HarianNusa, Mataram – Bentrokan yang terjadi antara sekelompok mahasiswa asal Bima dan seorang penjaga Kos di Karang Pule, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram yang dipicu oleh kesalahan pahaman akhirnya berdamai.
Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa SIK., usai memediasi kedua belah pihak Sabtu, (02/10/2021) pukul 20.40 Wita di Polsek Ampenan menyampaikan, bahwa bentrokan tersebut terjadi murni karena kesalahpahaman.
Peristiwa tersebut, menurut Kadek Adi, bermula dari salah seorang mahasiswa (asal Bima) yang kebetulan ngekos di Wilayah Karang Pule, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram kehilangan sebuah Laptop di kamarnya, namun karena keterangan atau informasi yang diterimanya tidak terlalu jelas sehingga mahasiswa yang kebetulan berasal dari pulau seberang (Bima) ini mengeluarkan kata-kata yang mungkin tidak terkontrol sehingga membuat orang lain yang berada di sekitar itu tersinggung khususnya penjaga kos.
"Bener pemicu nya laptop yang hilang, sehingga membuat si penjaga kos-kosan (warga Karang Pule) tersebut tersinggung, sehingga sempet terjadi bentrok antara kelompok mahasiswa Bima dengan warga sekitar," ungkap Kadek.
Lanjut Kadek, akibat peristiwa itu memang sempat terjadi kejar kejaran antara kedua kelompok yang mengakibatkan salah seorang terkena lemparan batu dan mengakibatkan luka kecil di bagian kepala, sehingga sempat memanas. Namun kejadian tersebut dapat diamankan oleh Anggota Piket yang memang datang ke TKP dalam waktu yang tepat, dan ketegangan tidak berlangsung lama.
"Kami segera ke TKP saat menerima informasi, dan tindakan yang kami lakukan mengajak kedua kelompok yang bertikai untuk melakukan mediasi di Polsek Ampenan dengan tujuan yang kami harapkan bisa berdamai," tutur Kadek.
Dengan disaksikan Kepala Lingkungan dari TKP, Kapolsek Ampenan, Kasat Reskrim Polresta, Bhabinkamtibmas Karang Pule serta pihak yang kehilangan Laptop dan penjaga kos yang dicurigai, melakukan mediasi yang berakhir damai. Keduanya pun menandatangani Surat Perdamaian.
"Mereka sepakat untuk berdamai, dan tidak lagi mempersoalkan peristiwa yang tadi terjadi," pungkas Kadek.
Sementara itu ditempat yang sama kedua pihak yang bertikai baik mahasiswa asal Bima yang merasa kehilangan Laptop maupun penjaga kos warga Karang Pule, sama-sama menyampaikan harapan kepada seluruh teman ataupun masyarakat agar bila ada berita-berita tentang peristiwa ini yang akan menimbulkan ketegangan agar jangan dipercaya karena itu sudah pasti Hoax. Mengingat keduanya kini sudah berdamai. (*)
Ket. Foto:
Mediasi antara kelompok mahasiswa asal Bima dengan warga Karang Pule Mataram yang terlibat bentrokan Sabtu, (02/10) di Polsek Ampenan. (Istimewa)