Harianusa.com, Mataram – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari berkunjung ke Korem 162/WB di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 30 Agustus 2018.
Dia mengapresiasi kinerja TNI dalam penanggulangan bencana gempa di Lombok. Menurutnya, meskipun banyak rumah prajurit TNI yang hancur akibat gempa, namun semangat membantu korban gempa sangat optimal.
“Jujur saya tidak menyangka secepat itu mereka melakukan tanggap darurat. Tadi kami dapat temuan ternyata perumahan mereka sendiri ambruk tapi tidak melaporkan pada kami,” ujarnya.
“Rumah mereka rusak juga, ambruk juga tapi tidak mengurangi kesiapsiagaan mereka membantu korban gempa,” sambungnya.
Sementara Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan rumah prajurit yang rusak sekitar 80 unit. Rumah tersebut tersebar di lokasi gempa di Lombok.
“Kalau rumah prajurit baik yang ada di Korem, Batalion, Kodim, maupun yang ada di Koramil sekitar 80 rumah rusak. Pos Koramil di Tanjung juga rusak, Pemenang atapnya ambruk,” jelas Danrem.
Danrem mengatakan saat ini kendala di lokasi gempa masih ada gempa-gempa susulan, sehingga membuat pipa yang telah dipasang prajurit untuk warga menjadi rusak.
“Kendalanya masih ada gempa-gempa susulan. Beberapa pipa yang sudah kita bangun patah lagi. Bahkan ada penampungan air pecah, padahal itu sumber kami,” ungkapnya.
Kunjugan kerja Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari bersama rombongan ke Pulau Lombok dalam rangka memantau secara langsung dampak maupun korban gempa khususnya di wilayah Lombok NTB.
“Dalam rapat tadi, ada evaluasi terkait dengan kebutuhan alat berat yang sangat besar jumlahnya dengan daya dukung sangat kecil, ini nanti akan dikoordinasi ditingkat pusat dan mudah-mudahan hari ini ada tambahan alat berat untuk mengatasi reruntuhan bangunan yang ada di Lombok mungkin dari Surabaya atau dari Jakarta,” sambung Ketua Komisi I.
Menurutnya, saat ini sekitar 62 Unit alat berat yang sedang proses pengiriman ke lokasi dan sekiranya belum mencukupi akan kita sampaikan kepada Pemerintah Pusat atau Departemen Teknis yang lainnya yang lebih dekat secara geografis untuk membantu. (sat)