More
    BerandaHeadlinePesona dan Daya Tarik Papan Dua di Pilkada Lotim

    Pesona dan Daya Tarik Papan Dua di Pilkada Lotim

    HarianNusa.com, Mataram – Harus diakui bahwa pesona dan daya tarik Pilkada Lombok Timur justru terletak pada figur papan dua (Cawabup) pada tiga Paslon yang diusung koalisi parpol masing masing.

    Keberadaan the rising star para Cawabup Lotim ini  menarik diamati karena ketokohan dan latarbelakang afiliasi  politiknya. Dus, tentu para Cawagub memiliki peran penting dan strategis dalam memenangkan Pilkada Lotim. Maka  eksistensi mereka dalam memback-up para cabup tidak boleh dipandang sebelah mata.

    Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram menilai keberadaan Cawabup pendatang baru dalam Pilkada Lombok Timur tentu dihajatkan untuk mendukung dan memback-up pergerakan para Cabup guna meraih suara pemilih.

    “Para Cawabup ini ibarat votegetter untuk mendulang suara pemilih ,” ujar Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, SH, Jumat (19/01).

    Selanjutnya Didu panggilan akrabnya mengatakan,  para Cawabup yang berbeda maqom dan fatsun politiknya tersebut memiliki rekam jejak yang cukup mumpuni di mata konstituen.

    Paket Samsul Lutfhi dan H. Najamuddin Moestafa (Fiddin) yang merepresentasikan kekuatan Jamaah NW dan kaum Nahdliyin ini dipandang sebagai kuda hitam dalam Pilkada Lombok Timur. Cawabupnya H.Najamuddin sebagai mantan Ketua DPW PKB NTB maupun mantan Anggota DPRD NTB memiliki jejaring yang tetap terawat baik dikalangan Jamaah NU Lombok Timur. Cawabup dengan songkok khas Turki ini merupakan pendatang dalam kontestasi  Pilkada NTB.

    “Pesona paket Fiddin ini justru terletak pada figur cawabupnya yang dapat mendongkrak elektabilitas Fiddin,” lanjut Didu.

    Didu menjelaskan, kisah kekalahan Samsul Luthfi dalam Pilkada Lotim tahun 2013 silam, dijadikan pelajaran penting agar tidak terulang kembali. Konon saat itu jamaah NW menginginkan agar Lutfhi menjadi papan satu.

    “Sekarang Samsul Lutfhi papan satu Pilkada Lotim,  jadi tidak ada lagi buat  alasan NW untuk tidak kompak dan bersatu,” ungkap Didu.

    Perpaduan kekuatan Jamaah NU dan NW dalam paket Fiddin, lanjut Didu merupakan sejarah baru dalam konstelasi Pilkada Lombok Timur. “Inilah cerminan power politik yang sanggup meraih simpati publik lombok timur,” jelasnya.

    Ia menambahkan H Najamuddin dan warga Nahdliyin memiliki posisi sentral dalam melapis meraih simpati rakyat Lombok Timur.

    Dengan tagline “muda” dan “merakyat”, paket Fiddin tentu dihajatkan untuk meraup suara pemilih yang segmentasinya rakyat biasa dan pemilih pemula Lombok Timur. Maka branding dan taktik meraih simpati konstituen akan berkaitan kebutuhan rakyat pada umumnya dan ekspektasi kaum muda Lombok Timur.

    “Di sinilah ujian paket Fiddin membuktikan jargon politik agar bisa membumi di kalangan rakyat dan kaum muda lintas kepentingan,” tambahnya.

    Paket Sukma dengan cawabup H Rumaksi, dengan  segudang pengalaman malang melintang sebagai politisi dan anggota DPRD beberapa periode baik di kabupaten, propinsi yang representasi figur dari utara tentu memiliki pengalaman dan tahu medan loyalis pemilihmya.

    “Haji Rumaksi saat ini sudah diidentikkan mewakili masyarakat pemilih wilayah utara,” kata Didu.

    Menurutnya,  bagi sebagian warga Lotim bagian utara, H Rumaksi yang saat ini Anggota DPRD NTB dari Partai Hanura,  dikenal sebagai politisi tua yang merakyat dan senantiasa memahami maksud rakyat.

    “H Rumaksi tipologi politisi yang bersahaja dengan konstituennya,” ungkapnya.

    Sementara Paket Hairul Warisin H Machsun (HaRum) yang diusung Gerindra, PKS dan PAN tidak boleh diremehkan, selain incumbent juga Cawabupnya H Machsun memiliki kapasitas, resources dan jaringan yang cukup baik. Sebagai politisi Udayana yang juga pengusaha sukses Lombok Timur, H Machsun tentu memiliki kelebihan dalam menarik dukungan dari pemilih Lombok Timur, khususnya melalui jejaring bisnisnya.

    “Sebagai incumbent, Hairul Warisin tentu memiliki kalkulasi politik sendiri dengan berpasangan dengan H Machsun,” lanjut Didu.

    Geliat Mesin Partai

    Sementara itu, Sekretaris M16, Lalu Athari Fathulah, SE mengatakan dalam pentas Pilkada Lombok Timur ini  mesin politik parpol akan bergerak dengan pasti untuk memenangkan para kandidat yang diusung. Pilkada Lombok Timur merupakan barometer utama untuk melihat kecendrungan pilihan politik rakyat.

    “Pilkada Lotim menjadi  indikator penting partisipasi politik rakyat dan sampai sejauh mana mesin partai politik bergerak secara efektif,” ujar Athari.

    Menurutnya,  Pilkada Lotim bagi kalangan parpol merupakan ajang pemanasan politik untuk menyambut tahun politik 2019 yakni pemilihan legislatif dan Pilpres. Maka capaian kerja politik dalam Pilkada Lotim nanti  dijadikan rangkaian harapan politik bagi para politisi yang mengusung paslonnya.

    “Jadi wajar jika nanti parpol pengusung akan berjuang habis habisan mempertahankan basis konstituennya,” ujar Athar.

    Dia menambahkan bentuk pengamanan suara pemilih ini diwujudkan dalam bentuk keberpihakan pemilih dan partisipasi politik warga yang jelas arah pilihan politik secara vulgar dan transparan.

    Selanjutnya Direktur M16, Bambang Mei memprediksi dalam Pilkada Lotim ini kampanye hitam tidak akan dilakukan oleh para kandidat. Hal ini ada semacam kesepahaman tak tertulis yang paham maksud,  agar Pilkada Lotim dijadikan pertarungan gentlemen dan fairplay untuk meraih dukungan warga Lombok Timur.

    “Black campaign tidak dikehendaki karena akan menciderai nurani dan jiwa petarung politik para satria ini,” pungkasnya. (sat)

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!