HarianNusa – BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat merilis informasi terkait kondisi iklim terkini yang diupdate per tanggal 31 Maret 2022 di wilayah NTB. Peluang curah hujan semakin berkurang dan NTB bersiap memasuki musim kemarau tahun 2022 ini.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Maret 2022 umumnya berada pada kategori rendah hingga menengah (0 – 150 mm/das) kecuali di sebagian Sumbawa dan Bima yang berada kategori tinggi (151 – 300 mm/das).
Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Donggo, Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 285 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian III Maret 2022 di wilayah NTB bervariasi dari Bawah Normal (N) hingga Atas Normal (AN). Sifat Hujan Atas Normal (AN) terjadi di sebagian wilayah Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Dompu dan Bima.
Sementara itu Sifat Hujan Bawah Normal (BN) umumnya terjadi di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Pendek (1 – 5 hari) hingga Masih ada hujan sampai updating yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB. HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat sepanjang 8 hari (Kategori Pendek).
Update Kondisi Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Moderat (indeks ENSO: -1.03). BMKG memprakirakan kondisi ENSO berangsur netral mulai April-Juni 2022.
Sedangkan Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral yang diperkirakan akan Netral – IOD Negatif pada April – Agustus 2022.
Secara umum, hingga saat ini angin baratan masih mendominasi wilayah Indonesia. Wilayah NTB mulai didominasi angin timuran.
Angin baratan diprediksi masih akan tetap aktif hingga April 2022 kemudian melemah pada bulan Mei – Juni 2022 dan angin timura diprakiraka mulai aktif.
Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang kemudian diprediksi akan aktif menuju fase 3, 4 dan 5 (wilayah Indonesia) pada akhir Maret.
Daerah pembentukan awan (OLR) terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan tetap berlangsung pada akhir Maret hingga awal April 2022.
Rata – rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat yang diprakirakan akan menuju netral pada April – Mei 2022 kemudian menghangat pada Juni hingga September 2022.
Pada dasarian I April 2022, hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian diprarkirakan masih berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang berkisar 30% – 80%.
Peluang hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian di sebagian besar wilayah NTB relatif kecil, sebesar <10% – 50% kecuali di sebagian wilayah Alas Barat, Sumbawa yang berpeluang terjadi hujan >50 mm/dasarian sebesar 50% – 60%.
Peluang curah hujan >100 mm/dasarian di seluruh wilayah NTB relatif kecil, sebesar <10%.
Semakin berkurangnya curah hujan di NTB pertanda akan berakhirnya musim hujan di wilayah NTB.
"Kendati demikian, masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, serta potensi longsor pada periode peralihan musim," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Nindya Kirana dan Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas dalam keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).
Di periode peralihan menuju musim kemarau ini, masyarakat dapat melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang, khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.
"Tetap perhatikan informasi BMKG guna menangantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan anda dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini," katanya.***[Ha]
Keterangan Foto: Ilustrasi kondisi hujan deras di wilayah NTB beberapa waktu lalu. (Harian Nusa).