13 Ton Beras Raib, Begini Penjelasan Bulog NTB

- Advertisement -

HarianNusa.com – Bulog Divre NTB membenarkan terkait pemberitaan di media adanya selisih stok beras yang terjadi di gudang Bulog Sengkol Lombok Tengah.

Bulog Divre NTB melalui bagian Humasnya, Agung Sarianto menjelaskan kronologis diketahuinya selisih stok beras tersebut. Dimana pada Oktober 2018 tim stock of name tim Bulog Divre NTB melakukan stock of name di gudang Sengkol, saat itu ditemukanlah selisih antara stok fisik dan stok operasional diangka 18 ton.

- Advertisement -

“Nah pada saat itu kondisi tumpukan atau tapelannya itu agak berantakan akibat gempa dan belum sempat dirapikan oleh kepala gudang Sengkol pada saat itu. Kemudian tim Bulog Divre NTB melaksanakan rekonsiliasi ternyata di sana ditemukan 5 ton yang belum di administrikan oleh kepala gudangnya. Jadi 18 ton dikurangi 5 ton jadilah sisanya 13 ton. Seperti itu. 13 ton ini kita hitung secara estimasi dengan perkalian panjangnya, lebarnya, kuncian berapa dan dikalikan tingginya,” jelas Agung kepada wartawan hariannusa.com saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (7/12).

Ia mengatakan selisih 13 ton tersebut oleh Divre Bulog NTB langsung dilaporkan ke kantor Bulog Pusat. Laporan itu langsung ditanggapi dan ditindaklanjuti kantor pusat dengan mengirimkan tim untuk mendalami persoalan tersebut.

“Apakah benar 13 ton atau jangan-jangan tidak sampai 13 ton, atau malah itu klop. Karena dari stok 2.600 di gudang Sengkol itu selisih 13 ton tersebut kemungkinan nyelit diantara tumpukan-tumpukan beras tersebut,” papar Agung.

- Advertisement -

Atas kejadian tersebut, selain melapor ke Kantor Pusat, oleh Bulog Divre NTB, kepala gudang yang bersangkutan langsung di nonjobkan atau dibebas tugaskan dari jabatannya.

“Jika tim dari pusat yang mendalami temuan ini menemukan yang 13 ton ini klop maka kepala gudang yang dinonjobkan tersebut akan dikembalikan lagi kejabatan semula. Namun bila angka 13 ton ini tetap muncul, selain dipecat yang bersangkutan tetap harus bertanggung jawab ganti rugi terhadap sejumlah kekurangan tersebut,” ungkapnya.

- Advertisement -

Menurut Agung, tim pusat yang mendalami kasus ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu karena harus memindahkan 2.600 ton stok beras tersebut secara satu persatu.

Stok of name sendiri merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Bulog Divre NTB setiap bulannya di seluruh gudang Bulog di NTB. (f3)

- Advertisement -
Senin, Juli 7, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah DilakukanĀ  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi Terkuak, Polda NTB Tetapkan 3 Tersangka

HarianNusa, Mataram – Misteri kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, anggota...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...

Gubernur NTB Zulkieflimansyah Tandatangani MoU Usulan Penggunaan Kawasan Hutan dengan PT STM

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H...
Senin, Juli 7, 2025

Berita Terbaru

PMI NTB Gerak Cepat Salurkan Ratusan Bantuan ke Korban Banjir di MataramĀ 

HarianNusa, Mataram - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTB...

Bupati LAZ Gerak Cepat Turun ke Lokasi Banjir di LobarĀ 

HarianNusa, Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad...

Panitia Konferprov PWI NTB Matangkan Persiapan, Baru Dua Nama Ambil Formulir Pendaftaran

HarianNusa, Mataram – Panitia pelaksana Konferensi Provinsi (Konferprov) Persatuan...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

Gubernur NTB Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir, Prioritaskan Keselamatan Warga

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu...

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah DilakukanĀ  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...
Senin, Juli 7, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!