HarianNusa.Com, Mataram – Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2020 diharapkan akan berkontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pariwisata Nusa Tenggara Barat. Barometer untuk mengukur perbaikan kualitas pariwisata itu, bukan hanya jumlah kunjungan pelancong saja. Tetapi juga jumlah devisa yang didapatkan serta impact atau dampaknya terhadap impian peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat NTB.
“Jadi orientasi pariwisata kita harus kedua-duanya, baik jumlah kunjungan maupun kontribusinya bagi kemaslahatan masyarakat,” ungkap Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) di Lombok Epicentrum Mataram, Sabtu malam, (25/01/2020).
Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB, lebih lanjut menegaskan bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan harus dibarengi dengan kualitasnya. Diantaranya, tercermin dari lama kunjungan dan aktivitas atau event yang diikuti, serta aktivitas belanja atau devisa yang dihasilkan.
Wagub mengajak seluruh elemen untuk bangkit bersama, menggencarkan kembali pembangunan pariwisata. Terlebih pasca bencana gempa bumi tahun 2018 yang sempat meluluhlantahkan infrastruktur dasar termasuk sejumlah hotel dan destinasi wisata yang sempat lesu pengunjung. Namun kini sudah pulih kembali berkat penanganan yang cepat dari kita semua, tutur Wagub.
“Bahkan berkat semangat yang luar biasa dari kita semua, NTB ditetapkan sebagai percontohan di indonesia bagaimana cepat bangkit dari bencana”, ujar Wagub Umi Rohmi.
Menurut Wagub, biasanya, kalau orang telah melewati fase kesulitan pasti memiliki semangat baru untuk maju. Energinya lebih kuat dari sebelumnya dan semangatnya lebih membara, tegas Ummi Rohmi. Seraya berharap kepada Seluruh penggiat dan industri pariwisata harus menunjukkan semangat membara untuk bangkit kembali memajukan pariwisata NTB.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Lalu. Mohammad Faozal mengatakan, event Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2020 akan dilaksanakan selama satu bulan penuh. LSGS tahun ini, kata Miq Ozal sapaannya memasuki pelaksanaan tahun ke-4 dan berlangsung mulai tanggal 25 Januari – 25 Februari 2020.
Lebih dari 320 tenant akan ikut serta dalam pelaksanaan LSGS tahun ini. Mulai dari travel agent, hotel, homestay, restoran, cafe, airline, pusat perbelanjaan, health dan lain sebagainya. Meningkat dibanding tahun 2019 yang hanya diikuti oleh 180 tenant (penyewa). Artinya meningkat 100 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya
“Alhamdulillah berkat kerja sama dengan pelaku maupun industri pariwisata. Sehingga jumlah tenant tahun ini meningkat,” jelas Faozal sapaan akrab Kepala Dispar NTB itu.
Guna mendukung seluruh rangkaian LSGS, kata Miq Ozal, pihaknya akan bekerja sama dengan para industri pariwisata dan UMKM untuk memasarkan berbagai jenis produk NTB. Langkah ini untuk memastikan seluruh transaksi belanja di setiap tenant dapat terlaksana dengan baik.
Faozal menyebutkan, LSGS merupakan kiat Pemprov NTB menarik minat wisatawan pada awal tahun yang identik dengan low season atau sepi kunjungan. Faozal berharap, kehadiran LSGS mampu menjadi magnet bagi para pelancong untuk mengunjungi NTB sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat dengan beragam diskon menarik. (f3/kominfo)
