Connect with us

NTB

Pemerintah Janji Evaluasi Kekurangan di Event MotoGP

Published

on

HarianNusa, Mataram – Diskusi publik yang digelar Detik NTB, bertajuk "MotoGP Mandalika Sukses Digelar: Evaluasi, Saran dan Kritik", yang digelar pada Jumat, (25/03/2022) malam, fokus membahas berbagai hal pasca perhelatan event MotoGP Mandalika yang digelar pada 18-20 Maret lalu.

Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang terlibat langsung diantaranya Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi, Kapolda NTB yang diwakili Kabid Humas yang dihadiri Kompol Putu Suarbawa, Komisaris ITDC Irzani, Ketua Organda NTB Junaidi Kasum, Ketua PHRI NTB Ni Ketut Wolini dan Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Joka. Diskusi tersebut dipandu langsung Pemred Detik NTB Ibrahim Bram Abdollah.

Sekda NTB Lalu Gita Ariadi menegaskan, perhelatan MotoGP merupakan momentum menggugah dunia sekaligus memperlihatkan bahwa NTB tidak saja menyuguhkan potensi wisata alam dan pantai melainkan juga sport tourism. Keberhasilan penyelenggaran MotoGP tentunya memiliki dampak yang besar terutama dari aspek ekonomi masyarakat dan daerah.

Namun demikian Sekda tidak menampik banyak kekurangan yang ada yang akan menjadi bahan evaluasi pemerintah untuk menghadapi even-even selanjutnya.

"Mudah-mudahan pada akhir tahun ini ada penyelenggaraan WSBK kita lebih siap lagi dan atas nama pemerintah kami mohon maaf bila masih ada yang bolong-bolong. Hal-hal yang belum sempurna," urai Sekda.

Advertisement

Dijelaskannya persiapan menghadapi MotoGP yang dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah terus dilakukan. Berbagai langkah dijalani mulai dari rapat koordinasi baik langsung maupun melalui video conferens yang dilakukannya setiap malam. Belum lagi melaksanakan gladi, simulasi, gelar pasukan dan lain lain. Tidak dipungkiri juga dari semua persiapan itu banyak hal hal diluar prediksi yang terjadi.

"Tapi itulah titik optimal yang mampu kita raih," ujarnya.

Oleh karena itu dalam waktu dekat Pemprov akan mengevaluasi penuh kinerja seluruh stakeholder di OPD-OPD yang terlibat langsung. Memetakan permasalahan di setiap sektor sehingga akan menjadi acuan bersama ke depannya.

"Kita akan evaluasi betul kinerja perangkat perangkat kami yang ada. Melihat masalah dan memetakan setiap persoalan," ungkapnya.

Sekda pun tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berjibaku bahu-membahu hingga MotoGP bisa berjalan dengan sukses. Ucapan yang sama pun disampaikan Gita kepada insan pers yang selalu berkomitmen memberitakan yang baik baik tentang NTB baik sebelum, saat berlangsung hingga selesainya even Internasional itu.

Advertisement

"Kami sekali lagi menyampaikan banyak terimakasih," ucapnya.

Komisaris ITDC Irzani menyampaikan kontrak ITDC dengan Dorna selama 10 tahun. Sampai saat ini ajang balapan di Sirkuit baru berlangsung dua event yaitu WSBK 2021 dan MotoGP 2022.

"Kami sadari banyak kekurangan dan kami berkomitmen akan berupaya lebih baik lagi. Kami meyakini secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik," katanya.

Irzani menjelaskan, komisaris ITDC baik yang dari pusat dan daerah semuanya telah mendengar, menampung seluruh aspirasi masyarakat lokal. Meski semuanya belum bisa diakomodir.

"Tentu tidak semuanya diatensinya (ITDC). Karena ada hal-hal yang harus diatensi yang skala prioritas," ujarnya.

Advertisement

Kapolda NTB yang diwakili Kabid Humas yang dihadiri Kompol Putu Suarbawa mengatakan Polda NTB menerjunkan kekutan personil sebanyak 3.427 orang.

"Semua Kombes diturunkan Bapak Kapolda," ungkapnya.

Proses pengamanan sudah dimulai sejak tanggal 15 Maret. Beruntung hingga selesai even perhelatan MotoGP berjalan dengan aman dan lancar.

"Secara umum kami anggap sudah aman. Itu semua keberhasilan semua pihak. Tanpa ada bantuan dukungan masyarakat belum tentu kami bisa lakukan pengamanan," terangnya.

Dijelaskannya juga sampai saat ini pengamanan masih terus dilakukan Mapolda NTB.

Advertisement

Sementara Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Ketut Wolini mengaku Pergub Nomor 9 tahun 2022 tentang Tarif Hotel tidak bisa ditaati oleh sejumlah hotel. Hal tersebut disebabkan Pergub itu keluar di saat hotel sudah banyak yang memesan.

"Meski adanya Pergub, tapi setelah kamar hotel banyak laku baru muncul Pergub," ungkapnya.

Mahalnya tarif hotel saat gelaran MotoGP diakuinya hal yang lumrah. Dirinya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lantaran hal itu merupakan hukum pasar bahkan dirinya pun korban dari mahalnya tarif hotel tersebut. "Setiap ada event, pasti ada kenaikan. Itu lumrah," katanya.

Namun demikian adanya kenaikan tarif hotel itu bukan dilakukan oleh pemilik hotel tetapi sudah berada di tangan para agen.

"Yang sering kita hadapi sebetulnya di tangan agen. Dari pihak hotel menaikkan satu kali lipat tapi agen menaikan berlipat lipat. Ini semacam (ada) sindikat (rantai panjang)," terangnya.

Advertisement

"Ini sebetulnya menjadi perhatian kita, menaikkan bisa 10 kali lipat. Dari 200 ribu jadi 2 juta. Ini yang menyebabkan nama hotel kita tidak bagus," sambungnya.

Wolini menyebutkan, dalam Pergub yang dikeluarkan gubernur itu lemahnya tidak ada mengatur terkait aturan main agen. Dampaknya agen bisa semena-mena menaikkan harga kamar hotel.

"Pesan kami agar ditertibkan calo penjualan kamar hotel ini. Di Pergub itu tidak diatur. Jadi Pergub diatur soal hotel saja. Tapi soal agen tidak ada," ujarnya.

Wolini juga sepakat dengan pengaturan zonasi harga kamar hotel pada setiap even yang mana kenaikan tarif sesuai dengan zona. Pertama zona utama yang dekat dengan kawasan Mandalika diatur boleh menaikkan sampai tiga kali lipat, kedua Sub Zona di kawasan Mataram yang mengatur hanya boleh menaikkan dua kali lipat dan pada zona penyangga hanya boleh menaikkan satu kali lipat.

"Namun (isi Pergub) harus diiringi dengan mengatur tentang agen," katanya.

Advertisement

"Tapi kedepannya pasti kita taati aturan Pergub itu," celetuknya.

Terkait dengan okupansi hotel, selama tiga hari penyelenggaraan MotoGP sebanyak 95 persen. Beberapa kamar diakuinya belum terisi lantaran jarak tempuh ke Sirkuit Mandalika cukup jauh.

"Yang masih ada kosong di wilayah tiga Gili dan Sembalun. Wajar juga, kan dari dua lokasi itu minimal waktu tempuh ke Sirkuit Mandalika minimal tiga jam. Belum macet," sebutnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi juga mengakui masih banyak kamar hotel belum terisi. Dari jumlah kamar penginapan yang di datanya sebanyak 23.889 include potensi camping ground. Namun yang belum terisi dikawasan Tiga Gili.

"Di bagian utara memang agak sulit (laku)," katanya.

Advertisement

Dikatakannya dari jumlah kamar penginapan sebanyak 6.013, 40 persen tidak beroperasi. Kendala yang dihadapinya masih soal pandemi lalu akses tranportasi yang terbilang jauh baik menuju Tiga Gili maupun ke Sembalun.

"Maka solusinya ke depan kita akan buatkan paket paket," jelasnya.

Kedepannya akan mendorong supaya Pergub bisa segera diindahkan semua pihak. "Betul Pergub ini tiba ada setelah bookingan berjalan," terangnya.

Dispar akan fokus pada perhelatan MotoGP di Juni mendatang. Nantinya Dispar akan membentuk tim kecil terutama untuk memantau tarif hotel supaya tidak terjadi kembali kenaikan harga yang fantastis.

Sementara itu ketua Organda NTB Junaidi Kasum meminta Sekda NTB agar mengevaluasi semua yang terlibat. Jangan sampai pada event berikutnya di MXGP kondisinya akan sama seperti sebelumnya.

Advertisement

"Saya minta Sekda agar mereka dievaluasi," pinta JK sapaannya. Ini ditegaskannya mengingat hasil di lapangan terutama di aspek transportasi amburadul.

JK juga menyesalkan pengaturan pemesanan bus yang dilakukan Dishub. Rapat-rapat banyak diikuti Organda. Anehnya satu minggu sudah ada pemenang tender bus. Sementara jatah bus lokal hanya belasan unit.

"Kita sibuk rapat berhari-hari berbulan-bulan ujung ujungnya sudah ada keputusan tersendiri," katanya.

Hal yang dilihatnya pengaturan yang boleh masuk area sirkuit maupun parkir timur dan barat. Berdasarkan rapat dengan Komando Lapangan MotoGP Marsekal TNI (Purn) Hadi Cahyanto yang boleh masuk khususnya di Paddock presiden dan rombongan, Menteri dan Ajudan atau Dirjen dengan rombongan.

"Tetapi yang terjadi hari itu di luar dugaan kita. Di luar kesekapatan banyak yang masuk," katanya.

Advertisement

Hal itu juga sama yang terjadi dengan di kawasan Parkir Timur dan Barat. Yang boleh masuk mereka yang memiliki stiker. Faktanya banyak kendaraan pribadi tidak menggunakan stiker leluasa parkir. Malah pihaknya menemukan ada pembayaran harga parkir untuk satu mobil mencapai Rp 50 ribu.

"Rp 50 ribu ada bisnis parkir. Malak itu itu di sana," katanya blak-blakan.

Pengakuan Dishub stiker yang dibuat sebanyak 2000 stiker. Jika yang boleh masuk hanya yang memiliki stiker saja maka kapasitas parkir tentunya akan memadai.

"Kalau dari sisi jumlah kendaraan sesuai stiker kapasitas parkir sangat cukup," katanya.

Oleh karenanya Organda menemukan masih banyak persoalan dalam pengelolaan tranportasi darat kemarin. Sehingga pihaknya meminta supaya mereka bisa dievaluasi secara komprehensif.

Advertisement

Sementara pembicara terkahir Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka mengakui bahwa event MotoGP ini sangat berefek. Umbu memahami atas keruwetan yang ada sebab dua tahun masyarakat menganggur tidak ada pekerjaan yang berarti.

"Saya ambil sisi positifnya pak, dua tahun ini kawan-kawan menganggur pak, ibarat orang lapar dua hari gak makan, tiba rebutan nasi kuning itu sampai belepotan pak," katanya.

Umbu juga mengakui bahwa ada sejumlah wisatawan yang sudah bermain sendiri, tidak memakai travel agent, mereka jalan sendiri tanpa ditemani pemandu wisata, sementara dari dulu harus dipandu oleh pemandu wisata atau langsung paketan minimal 3 hari.

"Ini semua jalan sendiri-sendiri pak. Tapi memang dampak MotoGP ini luar biasa," akunya.

Pihaknya berharap pada event selanjutnya tidak ada lagi seperti itu, sehingga bisa berkesan kita di mata dunia. (*)

Advertisement

Ket. Foto:
Kegiatan diskusi publik yang membahas plus minus gelaran even MotoGP Mandalika 18-20 Maret 2022 lalu. (Istimewa)

Continue Reading
Advertisement

NTB

Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

Published

on

By

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa. 

Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur  Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.

“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.

Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi. 

Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga. 

Advertisement

Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus. 

“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi. 

Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan. 

Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini.  (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

 Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)

Continue Reading

Nasional

Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis, Muazzim Akbar Dorong Pengusaha Lokal Jadi Mitra BGN

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Anggota Komisi IX DPR RI H.M. Muazzim Akbar, S.IP.,  menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Dalam sosialisasi tersebut, H. Muazzim menegaskan bahwa masih banyak masyarakat, yang hanya mendengar kabar “katanya ada makan gratis”, tanpa memahami bagaimana program MBG sebenarnya bekerja.

> “Banyak yang belum paham. Informasinya hanya didengar dari luar, katanya program Presiden kasih makan gratis, tapi hanya cerita yang sampai. Ini yang sering jadi pertanyaan di masyarakat,” jelasnya, saat diwawancara usai kegiatan sosialisasi, Kamis, (5/6).

Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan masyarakat rentan lainnya. Di Kecamatan Gunungsari saja, diperkirakan ada sekitar 15 ribu penerima manfaat, termasuk siswa madrasah dan ibu hamil.

> “Idealnya di Gunungsari butuh lima dapur untuk layani 15 ribu penerima. Sekarang baru satu dapur yang berjalan. Kita dorong agar bulan ini bisa bertambah,” kata H. Muazzim.

Advertisement

Setiap dapur MBG dirancang untuk melayani hingga 3.000 orang, namun pembangunan dapur tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus memenuhi standar operasional dari Badan Gizi Nasional.

> “Pembuatan dapur tidak bisa asal-asalan. Ada SOP-nya. Harus melibatkan tenaga dan fasilitas yang siap. Boleh SPPG atau siapa saja yang terlibat, asal memenuhi kriteria,” imbuhnya.

H. Muazzim juga mendorong partisipasi pengusaha lokal dan putra daerah untuk ikut membangun dapur MBG secara mandiri melalui kemitraan dengan Badan Gizi Nasional.

> “Kami sangat harapkan pengusaha lokal bisa ikut serta. Karena membangun dapur itu bisa makan waktu satu tahun kalau hanya bergantung pada pemerintah pusat,” tegasnya.

Antusiasme warga dalam kegiatan ini cukup tinggi. Sejumlah ibu kepala desa, kader posyandu, dan perangkat desa lainnya menyambut positif sosialisasi MBG tersebut. H. Muazzim optimis, dengan dukungan semua pihak, program MBG bisa berjalan optimal di NTB. (F3)

Advertisement

ket. Foto:

Anggota Komisi IX DPR RI H. Muhammad Muazzim Akbar, S.IP., (tengah) dalam kegiatan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Gunung Sari. (HarianNusa)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

Musrenbang, Ketua DPRD NTB Sampaikan Pokir Dewan dan Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H., bersama Wakil Ketua III DPRD NTB Drs. H. Muzihir menghadiri acara puncak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB yang digelar dengan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, termasuk Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan Wakil Menteri Bappenas Drs. Febrian Alphyanto Ruddyard, M.I.S, Rabu, (4/6).

Dalam forum penting tersebut, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan secara lugas dan tegas pokok-pokok pikiran DPRD NTB, yang merupakan akumulasi aspirasi masyarakat dari seluruh daerah pemilihan di provinsi ini. Ia menekankan bahwa aspirasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan peta kebutuhan nyata masyarakat NTB yang harus dijadikan rujukan utama dalam penyusunan program pembangunan daerah.

“Hasil pokok-pokok pikiran DPRD yakni akselerasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, penyiapan ekosistem agromaritim dan pariwisata berkualitas berkelanjutan agar dapat menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan daerah agar lebih relevan dan sesuai kebutuhan nyata masyarakat,” ungkapnya.

Tak hanya bicara soal pembangunan, Ketua DPRD NTB juga menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu sosial yang tengah mencuat. Ia menyoroti meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dalam enam bulan terakhir. Ia meminta perhatian khusus dari Gubernur dan Kapolda NTB agar persoalan ini ditangani secara menyeluruh, berkelanjutan, dan tidak dianggap sepele.

“Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan tidak boleh dibiarkan. Ini harus menjadi perhatian kita semua, NTB tidak ramah perempuan,” ungkapnya. 

Advertisement

Kehadiran Hj. Baiq Isvie Rupaeda bersama Wakil Ketua III DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, dalam Musrenbang kali ini kembali menegaskan posisi strategis DPRD NTB sebagai mitra utama pemerintah dalam menyusun arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

Selain dihadiri oleh Menteri dalam negeri dan Menteri Bappenas, Gubernur NTB dan pimpinan DPRD NTB, Musrenbang Provinsi ini juga diikuti unsur Forkopimda, Bupati/Walikota se-NTB, dan para pemangku kepentingan pembangunan lainnya. (F3)

Ket. Foto:

ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Musrenbang Provinsi NTB. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!