HarianNusa.Com – Pendapatan Daerah Provinsi NTB dalam RAPBD 2020 dianggarkan sebesar Rp 5,67 trillun atau bertambah Rp 268,24 miliar rupiah lebih atau meningkat 4,96 persen dibanding target APBDP tahun anggaran 2019 sebesar Rp 5,40 triliun.
“Peningkatan terjadi pada komponen Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan sedangkan komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah berkurang dari tahun sebelumnya,” jelas Plt. Bapenda Provinsi NTB, Hj. Eva Dewiyani, SP bersama Kepala Bappeda Provinsi NTB Ir. Wedha Magma Ardhi, Plt. Kepala BPKAD NTB Dr. H. Zainul Islam, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB Najamuddin Amy saat menggelar Jumpa Pers, di Mataram, Rabu, (21/8/19).
PAD lanjutnya, merupakan pendapatan daerah yang rencananya meningkat paling tinggi dibandingkan komponen Pendapatan Daerah lainnya. Yakni meningkat sebesar 7,79 persen atau bertambah Rp 136,18 Miliar lebih dari Rp 1,70 Triliun pada APBD Perubahan TA 2019 menjadi Rp 1,8 Triliun lebih pada 2020.
“Peningkatan tersebut sebagian besar bersumber dari komponen Pajak Daerah dan Lain-lain PAD Yang Sah,” ucapnya.
Sedangkan pada komponen Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, mengalami penurunan.
Dikatakannya, penerimaan PAD pada Tahun Anggaran 2020 direncanakan bersumber dari Pajak Daerah sebesar 81, 02 persen, Retribusi Daerah sebesar 2,95 persen, dan Lain-lain PAD yang sah sebesar 14, 97 persen. (f3)
Ket. Foto:
(Kanan ke Kiri) Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB Najamuddin Amy,
Kepala BAPPEDA Prov. NTB Ir. Wedha Magma Ardhi, MT., Plh. Kepala BAPENDA Prov. NTB Hj. Eva Dewiyani, SP., Plt. Kepala BPKAD Prov. NTB Drs. H. Zainul Islam, MM. (HarianNusa.Com/f3)