NTB
Safari Subuh di Bertais, Gubernur Dengar Curhat Warga

HarianNusa.Com, Mataram – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan safari subuh di masjid Nurul Yaqin, Jl. Sandubaya No.31, Bertais, Sandubaya, Kota Mataram, Kamis, (10/01/2020). Kegiatan rutin ini dimanfaatkannya
untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Selain memang menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk salat subuh berjamaah, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi yang efektif bagi pimpinan daerah dengan masyarakatnya.
Safari Subuh menjadi agenda rutin Gubernur NTB yang sudah dilaksanakannya sejak beberapa bulan lalu. Orang nomor satu di NTB ini mengajak melaksanakan salat Subuh pada ratusan masjid di kabupaten dan kota di NTB.
Gubernur yang akrab disapa Doctor Zul ini mengatakan, dengan cara ini dapat menyapa masyarakat, dan menginformasikan program kerja pemerintahan. Selain itu, ia juga menyerap aspirasi masyarakat.
“Silaturahmi adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Dan pembangunan yang kita lakukan juga harus didasari dengan silaturahmi yang kuat,” Kate Bang Zul.
Bang Zul meminta agar masyarakat tetap kompak serta menjaga persatuan dan kesatuan. Kondusivitas daerah harus dijaga agar masyarakat bisa senantiasa hidup tenteram, aman dan nyaman.
“Mudah-mudahan dengan kita memakmurkan masjid, kebangkitan ekonomi umat bisa terwujud di daerah kita tercinta ini,” serunya.
“Harapan kita semua, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah. Tapi dari masjid, kita bisa mencetak ribuan pengusaha baru di daerah kita tercinta ini. Masjid tidak hanya jadi tempat kita beribadah, tapi mari kita jadikan masjid sebagai pencetak seribu pengusaha baru di NTB ini,” tutup Bang Zul.
Gubernur Berdialog dengan Masyarakat
Seperti bisa, setelah Kultum dan sambutan safari subuh, Gubernur NTB juga memberikan kesempatan kepada seluruh jamaah safari subuh untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung. Dengan begitu, hubungan masyarakat dengan pelayan masyarakat (Pemerintah) bisa menjadi lebih dekat.
“Silahkan bapak ibu semua sampaikan aspirasi atau keluhannya kepada kami, InsyaAllah kami akan atensi dan berikan solusi,” kata Bang Zul mempersilakan masyarakat menyampaikan aspirasinya.
Tak menunggu lama, Sukardi, salah seorang warga Bertais mengangkat tangan dan bertanya secara langsung kepada Gubernur NTB. Menurutnya, pertemuannya dengan pemimpin daerah adalah kesempatan yang berharga untuk menyampaikan segala keluhannya yang telah lama ia pendam.
“Pak Gubernur, seperti kita ketahui bersama, Bertais ini adalah wajah dan gerbang Kota Mataram. Tapi, jika kita lihat Bertais ini sendiri masih terlihat kumuh, seperti aliran airnya belum di tata rapi, kami mohon atensi pak Gubernur selaku pimpinan kami,” tanya Sukardi kepada Gubernur NTB.
“Terima kasih pak Sukardi, Insya Allah saya secepatnya akan atensi masalah tersebut, akan kami koordinasikan dengan dinas terkait di kota Mataram. Tapi tentunya, itu semua tidak bisa sepenuhnya dikerjakan oleh pemerintah. Itu semua butuh kerjasama dengan masyarakat, jangan sampai kita mengeluh kepada pemerintah, tapi kita sebagai masyarakat belum sadar tentang pentingnya kebersihan lingkungan itu sendiri,” kata Bang Zul menjawab pertanyaan Sukardi.
Terakhir, Pemerintah provinsi NTB memberikan bantuan fisabilillah kepada pengurus masjid Nurul Yaqin Bertais dan disaksikan langsung oleh Gubernur beserta seluruh jemaah safari subuh. (f3/*)
Nasional
Gubernur NTB Tegaskan Arah Pembangunan: Fokus Pengentasan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Pariwisata Kelas Dunia

HarianNusa, Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H.L. Muhamad Iqbal, menegaskan tiga fokus utama pembangunan daerah dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (MusrenbangProv) NTB, yaitu pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata berkelas dunia. Ketiga sektor tersebut menjadi bagian dari program strategis yang sejalan dengan visi “NTB Makmur dan Mendunia” serta terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional.
Dalam pidato kuncinya di acara puncak MusrenbangProv di Hotel Lombok Raya, Rabu (4/6), Gubernur Iqbal menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan penguatan pembangunan dari desa sebagai fondasi tahap pertama dalam rencana pembangunan jangka menengah NTB 2025–2045.
“Karakter penting yang akan kita lakukan adalah penguatan koordinasi program dengan kabupaten/kota serta penguatan pembangunan dari desa,” tegas Gubernur.
Ia juga menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem mencapai nol persen pada 2029, dengan angka kemiskinan di bawah 10 persen, pertumbuhan ekonomi 9 persen, penurunan ketimpangan (gini ratio) ke angka 0,32 persen, peningkatan indeks pengembangan sumber daya manusia menjadi 0,60 persen, serta kualitas lingkungan hidup mencapai 77 persen.
Sektor ketahanan pangan menjadi prioritas utama, dimulai dengan pembangunan silo berkapasitas 100.000 ton, logistik berbasis kapal tongkang, optimalisasi 10.000 hektare lahan, revitalisasi irigasi di 40.000 hektare serta penguatan budidaya perikanan.
Sementara di sektor pariwisata, Pemprov NTB telah meningkatkan konektivitas udara melalui pembukaan rute baru, penyediaan pesawat amfibi, serta dua jalur kapal cepat. Pembangunan infrastruktur jalan antar destinasi dan potensi wisata berbasis event (MICE) juga terus dikembangkan.
Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat yang dihimpun melalui instrumen reses anggota dewan menjadi acuan penting dalam perencanaan pembangunan.
“Pokok-pokok pikiran DPRD meliputi akselerasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, pengembangan ekosistem agromaritim, dan pariwisata berkualitas serta berkelanjutan,” ujarnya.
Wakil Menteri Bappenas, Febrian Alphianto Ruddyard, yang turut hadir, menyebut kondisi ekonomi NTB dalam lima tahun terakhir cukup fluktuatif. Sebagai respons, pemerintah pusat mendorong pembangunan aglomerasi industri di Sumbawa Barat, kawasan sentra perkebunan, peternakan, budidaya perikanan, pengembangan kawasan transmigrasi, serta penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, perumahan, dan penataan kota.
“NTB memiliki potensi besar sebagai daerah lumbung pertanian nasional dan destinasi wisata unggulan,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan layanan kesehatan, serta perlunya sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah agar pembangunan lebih efektif dan tepat sasaran. (F3)
Ket. Foto:
Foto bersama seluruh peserta dalam Musrembang Provinsi NTB 2025-2045. (Ist)
Ekonomi
Hadiri Musrenbang, Mendagri Dorong Pertumbuhan Ekonomi NTB

HarianNusa, Mataram – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Prof Dr H Muhammad Tito Karnavian menyoroti pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang turun dengan meminta relaksasi ekspor tambang dan mendorong Pemprov memacu sektor pariwisata, pertanian dan perikanan. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (MusrenbangProv) di Hotel Lombok Raya Mataram, Rabu (04/06).
“Ketergantungan NTB pada ekspor tambang berdampak pada kontribusi angka pertumbuhan ekonomi. Kalau ada beberapa daerah maka berpengaruh pada angka pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Mendagri Tito.
Mendagri menekankan pentingnya angka pertumbuhan untuk memetakan kesejahteraan masyarakat secara kuantitas. Dalam jangka panjang, lanjutnya, sektor lain harus mulai dimaksimalkan.
Angka lain yang perlu diperhatikan adalah inflasi dan harga komoditas pokok karena terkait dengan biaya hidup dan pengeluaran masyarakat sehingga prioritas kebijakan adalah menjaga harga barang dan jasa terjangkau serta memastikan ketersediaan lapangan kerja.
Dalam pemaparannya, Mendagri juga menekankan kewajiban pemerintah provinsi melaksanakan program strategis dan proyek strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Tiga Juta Rumah, Sekolah Rakyat, pembentukan Koperasi Merah Putih dan lainnya serta koordinasi dan sinergi dengan kabupaten/ kota yang dijamin pula oleh peraturan pemerintah RI yang berlaku.
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, dalam sambutannya mengatakan, tantangan NTB dalam memacu pertumbuhan ekonomi memang terkait dengan ketergantungan yang masih sangat tinggi pada sektor tambang.
“Harapan kami dapat melakukan diversifikasi sehingga kontribusi tambang dapat kita perkecil,” ujar Miq Iqbal sapaan akrabnya.
Ditambahkannya, meski kontribusi sektor tambang besar namun multiplier effect nya relatif kecil dibandingkan sektor pariwisata sehingga sektor pariwisata masih akan menjadi primadona pertumbuhan ekonomi NTB.
(F3)
Ket. Foto:
Menteri Dalam Negeri Repubik Indonesia, Prof Dr H Muhammad Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam Musrenbang Provinsi NTB. (Ist)
Ekonomi
Pembentukan Koperasi Merah di NTB Capai 95 Persen

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergerak cepat dalam mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Gubernur NTB, Dr. H. Muhamad Iqbal menyampaikan laporan progres terkini dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Forkopimda NTB, para kepala daerah, dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, yang menunjukkan keseriusan daerah dalam menjalankan amanat Inpres demi mewujudkan koperasi yang kuat dan mandiri di seluruh desa dan kelurahan di NTB.
Dalam sambutannya, Miq Iqbal menegaskan komitmen tinggi NTB untuk menggerakkan koperasi sebagai motor ekonomi masyarakat desa. Ia melaporkan bahwa hingga saat ini, sudah 95 persen desa dan kelurahan di NTB yang menyelenggarakan Mudesus untuk pembentukan Koperasi Merah Putih.
“Alhamdulillah, 95 persen desa di NTB sudah mengadakan Mudesus. Sisanya belum, tapi tanggalnya sudah keluar. Jadi, dalam 1-2 hari ke depan, InsyaAllah 100 persen desa kita sudah selesaikan,” tegas Gubernur Iqbal.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa NTB menjadi salah satu daerah yang paling awal bergerak dalam menjalankan program ini. “Yang pertama kali mendaftarkan badan hukum Koperasi Merah Putih itu dari NTB, tepatnya di Lombok Tengah. Sosialisasi pertama juga dilakukan di sini. Ini bukti keseriusan kami,” ucapnya.
Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi dan UKM yang turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Wakil Menteri dan sejumlah pejabat kementerian lainnya.
“Kami sangat berterima kasih atas arahan dan dorongan dari pusat. Ini menjadi penyemangat bagi kami di daerah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Iqbal juga mengapresiasi peran serta pemerintah kabupaten/kota se-NTB yang secara gotong royong turut menyukseskan program ini, termasuk subsidi biaya pembuatan badan hukum koperasi yang disepakati bersama.
“Walaupun tidak ada kewajiban, tapi kami di provinsi dan kabupaten/kota sepakat untuk subsidi 50 persen biaya untuk pembentukan badan hukum di seluruh NTB. Ini atas inisiatif dari Dinas Koperasi,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengajak seluruh elemen, khususnya di wilayah pedesaan, untuk bersinergi membangun ekonomi berbasis koperasi.
“Koperasi harus kembali menjadi guru ekonomi kita. Kita akan gandeng HKTI, petani, nelayan, semua pihak. Apalagi di NTB, sebagian besar kemiskinan ekstrem ada di wilayah pesisir. Di sinilah koperasi bisa jadi solusi,” tutup Gubernur Iqbal. (F3)
Ket. Foto:
Kegiatan pembukaan Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok