Kopi Robusta dan Arabica Asal Lombok Barat Diekspor ke Korea

0
871

HarianNusa.com, Mataram – Kopi Robusta dan Arabica asal Kabupaten Lombok Barat yang diproduksi oleh UD Berkah Alam kembali diekspor ke Korea Selatan. Pelepasan ekspor dilakukan Sekda Provinsi NTB H. Lalu Gita Ariadi didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Heru Saptaji, di halaman kantor perwakilan Bank NTB Provinsi NTB, Senin (19/04/2020). Hadir pula pada kesempatan itu, para Kepala OPD lingkup pemerintah Provinsi NTB, GM Angkasa Pura, GM Garuda, Kepala Balai Karantina, Perwakilan Bea Cukai, GM Pelindo, Perwakilan BRI, Pengusaha eksportir, dan para pelaku Ekonomi.

Kepala Perwakilan BI NTB, Heru Saptaji dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pelepasan kali ini adalah lanjutan dari ekspor yang sudah dilakukan ke Korea Selatan yaitu sebanyak kurang lebih 2 kontainer atau 44 ton green coffee yang merupakan produk unggulan Nusa Tenggara Barat.

"Rangkaian Pelepasan ekspor ini merupakan pelepasan processing order yaitu sejumlah 140 ton Dan pada tahun 2021 permintaan dari Korea selatan akan meningkatkan permintaan," ungkapnya.

UD Berkah Alam akan mendapatkan processing order kedua dari Mesir sebanyak kurang lebih 80 ton, menurut Heru ini merupakan suatu progres yang sangat baik untuk Nusa Tenggara Barat, yang dimana dari tanggal 23 Maret lalu melakukan percepatan perluasan ekspor non tambang, hal ini dilatar belakangi oleh potensi yang Ada di NTB. Meskipun pertumbuhan ekonomi NTB mengalami kontraksi tahun 2020 yaitu 0,64 % yang dimana mempunyai peluang disisi ekspor 94,4% yang didominasi oleh sektor pertambangan. Tak hanya itu, disisi ekspor non tambang juga sangat besar yaitu kopi, lobster, vanilla, teripang, sarang burung walet, ikan, mutiara, udang, dsb.

"Ditengah pandemi covid -19 peluang virtual market sangat besar dan menjanjikan yang tentunya akan terus di eksplor dan dikembangkan. Semoga perekonomian global secara luas sudah terakselerasi dengan baik," harapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB H. L. Gita Aryadi dalam sambutan singkatnya mengatakan, sesuai dengan tagline "Bangkitkan Ekonomi Rakyat Nurut Tatanan Baru" dalam konteks ekonomi dengan adanya tiga pilar yaitu TIPD, TEPD (Tim Pemasaran Ekonomi Daerah), dan Tim percepatan dan Perluasan Ekspor adalah suatu hal yang sangat strategis untuk membantu Nusa Tenggara Barat.

"Pemerintah memberikan Atensi bagaimana meningkatkan arus investasi ke negara dan daerah dengan melahirkan kebijakan spesial Ekonomi zone ( kawasan Ekonomi khusus) agar para investor beramai-ramai ke Indonesia khususnya berinvestasi ke NTB contohnya dengan keberadaan KEK Mandalika," ungkapnya.

Menurutnya, dengan dibentuknya Kawasan Ekonomi Khusus diharapkan bisa mengundang investor sebanyak-banyaknya dengan meningkatkan volume ekspor dengan berbagai komoditi unggulan yang tentunya harus meningkatkan kualitas dan menjaga kontinuitas atau menghasilkan banyak produk unggulan.

"Industrialisasi dan hilirisasi yang tentunya harus mendapat dukungan dari otoritas Bea Cukai, Otoritas Kepelabuhan dan Perbendaharaan yang dimana volume ekspor dari tahun ke tahun diharapkan mengalami peningkatan," pungkasnya. (*)