HarianNusa.com, Mataram – DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) Provinsi NTB akan memberikan sanksi kepada kader partainya yang dianggap tidak patuh dan membelot terhadap hasil Munaslub (Musyawarah Nasional luar biasa) Partai Hanura.
Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTB, Ir. Mudahan Hazdie, M. SI menyatakan bahwa DPP Partai Hanura telah menggelar munaslub di Jakarta Timur yang dihadiri 27 DPD dan 401 DPC se-Indonesia yang memutuskan tiga point yakni memberhentikan Oesman Sapta Odang (OSO) dari ketua umum, mengangkat Marsema Dayatmo sebagai ketua umum baru sampai dengan 2020, dan mendukung penuh pencalonan Jokowi sebagai capres pada pemilu 2019 yang akan datang.
“Demikianlah tiga point munaslub yang dicapai Hanura pada Kamis lalu,” ungkapnya kepada wartawan di Kantor DPD HANURA Provinsi NTB, Minggu (21/1).
Dikatakan Mudahan pemberhentian OSO sebagai ketua umum karena dianggap tidak kondusif sebagai pilot partai bahkan sudah tidak nyaman bagi seluruh kader Partai Hanura se-Indonesia.
“Kami menganggap sistem kepemimpinannya sudah tidak mengacu pada AD/ART Partai Hanura dalam memutuskan kebijakan dan langkah-langkah segala sesuatu, partai menjadi amburadul dan dia telah melanggar fakta integritas,” tegasnya.
Menurut Mudahan, Ketua Pembina Partai Hanura, Wiranto sangat komit dan mendukung langkah-langkah yang telah diambil untuk kemajuan partai Hanura.
“Jika ada isu-isu yang mengatakan pak Wiranto tidak mensuport, tidak mendukung itu tidak benar. Ini fakta yang terjadi di Partai Hanura,” tegasnya.
Terkait adanya informasi mengenai pemecatan dirinya dan ada pihak yang mengklaim telah menerima SK Kemenkumham dengan tegas Mudahan membantah isu itu tidak benar. Pasalnya SK tersebut tidak pernah diterimanya dan isu tersebut justru didapatkan dari media sosial saja.
Bahkan disampaikan Mudahan bahwa kemenkumham sudah mengakui bahwa SK pemecatan tersebut dianggap lemah dan kemenkumham akan melakukan pembatalan terhadap SK tersebut
“Terhadap SK itu sudah diakui Menteri kemenkumham bahwa ada kelemahan sehingga akan dilakukan perbaikan atau pembatalan terhadap SK itu,” jelasnya.
Terhadap DPC yang berseberangan terhadap hasil Munaslub, Mudahan mengatakan bahwa semula semua DPC se NTB sudah komit dan membuat mosi tidak percaya kepada OSO namun karena adanya manuver-manuver politik sehingga mereka membelot dan nantinya Hanura akan melakukan pembersihan terhadap kader yang dianggap membelot tersebut.
“Tunggu saja saatnya nanti, baik DPD maupun DPC akan kita lakukan pembersihan terhadap yang tidak patuh terhadap partai artinya akan kita lakukan pemecatan,” tegasnya.
Ditanya DPC mana saja yang dianggap tidak loyal dan akan dipecat, Mudahan mengatakan lihat saja nanti karena saat ini tim intelegen sedang bekerja dan pada saatnya nanti akan disampaikan kepada publik. (f3)