
HarianNusa.com, Lombok Barat – Panglima Kodam IX Udayana, Mayjen TNI Beny Susianto, S.IK dengan didampingi oleh Asisten teritorial Kolonel Kadek Subawa dan Asisten Operasional Kolonel Yana mendadak berkunjung ke Dusun Dasan Geria Selatan Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar Lombok Barat (Lobar), Sabtu (18/08).
Kunjungan Pangdam tersebut untuk melihat langsung kerusakan akibat gempa bumi Lombok di dusun yang berpenduduk lebih dari 580 jiwa itu.
Saat melihat dari jalan raya, dusun ini nampak tidak banyak mengalami kerusakan. Namun ketika Beny bersama anak buahnya diajak masuk kampung, Beny pun terperangah. Nampak banyak rumah hancur tidak berbentuk. 151 rumah rusak berat, sisanya rusak sedang.
Didampingi Camat Lingsar Rusditah dan Mayor R. Sugondo dari Dandim 1606 Lobar, Beny menemui warga yang sudah mulai membersihkan puing-puing rumahnya.
Saat itu, Pangdam menegaskan akan mengerahkan 3 pleton pasukan untuk membantu warga membersihkan ouing-puing bangunan yang rusak.
“Kita akan bantu dengan menurunkan 3 pleton untuk membantu warga,” ungkap Beny.
Tiga pleton yang dimaksud adalah satu pleton dari Marinir, satu pleton dari Brimob Detasemen A Polri yang bermarkas di Bima, dan satu pleton perbantuan dari Satuan 615 Divisi 2 Komando Strategis AD (Kostrad) Malang.
Sambil menyaksikan warga yang bergotong royong, Beny meminta agar rumah-rumah tersebut segera didata dan diverifikasi tingkat kerusakannya.
“TNI tidak bisa bekerja maksimal sehingga masyarakat harus bekerja sama dengan TNI. TNI akan membantu melakukan perusakan dan pembersihan,” janji Beny memastikan bahwa pemerintah pasti membantu warga sesuai prosedur.
Desa Dasan Geria ini terdampak cukup parah. Khususnya dua dusun, yaitu Dusun Dasan Geria Selatan dan Dusun Murpeji. Secara keseluruhan rumah di Desa Dasan Geria yang mengalami kerusakan sebanyak 844 rumah.
Kepala Desa Dasan Geria, M. Nawa Kumtaresa menyambut baik uluran tangan TNI dan telah menyiapkan lahan untuk pembuangan material.
“Kita sudah siap lahan untuk membuang material bangunan. Semoga proses pembersihan ini bisa cepat,” pungkas Nawa yang mentargetkan proses bisa berlangsung selama seminggu. (f3)