HarianNusa, Mataram – Pondok Pesantren Tahfizh (PPT) Darul Qur’an Lombok Karang Bayan Menggelar Acara Wisuda Al Qur’an 10, 20 dan 30 Juz ke-VII di Gedung Graha Bakti Praja Komplek Kantor Gubernur NTB, Sabtu (24/6/2023). Pada tahun ini jumlah santri yang diwisuda 30 Juz sebanyak 14 Orang santri, sementara untuk wisudawan 20 Juz sebanyak 10 orang dan wisudawan 10 Juz berjumlah 9 Orang.
Dalam sambutannya, Mudir (pimpinan) PPT Darul Qur’an Lombok Ust. Usman, M.Pd.I menyampaikan bahwa tema wisuda Al Qur’an ke-VII adalah Membangun Generasi Qur’ani, Berkontribusi Membangun Negeri.
“Tema yang diangkat dalam wisuda ini adalah, membangun generasi Qur’ani, berkontribusi membangun negeri, karena generasi Quran memiliki karakteristik yang bahkan lebih kuat dari gunung sehingga dirasa mampu membangun dan menjayakan negeri ini ke depan. Inilah kontribusi yang kami persembahkan untuk negeri ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ust muda yang juga mahasiswa doktoral tafsir ini menjelaskan karakteristik generasi Qur’ani adalah Khasyah (takut) kepada Allah, menjadi pasak bagi peradaban zamannya, kokoh memegang nilai-nilai Al Qur’an dan memiliki karakter pembelajar sepanjang masa.
“Generasi Qur’ani itu memiliki karakteristik yang jelas dalam Al Qur’an, diantaranya adalah Khasyah, memilik rasa takut kepada Allah swt karna ada Al Quran yang melekat dalam dadanya. Generasi Qur’ani juga menjadi pasak yang akan menjaga stabilitas peradaban pada zamannya sebagaimana gunung menjadi pasak di bumi ini. Kemudian karakteristik selanjutnya, generasi Qur’ani memiliki prinsip yang kokoh dalam memperjuangkan nilai-nilai Al Qur’an dan tentu saja, generasi Qur’an adalah generasi yang terus belajar sepanjang masa,” terangnya.
Acara wisuda ini juga turut dihadiri oleh H. Yusron Hadi staf Ahli Gubernur selaku pejabat yang mewakili Gubernur yang berhalangan hadir, beberapa pimpinan pondok pesantren dan para tuan guru.
Acara yang dibuka dengan lagu Indonesia Raya ini berlangsung khidmat dan penuh haru. Sebelum acara ditutup para tamu undangan diberikan kesempatan untuk melakukan uji publik terhadap santri yang telah menyelesaikan hafalan 30 Juz.
