HarianNusa, Mataram – Pergantian Antar Waktu (PAW) sisa jabatan tahun 2019-2024 pimpinan DPRD provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berjalan lancar. Wakil Ketua DPRD NTB yang semula dijabat H. Abdul Hadi oleh Fraksi PKS diamanahkan kepada H. Yek Agil yang sebelumnya duduk di Komisi II DPRD NTB.
H. Abdul Hadi kepada wartawan mengatakan bahwa setiap zaman ada pemimpinnya dan pada saat ini pimpinan DPRD NTB sudah berubah. Dirinya telah menapaki jabatan sebagai wakil ketua DPRD NTB selama 8 tahun atau selama dua periode.
“Suasana senang, gembira, sedih dan susah pasti ada selama mengemban amanah sebagai unsur pimpinan. Tapi ini memang tantangan bagi seorang pimpinan dan kami sangat berharap dalam kepemimpinan Yek Agil bisa memperkuat kembali unsur pimpinan yang ada sekarang ini,” kata Abdul Hadi yang kini duduk di Komisi II DPRD, usai Rapat Paripurna DPRD NTB dalam rangka Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Pimpinan DPRD NTB Pengganti Antar Waktu Sisa Masa Jabatan tahun 2019-2024 di Gedung DPRD NTB, Rabu, (31/08).

Ia menegaskan, sebelumnya juga telah dilakukan pelantikan yang sama dari Fraksi Gerindra yakni Nauvar Furqoni Farindaun menggantikan Mori Hanafi sehingga lengkap sudah unsur pimpinan di DPRD NTB yang telah kosong selama 4 bulan.
Dengan kepemimpinan 4 unsur pimpinan DPRD NTB ini diharapkan akan memberikan kemajuan kepada daerah Nusa Tenggara Barat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Lebih baik komunikasinya dengan pemerintah daerah di provinsi NTB yakni gubernur dan wakil gubernur kemudian komunikasi dengan pemerintah daerah di kabupaten kota bahkan kepemerintahan pusat mereka bisa membangun komunikasi untuk kesejahteraan NTB,” imbuhnya.
Yek Agil dalam kesempatan itu juga menyatakan bahwa pimpinan DPRD NTB adalah kolektif kolegial sehingga kebijakan-kebijakan yang menyangkut internal DPRD harus diputuskan secara bersama-sama oleh pimpinan.
Sebagai politisi maka unsur pimpinan tidak boleh baper. Artinya, mungkin didalam satu hal terjadi perbendaan pandangan namun masih banyak yang bisa dikerjakan secara bersama dalam hal yang lainnya.
“Nah itu adalah prinsip kita yang harus kita pegang, oleh karena itu pada prinsipnya adalah perbedaan-perbedaan itu saya yakin dihajatkan untuk kepentingan masyarakat NTB,” paparnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menjelaskan bahwa pelantikan pimpinan DPRD NTB Pengganti Antar Waktu sisa masa jabatan 2019-2024, selain merupakan bagian dari suatu proses politik yang harus dijalankan, juga merupakan momen bagi semua untuk terus menguatkan komitmen dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita serta perjuangan pembangunan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan di Nusa Tenggara Barat.
“Alhamdulillah, suatu kesyukuran bagi kita semua, beberapa tahun terakhir, cukup banyak kegiatan pembangunan di Nusa Tenggara Barat yang diwarnai dengan berbagai kemajuan dan perkembangan yang cukup membahagiakan. Perkembangan yang baik ini tentu merupakan hasil ikhtiar dan sinergisme yang kuat dari kita semua sebagai pemangku amanah masyarakat, baik itu eksekutif, legislatif maupun yudikatif,” ucapnya.
Hubungan kemitraan harmonis yang sudah terjalin baik selama ini, khususnya antara eksekutif dan legislatif serta unsur pembangunan lainnya, tentu menjadi modal penting untuk menghasilkan inisiatif, kreasi dan aksi nyata seluruh unsur pembangunan, dalam memperkuat ikhtiar bersama mewujudkan Nusa Tenggara Barat yang gemilang.

“Kami berharap, pelantikan ini menjadi momen strategis bagi kita semua untuk terus memperbaiki diri dan memperbaharui semangat bersama, dalam pengabdian kita bagi daerah tercinta, Nusa Tenggara Barat,” tutupnya.
Dengan telah dilantiknya dua unsur pimpinan DPRD NTB (Nauvar Furqoni Farinduan dan Yek Agil) maka 4 unsur pimpinan DPRD NTB menjadi lengkap. (F3)