Kepala Sekolah di Kopang Gantung Diri Lantaran ini…

- Advertisement -

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Seorang Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Mumbang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah (Loteng) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Dusun Lauk Rurung I, Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Jumat (1/9) kemarin.

Kepsek bernama Hasan S.Pd (53) ditemukan tewas tergantung oleh anaknya. Kejadian bermula saat anaknya bernama Sopyan Halik (19) balik ke rumah. Tiba-tiba ia dikagetkan melihat tubuh ayahnya tergantung di plafon ruang tamu. Anaknya bergegas mengecek urat nadi korban, namun korban telah meninggal dunia.

- Advertisement -

Sopyan kemudian memotong sarung yang digunakan ayahnya menggantung diri, kemudian bergegas memanggil keluarganya.

Polsek Kopang yang menerima informasi tersebut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah kemudian dibawa ke puskesmas terdekat.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara murni gantung diri dengan tanda-tanda luka memar di bagian leher bekas jeratan sarung, darah yang keluar dari telinga akibat tekanan saat korban gantung diri dan keluarnya air mani pada kemaluan korban,” ujar Kapolsek Kopang melalui Kanit Reskrim Polsek Kopang, Iptu I Wayan Kariana.

- Advertisement -

Hasil penyidikan, korban pernah mendatangi bibinya pada Rabu (30/8) dan curhat persoalan yang dihadapi. Korban mengalami masalah di mana ia merasa bodoh saat menjadi kepsek, padahal sebelum menjadi kepsek, ia dikenal sangat pandai.

“Dia mengeluhkan pekerjaannya, karena sebelumnya menjadi kepsek, korban diketahui pintar. Tapi semenjak menjadi kepsek dia merasa dirinya kurang atau bodoh. Dia mengatakan ada bibinya, kenapa dia yang dipilih menjadi kepsek,” ungkapnya.

- Advertisement -

Selain itu, korban juga memiliki masalah dengan anak ketiganya. Di mana anaknya tidak mau melanjutkan sekolahnya, padahal korban memiliki harapan agar anaknya dapat menjadi polisi.

“Anak nomor tiga korban tidak mau bersekolah. Korban berusaha membujuknya dan meminta bantuan bibinya membujuknya sekolah agar bisa menjadi polisi,” paparnya.

Sementara pihak keluarga dengan tabah menerima kepergian korban. Pihak keluarga tidak berkenan korban diotopsi, sehingga korban langsung dimakamkan. (sat)

- Advertisement -
Kamis, Juli 3, 2025

Trending Pekan ini

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...

Tongkat Komando Berganti, Korem 162/WB Segarkan Jajaran Lewat Sertijab Pimpinan

HarianNusa, Mataram – Suasana khidmat bercampur semangat baru menyelimuti...

Bank NTB Syariah Catat Kinerja Positif, RUPS 2024  Sukses Digelar 

Bank NTB Syariah Catat Kinerja Positif, RUPS 2024  Sukses...

Angkasa Pura Supports Raih Predikat BUJP Peringkat Pertama dari Polda NTB

HarianNusa, Lombok  – Dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79,...
Kamis, Juli 3, 2025

Berita Terbaru

Paripurna DPRD, Wabup UNA : RPJMD 2025-2029 Untuk Kesejahteraan Masyarakat

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat secara...

Angkasa Pura Supports Raih Predikat BUJP Peringkat Pertama dari Polda NTB

HarianNusa, Lombok  – Dalam rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79,...

Bank NTB Syariah Catat Kinerja Positif, RUPS 2024  Sukses Digelar 

Bank NTB Syariah Catat Kinerja Positif, RUPS 2024  Sukses...

BGN RI Apresiasi Dapur MBG Polda NTB

HarianNusa, Jakarta — Langkah inovatif Polda NTB dalam menghadirkan...

Tongkat Komando Berganti, Korem 162/WB Segarkan Jajaran Lewat Sertijab Pimpinan

HarianNusa, Mataram – Suasana khidmat bercampur semangat baru menyelimuti...

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...
Kamis, Juli 3, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!