Connect with us

Kota Mataram

Nama Pahlawan Nasional Syaikh Zainuddin Jadi Nama LANUD Rembiga

Published

on

HarianNusa.com, Mataram – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan, mengapresiasi, atas perubahan nama Pangkalan Udara (LANUD) Rembiga menjadi LANUD TGKH M Zainuddin Abdul Majid, Rembiga oleh Kepala Staf AU, Marsekal Yuyu Sutisna di Jaya Pura, Papua, Kamis (26/7/2018).

Bagi masyarakat NTB, pemberian nama LANUD Rembiga dengan nama satu-satunya Pahlawan Nasional yang berasal dari NTB menandakan kepedulian dan penghargaan pemerintah khusus TNI kepada pahlawan bangsa.

“Atas nama warga NW dan ahli waris ninikda Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi, selaku Pemegang Kekuasaan Tertinggi TNI yang terus memperhatikan putra terbaik NTB yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta ini, termasuk merubah nama LANUD Rembiga menjadi LANUD TUAN GURU KIYAI HAJI MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MAJID,” kata Ketua Umum PBNW Hj St Raihanun ZAM, melalui Ketua I PBNW Tuan Guru Bajang (TGB) KH M  Zainuddin Atsani, di Mataram Kamis (26/7/2018).

Lanjutnya, memang di era Presiden Jokowi ini perhatian pemerintah pusat kepada Provinsi NTB cukup tinggi. Hal ini terlihat dari progres berbagai pembangunan yang digalakan di NTB, salah satunya percepatan pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kuta Lombok Tengah, yang terus diatensi Jokowi.

Advertisement

Sebelumnya juga pada 2017 lalu Jokowi memberikan penganugrahan gelar pahlawan kepada pendiri organisasi Nahdlatul Wathan, Ninikda (kakek red) Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Majid, sebagai Pahlawan Nasional pada 10 Oktober 2017 lalu.

“Khusus warga NW, tiada yang paling berharga dan syukur kepada Allah SWT atas anugrah gelar Pahlawan Nasional, kepada guru kami itu, oleh Presiden Jokowi, sebab memang Ninik (kakek) Maulanasyaikh layak disematkan gelar Pahlawan Nasional karena jasa-jasa beliau kepada bangsa ini. Semoga Bandara Internasional Lombok juga secepatnya berganti nama dengan nama pahlawan seperti nama bandara di daerah – daerah lainya,” tandasnya.

Terkahir beliau menguatkan lagi keputusan hasil Mukernas NW 2017 lalu yang memutuskan mendukung kembali Jokowi pada pilpres 2019 mendatang.

“Saya tegaskan kembali lagi bahwa NW sudah bulat mendukung Jokowi dua periode,” pungkasnya. (sat)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Kota Mataram

Bayi 2 Bulan Dianiaya Ayah Kandung di Mataram, Alami Lebam dan Memar Serius

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Peristiwa tragis mengguncang warga Mataram setelah seorang bayi berusia dua bulan menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan ayah kandungnya sendiri. Pelaku berinisial MO alias Pian, warga Kecamatan Mataram, kini telah diamankan polisi setelah dilaporkan oleh istrinya.

Aksi keji tersebut terjadi di kediaman mereka di Perumahan Jatisela, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, pada Rabu (07/05/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut keterangan pihak kepolisian, kekerasan terjadi saat korban, bayi mungil berinisial MRR, sedang menangis dan digendong oleh pelaku.

Alih-alih menenangkan, MO justru meledak emosi. Setelah menyerahkan bayi kepada istrinya, ia tiba-tiba memukul bagian mata kiri korban dengan tangan mengepal, lalu menghantam bagian kening dan dada bayi yang tak berdaya. Akibat tindakan tidak manusiawi itu, korban mengalami luka lebam serius di wajah dan dada.

“Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan, dan dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena kondisinya cukup parah,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Jumat (09/05/2025).

Advertisement

Setelah menerima laporan, Unit PPA Polresta Mataram dan Tim Resmob bergerak cepat. Pelaku berhasil dibekuk saat sedang mengamen di kawasan Jalan Udayana. Ia ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digiring ke Mapolresta Mataram untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

MO kini mendekam di balik jeruji besi dan dijerat Pasal 44 ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.

“Kekerasan terhadap anak, apalagi bayi, adalah kejahatan berat. Kami tidak akan mentolerir pelaku dan akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKP Regi.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak diam jika melihat atau mencurigai tindakan kekerasan dalam rumah tangga. (F2)

Ket. Foto:
MO, terduga penganiaya anak kandung sendiri yang masih berusia dua bulan saat diamankan di Mapolresta Mataram. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Kota Mataram

Kasus Penganiayaan di Jalan Udayana Terungkap, 6 Orang jadi Tersangka 3 diantaranya masih dibawah umur

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Insiden penganiayaan yang terjadi di Jalan Udayana, Mataram, pada 16 Februari 2025 sekitar pukul 04.00 WITA lalu akhirnya menemui titik terang. Setelah melakukan penyelidikan intensif, Tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Mataram berhasil mengidentifikasi para pelaku yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Hingga Selasa pagi, 25 Februari 2025, tim penyidik telah memeriksa dan mengamankan 19 orang
yang diduga terlibat dalam insiden penganiayaan tersebut.

Setelah menjalani pemeriksaan panjang hingga Selasa malam, pukul 20.00 WITA, penyidik akhirnya menetapkan enam orang sebagai calon tersangka. Dari enam orang tersebut, tiga di antaranya adalah orang dewasa dan telah ditahan di Mapolresta Mataram, sementara tiga lainnya masih di bawah umur dan untuk sementara dititipkan di LPKA Lombok Tengah.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili S.Tr.k., S.I.K., menyampaikan perkembangan terbaru kasus ini.

Advertisement

"Malam ini, kami telah memulangkan 13 anak di bawah umur yang sebelumnya diamankan dalam kasus ini. Mereka diserahkan langsung kepada orang tuanya di Unit PPA Polresta Mataram. Meski dipulangkan, mereka tetap dikenakan wajib lapor dan dapat dipanggil kembali jika dibutuhkan dalam proses hukum," jelas AKP Regi Halili, Selasa (25/02/2025) malam.

Tiga orang dewasa menjadi tersangka telah diamankan di Polresta Mataram berinisial AHB, FM dan SA.
Sementara itu, tiga calon tersangka yang masih di bawah umur berinisial: RA, RHK, dan AM.

Ketiga tersangka di bawah umur tersebut untuk sementara dipulangkan ke orang tua mereka sebelum secara resmi dititipkan di LPKA Lombok Tengah.

"Para terduga dewasa sudah kami tahan di Polresta Mataram. Sedangkan yang masih di bawah umur akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan nantinya dititipkan di LPKA Lombok Tengah," tambah AKP Regi Halili.

Dengan perkembangan terbaru ini, kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus penganiayaan di Jalan Udayana dan memastikan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. (F2)

Advertisement

Ket. Foto:
Tersangka kasus penganiayaan di jalan Udayana Kota Mataram diamankan Polisi. (Ist)

Continue Reading

Kota Mataram

Kenalan di Medsos, Wanita asal Lotim ini jadi Korban Pencurian

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Seorang pria berinisial IB (30), warga Batu Layar, Lombok Barat, ditangkap Tim Sat Reskrim Polresta Mataram setelah terbukti mencuri handphone milik seorang perempuan yang dikenalnya melalui media sosial.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili S.Tr.k., S.I.K., menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada 17 November 2024 di sebuah hotel di Cakranegara, Kota Mataram. Korban, perempuan asal Lombok Timur, saat itu menginap bersama IB yang baru dikenalnya.

"Korban meninggalkan HP-nya di atas meja saat pergi ke toilet. Ketika kembali, pelaku sudah menghilang bersama barang miliknya," ungkap AKP Regi, Kamis (30/01/2025).

Setelah tidak menemukan petunjuk dari rekaman CCTV hotel, korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polresta Mataram.

Advertisement

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Sat Reskrim segera melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan saksi, dan menganalisis rekaman CCTV. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa IB menggunakan identitas palsu di media sosial dengan nama "Rozi" untuk mendekati korban.

Setelah memetakan keberadaan pelaku, tim berhasil menangkap IB di rumahnya di Batu Layar pada Rabu (29/01/2025). Polisi juga mengamankan barang bukti berupa HP Redmi Note 12 Pro milik korban.

"Pelaku saat ini telah diamankan dan dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian. Kasus ini menjadi peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkenalan dengan orang asing di media sosial," tutup AKP Regi. (F3)

Ket. Foto:
IB, terduga pencuri HP saat diamankan di Mapolresta Mataram. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!