Headline
dr. Nanang Widodo Pimpin IDI Lombok Barat

HarianNusa, Lombok Barat – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lombok Barat menyelenggarakan pelantikan pengurus di Ballroom Hotel Aruna Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat, Sabtu (11/02/2023). Pelantikan pengurus ini merupakan rangkaian dari Musyawarah IDI Cabang Lombok Barat yang dilaksanakan 27 November 2022. Musyawarah menetapkan dr. H. Nanang Widodo, Sp.B, M.Sc, M.P.H, FINACS sebagai ketua terpilih periode 2022-2025.
“acara pelantikan merupakan agenda wajib sebuah organisasi untuk menetapkan kepemimpinan organisasi yang dipilih melalui musyawarah, acara pelantikan kali ini dirangkai dengan seminar kesehatan yang mengambil tema tentang diabetes melitus, salah satu kasus penyakit terbanyak saat ini di Lobar, bisa dilihat dari kunjungan ke fasilitas kesehatan, puskesmas maupun rumah sakit,” ujar dokter bedah murah senyum yang biasa disapa dr. Nanang ini.
Dalam sambutannya seusai pelantikan Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, dan menyampaikan rencana prioritas program kepengurusannya.
“Terima kasih kepada Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., dan Kepala Dinas Kesehatan Lobar Arief Suryawirawan, S.Si. Apt., M.P.H., serta seluruh organisasi profesi yang telah hadir memenuhi undangan kami, ada beberapa prioritas program yang akan diusung oleh kepengurusan IDI cabang periode ini, diantaranya adalah menjaga kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lobar, dan seminar kesehatan adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meng-update pengetahuan dunia kedokteran yang terus berkembang sangat cepat,” ucapnya.
Selain itu, kemudahan perizinan bagi dokter yang ingin melanjutkan pendidikan juga menjadi perhatiannya. “nantinya akan mempermudah rekomendasi untuk ijin praktek dan keperluan melanjutkan pendidikan seluruh anggota IDI Lobar, kepengurusan IDI saat ini akan menghilangkan stigma bahwa kehadiran OP (Orgnaisasi Profesi) membatasi gerak dan pengembangan diri anggotanya. IDI Lobar juga akan meningkatkan perlindungan hukum kepada seluruh anggotanya dalam praktek memberikan pelayanan Kesehatan sepanjang prosedur dan syarat-syarat dalam memberikan pelayanan dipenuhi oleh yang bersangkutan,” imbuhnya.
Terakhir dr Nanang juga menjelaskan pihaknya siap bekerjasama dengan berbgai pihak untuk kemajuan kesehatan masyarakat Lombok Barat.
“IDI Lobar siap bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan RSUD Tripat dan RSUD Awet Muda, juga akan berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh organisasi profesi kesehatan di lingkup Kabupaten Lobar untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memberikan pesan kepada kepengurusan IDI Lombok Barat untuk terus berkontribusi bagi masyarakat.
“…kuatkan konsolidasi ke dalam sehingga IDI sebagai sebuah organisasi kuat keluar. Semoga IDI dapat berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Lombok Barat khususnya di bidang kesehatan bersinergi dengan semua elemen terkait,” harap Fauzan.
Hadir juga pada kesempatan ini ketua IDI Wilayah DR. dr. Rohadi Sp.BS (K), FICS, FINPS yang melantik kepengurusan IDI Lobar.
“mengingatkan rasio jumlah dokter umum dan spesialis dengan masyarakat di Lobar masih jauh dari cukup menurut standar WHO dan Kemenkes, selain memikirkan bagaimana menambah jumlah dokter,” ungkap dr. Rohadi dalam sambutannya.
ia juga mengharapkan tenaga yang ada selalu bisa meng-upgrade diri dengan ilmu-ilmu kedokteran terbaru untuk tetap menjaga kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“setiap anggota IDI juga harus peduli masalah hukum yang timbul akibat pelayanan kesehatan yang diberikan, banyak sejawat dokter terjerat kasus disebabkan tidak tertib adminitrasi dan kurang jelas dalam memberikan informed consent (persetujuan, -red) kepada pasien dan keluarga sebelum memberikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya.
Headline
Pemerintah Genjot Pembangunan 400 SPPG di NTB, Baru 25 Persen Terealisasi

HarianNusa, Mataram – Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 400 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi pelajar. Hingga saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 25 persen atau sekitar 54 unit.
“Untuk program makan bergizi, kita targetkan pembangunan SPPG di NTB sebanyak 400 unit. Saat ini baru terbangun sekitar 25 persen. Harapannya, target ini dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2025,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, H. Muazzim Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dalam rangka kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Pemprov NTB, Rabu, (28/5).
SPPG merupakan dapur umum yang memproduksi makanan bergizi dan tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 titik. Konsep ini melibatkan koperasi, yayasan, hingga perusahaan swasta sebagai mitra penyedia makanan sehat.
Muazzim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, termasuk Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dalam mempercepat pembangunan dan menjamin keamanan makanan yang disajikan.
“BPOM harus turun langsung ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan. Kita tidak ingin terjadi kasus keracunan makanan atau konsumsi bahan yang tidak layak, seperti buah berulat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran SPPG yang merata di seluruh NTB akan menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi nasional dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan generasi muda.
Dengan target 400 SPPG tersebut, Muazzim meminta seluruh pihak bahu-membahu agar misi besar pemenuhan gizi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan terealisasi nyata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat NTB. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil NTB dari Partai Amanat Nasional, H. Muazzim Akbar. (HarianNusa)
Headline
Viral Video Pernikahan Anak, Anggota Komisi V DPRD NTB Jamhur Desak Sanksi Tegas untuk Pencegahan

HarianNusa, Mataram – Viralnya video pernikahan di bawah umur di media sosial baru-baru ini mengundang perhatian publik, termasuk dari kalangan legislatif. Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Muhammad Jamhur, angkat bicara mengenai fenomena tersebut dan menegaskan pentingnya edukasi serta peran semua pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Menurut HM Jamhur, fenomena Merarik Kodek atau pernikahan dini sebenarnya terjadi di banyak tempat, hanya saja tidak semuanya terekspos ke publik. “Permasalahan pernikahan di bawah umur ini terjadi di mana-mana. Ada yang terpublikasi, ada juga yang tidak. Di era digitalisasi seperti sekarang, semua peristiwa sangat mudah terekspos dan menjadi viral, bahkan tanpa disadari oleh pelaku atau keluarga,” ungkapnya, Senin, (26/5) kepada hariannusa.com.
Ia menilai, walaupun viralitas di media sosial terkadang membawa keberuntungan bagi pemilik akun, namun di balik itu terdapat persoalan serius yang harus segera ditangani. “Pernikahan dini berdampak besar terhadap masa depan pelaku, baik secara psikologis maupun kesehatan. Ini bisa menjadi salah satu penyebab tingginya angka kawin cerai, serta risiko saat kehamilan dan persalinan. Bahkan anak-anak dari pernikahan dini banyak yang rentan mengalami stunting,” jelasnya.
H. Jamhur mengajak semua elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi secara masif, mulai dari orang tua, keluarga terdekat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menekan angka pernikahan dini di NTB.
Ia juga menyoroti keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Perkawinan Dini yang sudah dimiliki oleh NTB. Namun, menurutnya, perda tersebut belum efektif karena tidak mengatur sanksi tegas bagi pelanggarnya. “Kita sudah punya perda, tapi kelemahannya tidak ada sanksi tegas. Ini harus menjadi perhatian agar regulasi benar-benar berdampak,” tandasnya.
Dengan pernyataan ini, H. Jamhur berharap adanya perhatian serius dan langkah konkret dari semua pihak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif pernikahan di usia dini.
Seperti diketahui baru-baru ini jagad media sosial dihebohkan dengan video nyongkolan pernikahan anak dibawah umur dimana pengantin perempuan masih duduk dibangku SMP sedangkan pengantin pria baru kelas 1 SMK. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Lombok Tengah. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, HM. Jamhur. (Ist)
Ekonomi
Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.
“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.
Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.
“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.
Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok