Bima
Zulkieflimansyah Dikukuhkan Sebagai Tokoh Peradaban

HarianNusa.Com – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dikukuhkan oleh Ketua STKIP Taman Siswa Bima sebagai Father of Civilization atau bapak peradaban. Pengukuhan dilaksanakan di Aula Kampus II STKIP Taman Siswa Bima di Palebelo Bima, Rabu (21/8/19) dihadapan Wakil Bupati Bima, H.Dahlan M.Noer dan seluruh Civitas Akademika serta ratusan Mahasiswa di Kampus tersebut. Hadir pula sejumlah anggota DPRD Kabupaten dan Kota Bima serta para pejabat lingkup Pemerintah Provinsi NTB.
Lembaga pendidikan tinggi swasta termurah di NTB yang memiliki 3.500 orang mahasiswa tersebut, menilai Gubernur NTB yang akrab disapa Doktor Zul tepat diberikan penghargaan sebagai Father of Civilization. Atas gagasan pembangunan NTB Gemilang yang telah memberikan banyak perubahan dan kemajuan di bidang pendidikan di NTB dan di Indonesia pada umumnya.
“Kini NTB Gemilang itu sudah mulai tampak wujudnya,” kata Dr. Ibnu Khaldun saat memberikan pengantar pada acara Graduation Gathering bertemakan “Sarjana beradab menuju NTB Gemilang menghadapi era industry 4.0”.
Berbagai program strategis dan program unggulan NTB Gemilang yang diluncurkan Pemda NTB, Bagi segenap Civitas Akademika STKIP Taman Siswa Bima, sungguh merupakan yang sangat hebat. Misalnya program NTB Sehat Cerdas melalui program beasiswa pendidikan, dengan mengirim anak-anak muda NTB untuk belajar di luar negeri. Sudah banyak akses jalur kerjasama pendidikan dengan Puluhan negara di dunia. Seperti Darwin, Polandia, Jepang, Cina, Malaysia, Korea dan negara-negara eropa lainnya. “Ini merupakan babak baru menyongsong peradaban NTB Gemilang,” ujarnya.
Doktor Zul sangat mengapresiasi kemajuan pesat yang dicapai STKIP Taman Siswa Bima.
“Lembaga pendidikan menjadi lebih terkenal, karena namanya, Taman Siswa. Di dalam nama itu, tertanam komitmen dan jiwa yang kuat bahwa pendidikan merupakan hak dan kebutuhan setiap warga masyarakat yang harus diperjuangkan dan diwujudkan bersama,” ujarnya.
Itulah sebabnya, kata Gubernur hampir semua agama besar di dunia menganjurkan untuk berhaji. Misalnya Islam ke Tanah Suci Mekah, Hindu/budha ke india, Kristen ke Vatikan, Yahudi ke Yerusalem. Maksudnya agar ummatnya berpetualang, berziarah ke tempat baru untuk menaklukan hidup yang lebih besar dan mengenal perkembangan dunia luar yang begitu luas, kaya dan beragam.
“Tidak hanya terkurung pada mindset atau pikiran yang kerdil,” terang Gubernur.
Begitu juga Pemerintah Provinsi NTB, lanjutnya, melalui visi NTB Gemilang, saat ini telah mengirim anak-anak NTB, sebanyak 300-400 orang mahasiswa yang akan berangkat ke luar negeri adalah petarung awal yang meretas jalan baru.
Pengiriman tersebut, kata gubernur bukan karena kualitas pendidikan di dalam negeri lebih rendah. Dibandingkan kualitas diluar negeri seperti Polandia, Inggris, Jepang, Korea, Cina. Bahkan dari sisi kualitas, tidak sedikit yang jauh lebih hebat dari negara-negara tersebut.
Namun kata Doktor Zul mengatakan, pengiriman itu untuk membangun cara pandang atau mindset yang lebih luas, membangun jaringan dan kemampuan berinteraksi di tengah percaturan global yang kian kompetitif.
Gubernur juga menekankan pentingnya mahasiswa untuk berani bermimpi atau bercita-cita besar dan jauh ke depan. Pendidikan itu bagaimana digeluti dengan cara yang menyenangkan.
“Menggantungkan cita-cita dengan cara berfikir lebih besar dan lebih luas daripada orang kebanyakan.
Kadang-kadang untuk belajar ke luar negeri saja sudah dipermasalahkan. Kenapa jadi masalah?,” tanyanya. “karena kita mimpi yang besar saja sudah takut. Kita harus percaya kepada harapan dan mimpi kita dengan energi yang positif sehingga mimpi besar bisa diekspresikan ke dalam kenyataan,” ungkapnya.
Setelah lulus diluar negeripun, tidak harus kembali berkarir di daerah sendiri, tetapi akan menjadi orang-orang hebat diseluruh pelosok negeri. Tidak saja indonesia tapi juga dikancah internasional dunia. Namun tetap rindu akan kampung halamannya. Sehingga kelak membawa kehebatan untuk membangun bangsa dan daerahnya.
Wakil Bupati Bima, H.Dahlan M. Noer mengajak seluruh mahasiswa Bima untuk mulai mempersiapkan diri menjadi SDM yang unggul. Hasil diskusi dengan bapak gubernur, kata Wabup bahwa tugas utama Pemda saat ini adalah meningkatkan pelayanan dengan SDM yang handal. Namun masalah utama yang dihadapi pada saat ini adalah SDM.
“Maka kedepan program beasiswa pendidikan luar negeri menjadi sangat penting digalakan dalam upaya membangun mindset SDM yang handal,” pungkasnya. (f3)
Bima
Tujuh Warga Hilang Akibat Banjir Bandang di Bima, Pencarian Terus Dilakukan

HarianNusa, Bima – Banjir bandang yang melanda wilayah Wera-Ambalawi, Kabupaten Bima, menyebabkan dampak besar bagi masyarakat. Selain menghancurkan rumah warga dan fasilitas umum, bencana ini juga mengakibatkan hilangnya beberapa warga yang terseret arus deras.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa tujuh warga dinyatakan hilang. Salah satu korban, Irma, telah ditemukan, sementara enam lainnya masih dalam pencarian oleh Tim Gabungan yang terdiri dari personel TNI-Polri, BPBD, Tagana, serta berbagai elemen masyarakat yang turut membantu upaya pencarian.
Kapolres Bima Kota, AKBP Didik Putra Kuncoro, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Wera, IPTU Iksan, S.H., yang berada langsung di lokasi bencana di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, mengonfirmasi bahwa pencarian masih berlangsung intensif. Tim Gabungan menyisir sepanjang aliran Sungai Nanga Wera dan daerah sekitarnya guna menemukan korban yang masih hilang.
Selain fokus pada pencarian korban, IPTU Iksan juga melaporkan kondisi terkini di lokasi bencana. Sejumlah rumah warga dilaporkan hanyut, sementara fasilitas umum seperti sekolah dan jembatan mengalami kerusakan serius. Tim Gabungan telah mulai melakukan pembersihan di permukiman warga yang terdampak banjir.
Situasi terkini menunjukkan bahwa akses menuju Kota Bima masih dapat dilalui dengan aman. Namun, akses di sekitar Desa Nanga Wera mengalami gangguan akibat lumpur dan puing-puing banjir. Upaya evakuasi dan penanganan darurat terus dilakukan untuk membantu warga yang terdampak bencana ini.
Kapolsek Wera mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan serta mengikuti arahan dari pihak berwenang guna keselamatan bersama. Tim Gabungan akan terus bekerja maksimal dalam proses pencarian dan pemulihan pasca bencana. (F3)
Ket. Foto:
Situasi pasca banjir bandang di Wera-Bima. (Ist)
Bima
Terduga Kasus Pencabulan Anak Bawah Umur di Cenggu Bima Ditetapkan Tersangka

HarianNusa, Bima – Setelah menjalani proses penyelidikan selama hampir setahun, tepatnya 11 bulan sejak laporan diterima pada 23 Februari 2024, Polres Bima Kabupaten resmi menetapkan Syafruddin, seorang warga Desa Cenggu, Kecamatan Belo, sebagai tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Penetapan tersebut dituangkan dalam surat pemberitahuan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bima tertanggal 23 Januari 2025. "Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, bersama ini disampaikan kepada saudara bahwa sejak tanggal 23 Januari 2025, telah ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara Tindak Pidana Persetubuhan dan Perbuatan Cabul terhadap anak yang terjadi pada Hari Jumat, tanggal 23 Februari 2024," demikian isi surat tersebut.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada 23 Februari 2024 sekitar pukul 17.00 Wita, di RT 007/RW 003, Desa Cenggu, Kecamatan Belo. Kasus ini langsung dilaporkan oleh ibu korban ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bima Kabupaten pada keesokan harinya, 24 Februari 2024.
Kasat Reskrim Polres Bima, Abdul Malik, saat dikonfirmasi media membenarkan penetapan Syafruddin sebagai tersangka. “Iya, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Besok kami jadwalkan untuk pemanggilan sebagai tersangka,” ujar Malik pada Selasa, 28 Januari 2025, melalui sambungan telepon.
Abdul Malik menjelaskan bahwa meski status tersangka telah ditetapkan, pihak kepolisian tidak langsung melakukan penahanan. “Penetapan tersangka tidak serta-merta harus diikuti dengan penahanan. Masih ada serangkaian proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” tegasnya. (F3)
Bima
Lindungi Generasi Emas NTB, BBPOM Mataram Kawal Program PJAS Aman di Kabupaten Bima

HarianNusa, Bima – Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Tentunya harus dipastikan bahwa PJAS memenuhi aspek mutu, keamanan dan gizi seimbang. Badan POM telah menetapkan intervensi PJAS sebagai Prioritas Nasional Keamanan Pangan dengan penguatan pada basis komunitas.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para kader keamanan pangan sekolah, BBPOM di Mataram melaksanakan kegiatan refreshment Keamanan Pangan yang dirangkai dengan desk pengawalan program PJAS aman di Kabupaten Bima.
Ketua Tim Program Nasional Keamanan Pangan BBPOM di Mataram, Dra. Winartutik, Apt., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa salah satu elemen penting dalam kemandirian sekolah adalah komunitas sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, orangtua siswa, pedagang PJAS) yang berpartisipasi aktif dalam mewujudkan program keamanan pangan di sekolah.
“Melalui refreshment bagi kader keamanan pangan sekolah, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kader untuk melakukan pengawasan keamanan pangan di kantin dan pedagang pangan di luar sekolah, serta penyebaran pesan keamanan pangan pada komunitas sekolah sehingga dapat diterapkan di sekolah,” ujar Winartutik, Senin, (15/7/24).
Selanjutnya pada saat desk pengawalan program PJAS aman, diharapkan kader dapat melakukan intervensi secara mandiri kepada komunitas sekolah (siswa dan orang tua / komite sekolah) dan menyusun dokumen rencana aksi keamanan pangan sekolah, dokumentasi pelaksanaan kegiatan serta monev terhadap pelaksanaan rencana aksi tersebut.
Narasumber dari BBPOM di Mataram memberikan materi tentang Kunci Memilih dan Mengolah Pangan yang Aman, Stunting, Nutrisi Seimbang, ING (Indeks Nilai Gizi), Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Ijin Edar dan Kadaluarsa), BPOM mobile, serta implementasi keamanan pangan di kantin sekolah.
Mengingat semakin maraknya penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu / OOT (Tramadol, Trihexyphenidil, Dextromethorphan) di wilayah NTB, pada kegiatan ini juga disampaikan materi tambahan terkait informasi tentang penyalahgunaan OOT dan bahaya rokok. Guru / komunitas sekolah diharapkan dapat memberikan sosialisasi lebih lanjut kepada anak didik untuk membentengi diri dari penyalahgunaan obat, yang dapat merusak masa depan bangsa. Bersama wujudkan Obat dan Makanan aman, untuk generasi penerus yang cemerlang, berkualitas dan berdaya saing. (HN3)
Ket. Foto (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok