sat)

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!