HarianNusa.com, Mataram – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), merasa pesimis dengan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda), bersama Dinas Pertanian Sumbawa.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Husnul Fauzi kepada wartawan belum lama ini mengatakan bahwa saya tidak melihat apakah Sumbawa itu memiliki program 1 juta ton jagung. Dikatakannya, untuk menargetkan 1 juta ton jagung itu membutuhkan areal 150 hingga 200 ribu hektar.
“Terlalu prestesius kalau Sumbawa memiliki program seperti itu. Karena, jika dalam 1 hektar menghasilkan 6 ton maka areal yang dibutuhkan sekitar 150 hingga 200 ribu hektar,” ungkapnya. ‎
Lebih lanjut Husnul mengatakan jika proyeksi tanamnya itu masuk dalam kategori Mantap atau skenario tanamnya hanya 125 maka tentu tidak bisa.
“Kita saja NTB saat ini baru 2,1 juta Ton. Padahal targetnya2,4 juta Ton dan kita tunggu saja apa bisa tercapai,” katanya.
Seperti diketahui bahwa Dinas Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa mencangkan untuk tahun 2018 Sumbawa bisa ‎ menghasilkan jagung 1 juta Ton. Mengingat saat ini masyarakat petani di Sumbawa sudah mulai menanam jagung bantuan dari Pemerintah.
Selain itu program tersebut mendapat dukungan penuh dari Sekretaris Gempita Sumbawa Hermansyah Idris. Menurut Hermansyah program yang dicanakangkan oleh Dinas Pertanian dan Pemda Sumbawa harus kita dukung penuh.
Alasannya menurut Hermansyah program tersebut sudah terbukti bahwa petani sudah banyak membangun rumah, membiayai kuliah anak-anaknya. Sehingga kedepanya seluruh petani di Sumbawa akan menjadi petani yang hebat dan bermartabat.
“Alhamdulillah dengan bantuan benih jagung dan pupuk bersubsidi dan Pemerintah Pusat saat ini masyarakat merasakannya. Bahkan banyak masyarakat membangun dari hasil jagung yang ia tanam dan ia nikmati,” kata Sekretaris Gempita Hermansyah Idris di Mataram, Jumat (24/11).
Pria yang akrab disapa Amin itu mengatakan bahwa masyarakat Sumbawa saat ini sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya bantuan bibit gratis dan pupuk dari Pemerintah.
“Petani-petani sangat berterima kasih atas bantuan yang didapat selama ini dari Pemerintah. Baik itu bibit jagung maupun pupuk,” paparnya.
Oleh karena itu lanjut Amin mari kita sukseskan program Pemerintah. Dan jangan ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan bibit jagung dan pupuk gratis dari Pemerintah,” pungkas Amin (f3)‎
