Connect with us

Bima

Atasi Kekeringan, TNI dan Warga di Sape Perbaiki Pintu Air

Published

on

HarianNusa.com, Bima – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Lanta Koramil 1608-03/Sape, Sertu Jamaludin bersama masyarakat binaannya melaksanakan gotong royong perbaiki pintu air bendungan Sumi dan Lanta di Desa Lanta Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Rabu (28/2).

Danramil 1608-03/Sape Kapten Inf Junaid menyampaikan gotong royong perbaiki pintu air tersebut dilakukan secara manual menggunakan kayu untuk mengatasi kekeringan.

“Perbaikannya untuk sementara menggunakan balok kayu dengan harapan dapat mengalirkan air ke lahan pertanian,” ujarnya.

Junaid melanjutkan, berdasarkan laporan Babisanya, bahwa gotong royong pengerjaan pintu air tersebut dilakukan hingga sore hari.

Advertisement

“Alhamdulillah airnya sudah bisa tertampung dan mengalir ke persawahan masyarakat yang sudah ditanami padi khususnya di Desa Sumi, Lanta dan Rato,” pungkasnya.

Terpisah Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Bambang Kurnia Eka P. mengatakan bahwa Ia setiap saat mengingatkan anggotanya untuk senantiasa berada ditengah-tengah masyarakat dengan harapan setiap permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan cepat dan tuntas.

Kata Bambang, program Upsus swasembada pangan ini merupakan program pemerintah pusat yang harus didukung oleh seluruh komponen masyarakat dengan tujuan Indonesia dapat berswasembada pangan untuk kemakmuran dan kesejahtraan rakyat.

“Semoga kita tetap diberikan kesehatan untuk bisa terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat,” tutupnya. (f3)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Bima

Tujuh Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Bima, Pencarian Terus Dilakukan

Published

on

By

HarianNusa, Bima – Banjir bandang yang melanda wilayah Wera-Ambalawi, Kabupaten Bima, menyebabkan dampak besar bagi masyarakat. Selain menghancurkan rumah warga dan fasilitas umum, bencana ini juga mengakibatkan hilangnya beberapa warga yang terseret arus deras.

Hingga saat ini, dilaporkan bahwa tujuh warga dinyatakan hilang. Salah satu korban, Irma, telah ditemukan, sementara enam lainnya masih dalam pencarian oleh Tim Gabungan yang terdiri dari personel TNI-Polri, BPBD, Tagana, serta berbagai elemen masyarakat yang turut membantu upaya pencarian.

Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Wera, IPTU Iksan, S.H., yang berada langsung di lokasi bencana di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, mengonfirmasi bahwa pencarian masih berlangsung intensif. Tim Gabungan menyisir sepanjang aliran Sungai Nanga Wera dan daerah sekitarnya guna menemukan korban yang masih hilang.

Selain fokus pada pencarian korban, IPTU Iksan juga melaporkan kondisi terkini di lokasi bencana. Sejumlah rumah warga dilaporkan hanyut, sementara fasilitas umum seperti sekolah dan jembatan mengalami kerusakan serius. Tim Gabungan telah mulai melakukan pembersihan di permukiman warga yang terdampak banjir.

Advertisement

Situasi terkini menunjukkan bahwa akses menuju Kota Bima masih dapat dilalui dengan aman. Namun, akses di sekitar Desa Nanga Wera mengalami gangguan akibat lumpur dan puing-puing banjir. Upaya evakuasi dan penanganan darurat terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak bencana ini.

Kapolsek Wera mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna keselamatan bersama. Tim Gabungan akan terus bekerja maksimal dalam proses pencarian dan pemulihan pasca bencana. (F3)

Ket. Foto:
Situasi pasca banjir bandang di Wera-Bima. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Bima

Terduga Kasus Pencabulan Anak Bawah Umur di Cenggu Bima Ditetapkan Tersangka

Published

on

By

HarianNusa, Bima – Setelah menjalani proses penyelidikan selama hampir setahun, tepatnya 11 bulan sejak laporan diterima pada 23 Februari 2024, Polres Bima Kabupaten resmi menetapkan Syafruddin, seorang warga Desa Cenggu, Kecamatan Belo, sebagai tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Penetapan tersebut dituangkan dalam surat pemberitahuan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bima tertanggal 23 Januari 2025. "Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini disampaikan kepada saudara bahwa sejak tanggal 23 Januari 2025, telah ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara Tindak Pidana Persetubuhan dan Perbuatan Cabul terhadap anak yang terjadi pada Hari Jumat, tanggal 23 Februari 2024," demikian isi surat tersebut.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada 23 Februari 2024 sekitar pukul 17.00 Wita, di RT 007/RW 003, Desa Cenggu, Kecamatan Belo. Kasus ini langsung dilaporkan oleh ibu korban ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bima Kabupaten pada keesokan harinya, 24 Februari 2024.

Kasat Reskrim Polres Bima, Abdul Malik, saat dikonfirmasi media membenarkan penetapan Syafruddin sebagai tersangka. “Iya, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Besok kami jadwalkan untuk pemanggilan sebagai tersangka,” ujar Malik pada Selasa, 28 Januari 2025, melalui sambungan telepon.

Advertisement

Abdul Malik menjelaskan bahwa meski status tersangka telah ditetapkan, pihak kepolisian tidak langsung melakukan penahanan. “Penetapan tersangka tidak serta-merta harus diikuti dengan penahanan. Masih ada serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tegasnya. (F3)

Continue Reading

Bima

Lindungi Generasi Emas NTB, BBPOM Mataram Kawal Program PJAS Aman di Kabupaten Bima

Published

on

By

HarianNusa, Bima – Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Tentunya harus dipastikan bahwa PJAS memenuhi aspek mutu, keamanan dan gizi seimbang. Badan POM telah menetapkan intervensi PJAS sebagai Prioritas Nasional Keamanan Pangan dengan penguatan pada basis komunitas.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para kader keamanan pangan sekolah, BBPOM di Mataram melaksanakan kegiatan refreshment Keamanan Pangan yang dirangkai dengan desk pengawalan program PJAS aman di Kabupaten Bima.

Ketua Tim Program Nasional Keamanan Pangan BBPOM di Mataram, Dra. Winartutik, Apt., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa salah satu elemen penting dalam kemandirian sekolah adalah komunitas sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, orangtua siswa, pedagang PJAS) yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan program keamanan pangan di sekolah.

“Melalui refreshment bagi kader keamanan pangan sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kader untuk melakukan pengawasan keamanan pangan di kantin dan pedagang pangan di luar sekolah, serta penyebaran pesan keamanan pangan pada komunitas sekolah sehingga dapat diterapkan di sekolah,” ujar Winartutik, Senin, (15/7/24).

Advertisement

Selanjutnya pada saat desk pengawalan program PJAS aman, diharapkan kader dapat melakukan intervensi secara mandiri kepada komunitas sekolah (siswa dan orang tua / komite sekolah) dan menyusun dokumen rencana aksi keamanan pangan sekolah, dokumentasi pelaksanaan kegiatan serta monev terhadap pelaksanaan rencana aksi tersebut.

Narasumber dari BBPOM di Mataram memberikan materi tentang Kunci Memilih dan Mengolah Pangan yang Aman, Stunting, Nutrisi Seimbang, ING (Indeks Nilai Gizi), Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Ijin Edar dan Kadaluarsa), BPOM mobile, serta implementasi keamanan pangan di kantin sekolah.

Mengingat semakin maraknya penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu / OOT (Tramadol, Trihexyphenidil, Dextromethorphan) di wilayah NTB, pada kegiatan ini juga disampaikan materi tambahan terkait informasi tentang penyalahgunaan OOT dan bahaya rokok. Guru / komunitas sekolah diharapkan dapat memberikan sosialisasi lebih lanjut kepada anak didik untuk membentengi diri dari penyalahgunaan obat, yang dapat merusak masa depan bangsa. Bersama wujudkan Obat dan Makanan aman, untuk generasi penerus yang cemerlang, berkualitas dan berdaya saing. (HN3)

Ket. Foto (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!