NTB
Lantunan Hizib Nadhlatul Wathan Menggema saat Perayaan Hari Jadi

HarianNusa.com – Lantunan doa-doa karangan dan susunan pendiri Nahdlatul Wathan (NW), Almagfurlah Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, tersebut menggaung dan bergemuruh di seluruh nusantara, Sabtu, 2 Maret 2019.
Saat itu acara puncak kegiatan hari jadi organisasi NW dirayakan oleh warga NW. Pembacaan Hizib NW dikomandoi TGH Ihsan Safar, dan diikuti di 24 provinsi di seluruh Indonesia melalui live streaming. Kegiatan itu dipusatkan di Lapangan Sangkareang Kota Mataram NTB.
Hadir pada acara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimasyah, Wakapolda NTB, Brigjend Pol. Tajudin, jajajran pemerintah provinsi dan kota/kabupaten, pengurus NW dari tingkat pusat hingga ranting dan ribuan jamaah NW.
Dalam sambutannya, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengobarkan semangat ribuan santri Nahdlatul Wathan, di Lapangan Sangkareang. Gubernur mengobarkan semangat untuk menggetarkan dunia itu pada kegiatan itu.
Di hadapan Ketua PB NW, Hj. Sitti Raihanun, Tuan Guru Bajang KH. Lalu Gede Muhammad Zainuddin Astsani dan ribuan santri itu, gubernur menyampaikan semangat NW menggetarkan dunia sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi NTB saat ini. Yaitu menggetarkan dunia dengan mengirim para pemuda hebat NTB ke luar negeri, untuk menuntut ilmu di berbagai perguruan tinggi di belahan dunia itu.
“Menggetarkan dunia rasanya sejalan dengan visi baru Pemerintah Provinsi NTB. Saya ingin menghidangkan jiwa jiwa muda Nusa Tenggara Barat kepada sinyal sinyal perubahan di luar negeri,” tegas gubernur pada kegiatan yang mengambil tema ‘Nusantara Berhizib’ itu.
Zulkieflimansyah menegaskan ketika anak muda NTB berada di luar negeri, ketika berada dalam kesendirian, kesusahan, maka rasa persatuannya sangat tinggi. Dan ketika mereka kembali ke Indonesia mereka akan membangun negeri ini.
Gubernur juga meminta semua jamaah NW dan warga NTB pada umumnya untuk melihat dan memaknai pesta demokrasi ini sebagai hal yang biasa-biasa saja. Jangan sampai berbeda pilihan senyuman indah kita hilang di antara teman dan tetangga.
“Siapapun pemimpin kita ke depan tidak mungkin NTB dilupakan, untuk itu mari kita perkuat persatuan berbangsa kita,” pungkasnya.
Kapolda NTB melalui, Wakil Kapolda NTB Brigjend Tajudin, mengungkapkan bahwa wilayah NTB untuk sekarang ini sangat kondusif, sangat baik. Kita bisa melaksanakan berbagai aktivitas karena ada kondisi aman dan nyaman.
“Tidak mungkin kita bisa melaksanakan berkumpul seperti ini, kalau kamtibmas yang tidak mendukung. Ini berkat kerjasama Bapak Ibu sekalian, sehingga kamtibmas kita yang kita harapkan selama ini sudah terwujud sampai sekarang ini,” ungkapnya.
Ke depan kondisi ini terus kita pertahankan seterusnya, karena keamanan masyarakt bukan hanya tanggungjawab polisi dan TNI, tapi seluruh lapisan masyarakat.
“Aparat kita sangat terbatas. Keamanan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga pembangunan di NTB ini terus bisa berjalan dengan baik. Sebentar lagi ada Pemilu, kondisi kondusif ini harus terus kita pertahankan hingga pemilu berlangsung,”pungkasnya.
Dalam pidatonya, Ketua Umum PBNW almujahidah Hj St Raihanun Zainuddin AM, melalui Sekjen PBNW TGH Dr Abdul Muhyi Abidin, mengungkapkan bahwa hari jadi (HADI NW) ini digagas pertama kali oleh Ketua Umum PW NW NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainuddin Atsani pada 2017 lalu. NW secara khusus merupakan milik warga NTB dan pada umumnya milik Indonesia dan umat Islam sedunia.
“Untuk itulah, mari kita jaga NW ini agar tetap jaya untuk menegakan Islam Ahlussunah wal jamaah demi kejayaan Islam dan keutuhan bangsa dan negara kita tercinta,” imbuhnya.
“Kepada warga NW mari kita amalkan ajaran-ajaran pendiri NW dan mengalkan prinsip-prinsip perjungan NW yaitu Yaqin, Ikhlas Istiqomah dan ketaatan kepada pemimpin. Konsep ajaran Sami’na wa Ato’na yang dicetuskan pendiri NW kepada warga NW adalah untuk menjaga ukhuwah dalam berorganisasi, sehingga mencapai tujuan bersama menegak panji-panji Islam melalui organisasi Nahdlatul Wathan,” sambungnya.
Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani, dalam irsyadatnya, mengingatkan kepada warga NW bahwa pendiri NW Maulanasyaikh adalah seorang pemimpin para wali karena beliau sudah mengarang sebuah tariqat. Itu pertanda bahwa guru besar NWDI adalah ulama yang mendunia, bahkan negara sudah mengaku bagaimana perjuangan Maulanasyaikh sehingga Presiden RI pada 2017 lalu pendiri NW dinobatkan menjadi Pahlwan Nasional, satu-satunya di propinsi NTB ini.
“Maka saya selaku, cucu beliau berkewajiban untuk menjaga keutuhan NW ini, karena sangat mulia tujuannya apapun taruhannya. Saya adalah marbot NW, yang punya NW adalah Maulanasyaikh dan Ummuna,” ungkapnya.
TGB, panggilan akrabnya menjelaskan bahwa sebagai kader dan penerus beliau, mari bersatu memajukan apa yang beliau tinggalkan kepada kita semua warga NW dan NTB pada umunya.
“NW adalah warisan terbaik bagi masyarakat NTB dalam memajukan daerah tercinta kita. Oleh sebab itu, tidak ada alasan kita untuk tidak menjaga dan memelihara NW ini,” tutupnya.
Ketua Panitia Dr. Fahrurrazi, menjelaskan bahwa peringatan HADI NW ke 66 ini diawali dengan pembacaan Hizib NW secara serentak di 24 Propinsi di Indonesia. Selian itu HADI NW ini diperingati bukan gaya-gayaan, bukan unjuk massa, tetapi sesungguhnya HADI NW semata-mata untuk menjaga marwah harkat dan martabat NW dalam membina dan menjaga keutuhan NKRI.
“Dalam HADI NW ke 66 ini memiliki tujuannya yang mulia, dengan lima semangat yaitu semangat beragama, semangat menuntut ilmu, semangat berorganisasi, semangat bermasyarakat, dan semangat berbangsa,” pungkasnya. (sat)
NTB
Ketua DPRD NTB Desak Gubernur Panggil Pansel Bank NTB Syariah, Minta Proses Seleksi Direksi Dibuka ke Publik

HarianNusa, Mataram – Polemik seputar rekomendasi tujuh nama calon direksi Bank NTB Syariah menuai reaksi dari Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda. Politisi Partai Golkar ini mendesak Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal selaku pemegang saham mayoritas mendengarkan aspirasi publik.
Terlebih, salah satu Anggota Tim Pansel Direksi Bank NTB Syariah Prof Zainal Asikin juga telah memberikan dissenting opinion (pendapat berbeda) perihal seleksi calon direksi Bank NTB Syariah.
“Baiknya, untuk meredakan kegaduhan, Pak Gubernur harus secepatnya memanggil seluruh anggota Pansel. Ini karena enggak baik, jika di internal Pansel sampai keluar adanya perbedaan pendapat atas hasilnya,” ujar Isvie, Selasa (10/6) kemarin.
Menurut Isvie, kerja LPPI selaku mitra Pansel yang bertugas membantu Pansel dalam melakukan seleksi administrasi dan assessment yang mendalam terhadap para calon direksi yang mendaftar, juga harus dibuka ke publik hasilnya.
Sebab, Bank NTB Syariah merupakan BUMD atau perusahaan milik pemerintah daerah yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
“Jadi, wajar setiap hasil kerja yang sudah dilakukan, harus dibuka ke publik. Ini bagian dari transparansi penggunaaan uang daerah yang mesti dipertanggung jawabkan satu rupiah didalamnya,” kata Isvie.
Lebih lanjut dikatakannya, lantaran Bank NTB Syariah merupakan bank kebanggaan warga NTB, tentunya dalam proses seleksi harus ada perlakuan yang berbeda pada putra-putri terbaik NTB yang bisa masuk dalam managementnya.
Hal ini, agar jalannya Bank NTB dapat memberikan manfaat pada masyarakat NTB. Mengingat, ada putra daerah yang tahu kondisi daerahnya.
Isvie mencontohkan, saat rekrutmen Bank Jatim, Bank DKI hingga Bank Jabar-Banten (BJB), juga banyak putra daerah yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalisme bisa masuk didalamnya.
“Harapan saya, saat perekrutan kali ini, Pansel juga mengedepankan dan mengadopsi cara-cara bank daerah di wilayah lain yang juga memberikan kesempatan seluas-luasnya pada warganya yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Isvie berharap agar Gubernur juga mendengarkan masukan dan aspirasi publik, sehingga proses seleksi calon direksi dan komisaris Bank NTB Syariah, dapat dengan benar-benar memperoleh hasil yang benar-benar kredibilitas sesuai harapan Gubernur dan rakyat NTB.
“Silahkan timsel bekerja secara profesional. Tapi sampaikan juga secara terbuka setiap hasilnya. Intinya, jangan ada yang ditutupi, bila perlu beri nilai khusus pada putra-putri terbaik yang memenuhi persyaratan sebagai calon komisaris dan direksi kedepannya,” tandas Isvie Rupaeda. (F3)
Ket. Foto:
Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda. (Ist)
Ekonomi
NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen mengusung konsep baru dalam pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Lombok Utara. Konsep ini menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas, dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar.
“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, Senin (9/6).
Gubernur Miq Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.
Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.
“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.
Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain. Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (tengah) saat memberikan sambutan peringatan Hari Laut Sedunia. (Ist)
Destinasi Wisata
Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.
Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.
“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.
Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.
Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.
“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.
FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.
“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok