Connect with us

NTB

Usung Jargon PRESISI, Polda NTB Luncurkan Layanan Pengaduan “Polisi Nakal” Berbasis Online

Published

on

HarianNusa.com, Mataram – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, berkomitmen menjadi pionir implementasi program Transformasi menuju Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan), sesuai penyampaian Kapolri Jendral (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dalam uji kelayakan dan kepatutan Kapolri di depan komisi III DPR RI.

Program berbasis inovasi ini, dimotori Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda NTB, dengan membangun 6 inovasi layanan berbasis terpadu dan online.

Diantarnya, adalah layanan pengaduan berbasis online dengan respon cepat, dan terukur.

"Jadi masyarakat bisa langsung mengakses layanan pengaduan di website. Ini untuk memangkas birokrasi, apalagi masyarakat yang tinggal sangat jauh dari markas. Pengaduan online ini akan ditindak lanjuti dengan cepat sama halnya dengan masyarakat yg datang langsung melapor," jelas Kabid Propam Polda NTB, Kombes Pol. Awan Hariono, S.IK, MH disela-sela launching website layanan pengaduan polisi nakal www.bidpropampoldantb.com, Rabu (3/2/2021).

Advertisement

Layanan berbasis online ini, selain memudahkan masyarakat melaporkan anggota polisi yang nakal, masyakarat juga dapat memantau perkembangan penanganan kasusnya dengan transparan dan akuntabel.

Selain itu, akses masuk kendaraan satu pintu, dengan basis elektronik atau electrik gate dan identifikasi data magnetic atau disebut Radio Frekwency Identification (RFID) akan diberlakukan.

"Setiap kendaraan anggota polri nantinya akan ditanam chip, untuk memudahkan identifikasi palang pintu yang mirip palang pintu tol, yang dibangun di gerbang masuk," imbuhnya.

Tujuannya untuk mendisiplinkan, dan menertibkan kendaraan anggota polri Polda NTB, baik roda empat maupun roda dua.

Layanan penjagaan dan pusat layanan laporan Bid Propam serta lobi utama Mapolda NTB juga akan direnovasi dengan mengakomodir sosio cultural masyakarat suku Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo), agar lebih mendekatkan masyakarat dengan polri.

Advertisement

Termasuk juga layanan perbankan dengan pembangunan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Sementara Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal dalam sambutan launching website Bid Propam ini menyampaikan terima kasih atas inovasi Bid Propam dalam memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.

Polri telah berbenah, dan menjadi polisi yang dekat dan dipercaya masyarakat sebagai pelindung dan pengayom.

"Propam sebagai garda terdepan penegakan keadilan kita juga memberikan akses kepada masyarakat lewat website yang baru saja dilaunching, sehingga masyarakat dapat menyampaikan kritikan, saran termasuk info-info yang bermuara kepada pemeliharaan keamanan," jelasnya.

Kapolda berharap inovasi Bid Propam ini dapat ditiru oleh yang lain, sebagai wujud tanggungjawab dan pengabdian kepada masyarakat.

Advertisement

"Tidak hanya Propam yang lain juga dapat berinovasi, memberikan layanan maksimal kepada masyarakat, dengan tetap menjaga citra polisi," tutupnya.

inovasi yang menjadi program Bidpropam Polda NTB yang dilaunching, yakni:
1. Website bidpropam.
2. Renovasi ruang pelayanan pengaduan.
3. Pembangunan electric gate.
4. Renovasi penjagaan markas.
5. Renovasi ruang lobby polda.
6. Pembangunan ATM Center. (*3)

Continue Reading
Advertisement

NTB

Mekanisme infeksi Beauveria Bassiana: Biopestisida Ramah Lingkungan dan Efektif untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman

Published

on

By

Continue Reading

NTB

Tancap Gas, Aryadi Benahi SDM Kelembagaan BRIDA

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB dibawah kepemimpinan I Gde Putu Ariadi dibenahi total. Langkah ini bentuk pembenahan yang dilakukannya usai dilantik Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal beberapa waktu lalu.

Kepala BRIDA NTB, I Gde Putu Ariadi menegaskan pembenahan awal yang dilakukannya dari sisi struktur kelembagaan. Sebelumnya struktur BRIDA terdiri dari bidang-bidang. Namun kini strukturnya hanya tiga, Kepala, Sekretaris dan Kepala Tata Usaha (KTU). Lainnya fungsional yang dikelompokkan pada empat Pokja.

"Tugas pertama saya menata SDM sampai dengan pendukung lainnya termasuk struktur kelembagaan," terang Aryadi di Mataram kemarin.

Keempat Pokja yang dibentuk tersebut. Pertama Pokja Riset dan Penelitian. Salah satu yang akan digagasnya, produk hasil penelitian yang mengarah ke Good Government. Mendorong pemerintah yang bebas dari tindakan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Advertisement

Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB itu menyebutkan materi riset yang bisa dilakukan seperti Peraturan Gubernur (Pergub). Penelitian itu bisa mengkaji mana Pergub yang memberikan manfaat seluas-luasnya maupun Pergub yang dilihatnya tidak bermanfaat. Riset tersebut dapat melibatkan banyak stakeholder. Misalnya pakar hukum, NGO pegiat-pegiat anti korupsi dan pihak lainnya.

"Terdapat indikator di BRIDA bagaimana menciptakan Indeks good government tadi," katanya.

Pokja kedua, Bidang Sosial dan Kesehatan. Peran BRIDA dibidang sosial dan kesehatan sangat luas. Salah satu yang bisa diintervensi penanganan stunting sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penanganan stunting tidak melulu dengan pemberian susu. Tetapi air Daun Kelor memiliki protein sangat tinggi. Dicampur dengan Rumput Laut maka bisa menghasilkan protein sama dengan kandungan protein pada susu.

"Ini harus ada riset dan kita inovasi kan untuk diolah," terangnya.

Pokja selanjutnya di bidang ekonomi. Pokja ini cakupannya pun sangat luas. Salah satu yang ada dalam ide gubernur, bagaimana air Aren (Tuak Manis) bisa dikemas, menjadi salah satu oleh-oleh khas Lombok. Aryadi mengatakan Lombok menjadi daerah penghasil Air Aren sangat besar. Selama ini, belum tersentuh dalam sebuah kemasan yang bisa lebih awet.

Advertisement

"Ini kalau diinovasikan bisa menghasilkan ekonomi yang tidak hanya menyentuh ke atas. Melainkan sampai hilir pelaku UMKM," jelasnya.

"Ini menjadi salah satu atensi penting kami," sambungnya.

Selan itu, pihaknya juga akan memanfaatkan randis mangkrak yang ada di semua OPD. Randis tersebut bisa dikonversikan menjadi kendaraan listrik. Aryadi melihat, selama ini randis yang sudah rusak itu dibiarkan mangkrak bahkan sampai melebur. Oleh karenanya, BRIDA melihat konversi randis menjadi motor listrik salah satu peluang inovasi yang bisa dilakukannya. Nantinya randis listrik tersebut bisa mendukung aktivitas wisatawan di setiap obyek wisata.

"Misalnya di Gili Tramena. Hanya kendaraan listrik yang bisa dimanfaatkan disana," jelasnya.

"Kerjasama dengan lembaga peneilitian, perusahaan maupun UMKM bisa diajak berkerjasama," sambungnya.

Advertisement

Terakhir Pokja Inovasi hilirisasi dan kemitraan. Pokja ini tugasnya menindaklanjuti hasil riset maupaun inovasi yang ada. Jika satu produk selesai diriset. Memungkinkan bisa diproduksi massal maka itu menjadi tugas dari Pokja terakhir itu.

"Kalau sudah ada hasil risetnya kita buat legalitasnyai dan memprooduksinya. Kita siapkan kembagaan dengan kemitraannya. Kita lepas ke masyarakat supaya ada hasil riset itu bisa dinikmati masyarakat," teranya.

Aryadi mengatakan pemanfaatan teknologi yang dihasilkan harus bisa menyentuh kebutuhan masyarakat. Langkah tersebut sebagai bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat.

Aryadi menegaskan, BRIDA terbuka lebar menjalin kemitraan dengan semua pihak.

"Kita welcome dengan semua pihak yang ingin mengembangkan riset dan inovai di daerah," tegasnya.

Advertisement

Awal-awal masuk kerja, Aryadi tengah fokus menyelesaikan Rencana Strategis (renstra), menyesuaikan dengan RPJMD yang ada. Rensta yang dimaksudkannya itu penyusunan Road Map pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi di daerah. Fokusnya yang berorientasi pada riset dan inovasi. Riset maupun inovasi tersebut tentunya menyesuaikan dengan potensi daerah. (F3)

Ket. Foto:
Kepala BRIDA NTB I Gde Putu Ariadi (tengah ujung) memimpin rapat pembahasan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Iptek Daerah (RIPJ-PID). (Ist)

Continue Reading

NTB

Tiga Jamaah Calon Haji NTB Wafat, 5 Gagal Berangkat

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Tiga Jamaah Calon Haji (JCH) NTB dinyatakan wafat, sementara lima lainnya gagal berangkat karena kondisi kesehatan yang tak memungkinkan.

Ketua Tim Kesehatan Embarkasi Lombok, dr. Ferry Wardana, menyampaikan bahwa dua jamaah meninggal dunia sebelum sempat menginjakkan kaki di Tanah Suci. Keduanya adalah Siti Maryam dan Safiin Mustofa, yang mengembuskan napas terakhir di RSUD Provinsi NTB, di Mataram.

“Satu Jamaah lainnya atas nama Fadilah Sulaiman, meninggal dunia di Arab Saudi karena mengidap tuberkulosis (TB),” ujar Ferry, Jumat malam (16/5/2025) dalam sesi konferensi pers di MCH Embarkasi Lombok.

Tak hanya yang wafat, Ferry juga menyampaikan bahwa lima jamaah lainnya dinyatakan gagal berangkat tahun ini karena sakit berat.

Advertisement

Mereka adalah:

HJB dan IS asal Kabupaten Bima, menderita TBC.

HF, asal Lombok Barat, diketahui hamil muda.

MN, dari Sumbawa, mengalami infeksi paru-paru.

JUM, warga Kota Mataram, mengalami serangan jantung.

Advertisement

"Semua dipastikan tidak bisa melanjutkan perjalanan karena membahayakan kondisi mereka sendiri," jelas Ferry.

Dari total4.547 Jamaah asal NTB, sebanyak 4.299 Jamaah telah tiba di Arab Saudi dalam 11 kloter sejak 1 hingga 15 Mei 2025. Kloter ke-12 atau terakhir diberangkatkan dini hari ini, Sabtu (17/5).

Sebelum diberangkatkan, ratusan jamaah menjalani pemeriksaan kesehatan. Tercatat, 409 Jamaah diperiksa di poli Embarkasi, 12 dirujuk ke RSUD, dan 4 lainnya ke RSJ.

Sebagian besar keluhan datang dari jamaah yang menempuh perjalanan jauh, terutama dari Pulau Sumbawa. Mereka mengalami mual, gangguan pencernaan, hipertensi, demensia, dan penyakit kronis lainnya.

Meninggalnya dan gagalnya beberapa jamaah menjadi peringatan bagi seluruh calon haji untuk benar-benar mempersiapkan fisik dan mental sebelum berangkat ke Tanah Suci. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Jamaah Calon Haji KLoter 12 saat dilepas dari Embarkasi Lombok menuju Bandara Zainudin Abdul Majid. (HarianNusa)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!