HarianNusa.com, Lombok Barat – Pasca gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok bebrapa waktu lalu tidak hanya memakan korban jiwa, juga meluluhlantahkan ribuan rumah dan bagunan serta puluhan ribu pengungsi. Bencana ini juga hampir mematikan roda perekonomian masyarakat.
Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Baznas) Pusat berinisiatif untuk segera memulihkan roda perekonomian di wilayah terdampak gempa di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Tepatnya di wilayah Kecamatan Gunung Sari.
Untuk itu, Baznas berinisiasi membangun 100 los untuk pasar darurat yang akan menampung para pedagang korban gempa bumi.
Pasar Gunung Sari yang semula menjadi tempat mereka berjualan mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa yang bertubi-tubi menghantam Pulau Lombok sejak tanggal 29 Juli lalu. Puncaknya akibat gempa 7,0 Skala Richter tanggal 5 Agustus 2018 itu membuat bangunan lantai dua dan los besar pasar gunung sari yang menampung paling sedikit 550 orang pedagang sudah tidak direkomendasikan untuk dipergunakan kembali karena truktur bangunannya sudah sangat membahayakan.
Direktur Micro Finance Baznas Pusat, Noor Aziz menjelaskan alasan dipilihnya pasar darurat. Menurut dia, semua sektor akan bangkit jika sektor perekonomian dibangkitkan.
“Masyarakat akan cepat mandiri. Kalau efek kemandirian ekonominya cepat bangkit, maka semua sektor akan bangkit juga nantinya,” papar Aziz.
Ia bersama timnya menyiapkan anggaran paling sedikit 70 juta guna membangun pasar darurat yang berisikan 100 los dan diberikan secara cuma-cuma kepada para pedagang.
“Ini murni dari Baznas Pusat,” tambah Aziz yang juga merencanakan akan menyediakan pelayanan micro finance (simpan pinjam, red) guna mengantisipasi maraknya rentener pasca gempa.
Kepala Pasar Gunung Sari Taufiq memberikan kiat melihat perbandingan jumlah pedagang dengan los yang akan disiapkan.
“Hanya pedagang yang rumahnya hancur dan berjualan sembako yang diutamakan,” ujar Taufiq menyebut peruntukan pasar dari Baznas.
Sedangkan sisanya, Taufiq mempersilahkan para pedagang membangun sendiri dengan tata letak persis sama dengan kondisi sebelumnya.
“Yang kemarin di depan, sekarang pun dapat bagian di depan,” pungkas Taufiq.
Taufiq bersyukur Baznas memulai pembangunan pasar darurat. Namun ia pun khawatir lahan yang tersedia tidak cukup untuk seluruh pedagang. Untuk itu, ia berharap lahan untuk pasar bisa diperluas lagi dengan memanfaatkan area sekitar yang dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam palawija. (f3)

