HarianNusa.com, Lombok Barat – Kepala Dinas PUPR Lombok Barat (Lobar,) Ir. Made Arthadana menjelaskan terkait kondisi “Gedung Putih” atau Kantor Bupati Lobar. Secara detail ia menjelaskan, sayap kiri kanan gedung Kantor Bupati Lobar mengalami keretakan non struktur pada beberapa titik. Ini memerlukan perbaikan.
“Akan tetapi bagian sayap kiri kanan ini baik lantai I dan II aman digunakan sesuai fungsinya seperti semula,” jelas Made saat Apel pagi, senin (13/8) di depan Lobi Kantor Bupati Lobar.
Dijelaskannya, untuk bangunan tengah terjadi kerusakan ornamen kubah, keretakan non struktur dinding dan sebagainya. Terindikasi struktur kubah cukup mengkhawatirkan. Selain itu ornamen yang terlepas bisa saja runtuh dan sangat membahayakan. Kalau hujan turun air bisa masuk ke bagian tengah.
“Di bagian tengah ini sendiri di dalamnya ada ruangan Bupati, Sekda, ruang rapat Jayengrane dan Umar Maya,” jelasnya lagi.
Untuk itu, menurut Made, struktur kubah ini memerlukan kajian lebih lanjut. Kesimpulan sementara harus dilakukan pembongkaran dan diganti dengan material yang lebih ringan.
“Rekomendasi kami, ruang tengah tidak diperkenankan ada aktifitas apapun. Itu sudah ada perhitungannya,” ujar Made.
Sementara itu di gedung Wakil Bupati, lanjut Made, struktur bangunan secara totalitas aman. Namun demikian kaitan ring balok terlepas pada balok utama di lantai II. Dampaknya, tembok dikhawatirkan runtuh sewaktu waktu kalau ada getaran.
“Rekomendasi kami, lantai II tidak boleh ada aktifitas baik di kiri maupun kanan,” tegas Made memgingatkan.
Adapun lantai I tetap aman. Begitu pula dengan Aula meski ada keretakan non struktur pada beberapa titik, akan tetapi direkomendasikan aman. Namun demikian Made minta pegawai tetap hati-hati dan waspada.
Di hari-hari kedepannya, Dinas PUPR akan melakukan pengecekan bangunan-bangunan OPD Pemkab Lobar. Selanjutnya nanti akan dipasangi stiker merah, kuning dan hijau.
“Hijau berarti aman, kuning hati-hati dan merah tidak boleh ada aktifitas. Bahkan masuk pun tidak boleh,” katanya.
Sementara itu Sekda Lobar H.M. Taufiq menyayangkan gedung lantai II Wakil Bupati tidak bisa dipakai. Padahal di sana BPKAD mengurus keuangan dan server internet.
“Tapi kita tetap berpegang pada rekomendasi pak Made,” ujarnya.
Adapun untuk urusan rapat dan tamu, Sekda minta supaya diarahkan ke aula atau ke ruang Umar Madi.
Sekda minta kepada Kepala Dinas PUPR agar segera menghitung anggaran untuk perbaikan. Begitu pula dengan pendopo Bupati agar segera disetting seperti ruangan Bupati.
Kepada para ASN Sekda minta agar mulai aktif bekerja. Bagi yang ruangannya tidak bisa ditempati, sudah disediakan tenda di parkiran.
Sementara itu untuk kegiatan 17 Agustus, hanya apel saja yang akan dilaksanakan. Sedangkan kegiatan lainnya ditiadakan.
“Door prize yang dari Pelindo diarahkan saja untuk membantu korban gempa,” pungkasnya sekda. (f3)