HarianNusa.com, Mataram- Anggota DPRD Provinsi NTB TGH. Hazmi Hamzar mengimbau masyarakat NTB agar lebih berhati-hati dengan tidak mudah percaya pada tawaran untuk bekerja ke luar negeri khususnya Timur-tengah. Hal itu disampaikan Hazmi menanggapi kasus perdagangan orang oleh beberapa oknum yang mengaku sebagai agen pengiriman tenaga kerja ke Timur-tengah baru-baru ini.
“Perda kemarin kita sudah sosialisasi. Masyarakat juga harus sadar ada aturan. Ada Perda. Kontrak-kerja harus jelas,” ujar Hazmi saat ditemui HarianNusa.com di ruang kerja komisi II DPRD NTB. Rabu (8/5).
Menurut Hazmi, kendatipun ada masyarakat NTB yang karena alasan tertentu terpaksa harus bekerja ke Timur-tengah, mereka harus benar-benar teliti dengan memastikan agen yang memberangkatkan mereka sudah resmi. Bila perlu, masyarakat yang hendak berangkat ke luar negeri meminta aparat desanya untuk mendampingi dalam memastikan kejelasan perusahaan yang akan memberangkatkan mereka. Karena menurut Hazmi, pola kerja para calo dalam merekrut calon korban biasanya tanpa sepengetahuan aparat desa.
“Untuk izin berangkat kepala desa juga harus jeli ke mana masyarakatnya berangkat,” katanya.
Untuk diketahui, Polda NTB sendiri telah menangkap lima tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Suriah. Terkait hal itu, Hazmi menegaskan agar aparat penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya terhadap pelaku. Karena menurutnya, kejahatan yang mereka lakukan adalah kejahatan kemanusiaan.
“Kita berharap aparat harus betul-betul konsisten melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Karena ini manusia,” tegasnya. (Sta)
