Kamis, Februari 13, 2025
BerandaGaya HidupWisataWarga Dukung Proyek Pembangunan Dermaga Pantai Pink

Warga Dukung Proyek Pembangunan Dermaga Pantai Pink

- iklan Paket Wisata di Lombok - Explore Lombok
- iklan Web Hosting Murah -Paket Web Hosting Murah

HarianNusa.com, Mataram – Polemik pembangunan dermaga Pantai Pink menuai pro-kontra. Setelah banyak pihak menyoroti dampak negatif dari proyek dermaga yang dinilai mengganggu estetika kawasan pantai, kini pihak pro pembangunan angkat bicara.

Pihak yang setuju proyek dermaga lebih melihat pada multi player effect memudahkan wisatawan menikmati kawasan wisata pantai pink dari jalur laut, yang berkonstribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat.

Kepala Desa Tanjung Luar, Mukti Ali menyayangkan penolakan pembangunan dermaga sandar di pantai pink. Ia menilai sangat pantas proyek pembangunan dermaga di Pantai Pink.

 “Yang menolak itu bisa jadi tidak cukup referensi faham terhadap laut, yang tidak tahu Pantai Pink,” ujarnya, Sabtu (16/12).

Mukti Ali sebagai warga Tanjung Luar mengaku tahu betul medan dan geografis Pantai Pink, sehingga sangat tepat jika proyek dermaga dilanjutkan.

“Medan dan geografis Pantai Pink sangat saya tahu persis, sehingga sangat membutuhkan dermaga sandar. Apalagi aktivitas kunjungan wisatawan di Pantai Pink melnjak,” jelasnya.

Sebagai komponen warga Tanjung Luar, Mukti Ali mengapresiasi Pemprov NTB khususnya Dinas Pariwisata NTB yang mengatensikan pengembangan sarana pariwisata di Pantai Pink Lombok Timur tersebut.

“Saya berkepentingan karana mayoritas boatman pengantar tamu berasal dari Desa Tanjung Luar. Malahan kami sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk mendukung wisata Pantai Pink,” lanjutnya sembari mengajak semua pihak berpikiran positif terhadap program ini.

 

Manfaat Dermaga Sandar

Sementara itu Ketua Kelompok Pemuda Sadar Wisata atau PokDarWis Tanjung Luar, Lalu Muh. Dalil dan Ketua Boatman Tanjung Luar – Pantai Pink, Muhammad, mengatakan, sebagai pelaku wisata di Pantai Pink, mereka berharap agar dermaga tersebut cepat selesai, karena sangat bermanfaat bagi boatman dan masyarakat nelayan sekitar umumnya.

“Jika pada musim air surut, kita sangat kesulitan membawa tamu atau wisatawan sampai ke tepi pantai, karena terhalang oleh batu dan karang laut.  Terpaksa kami turun dan mendorong sampan kami ke darat bersama wisatawan,” ujar Muhammad.

Bahkan ia mengatakan, tak jarang tamu yang ikut mendorong perahu terpeleset di atas batu dan jatuh menimpa karang. Sehingga sangat pantas jika dermaga dibuat di kawasan tersebut.

“Ada wisatawan yang ikut mendorong perahu ke darat terpeleset di atas batu dan jatuh di batu karang. Itu sangat berbahaya bagi wisatawan,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengakui bahwa pembangunan dermaga sandar ini atas usulan dari masyarakat agar dibangun di Tanjung Luar, namun tidak terlaksana. “Info yang kami dapatkan saat itu bahwa di areal ini adalah punya Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB,” katanya.

Ketua PokDarWis Tanjung Luar, Lalu Moh Dalil merasa heran munculnya penolakan dari berbagai pihak yang menjadi perbincangan hangat di media massa. Padahal proyek tersebut menurutnya sangat tepat.

 “Padahal program yang baik dan bagus kok ditolak. Selain itu manfaatnya sangat besar untuk kemajuan pariwisata di wilayah selatan Lotim,” ucapnya dengan mimik sedih.

Bahwa dermaga sandar di Pantai Pink adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk mendukung wisata di Pantai Pink. “Ini kebutuhan sangat mendesak untuk mendukung pariwisata kita,” paparnya.

Di lain pihak Kelompok Tani Hutan (Pengelola areal publik Pantai Pink), Turmuzi mengatakan, terkait pembangunan dermaga Jetty oleh Dinas Pariwisata NTB sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Itu sangat relevan dengan kebutuhan kami Kelompok Tani Hutan Pink Lestari selaku pengelola area publik Pantai Pink yang dipercayai oleh pemerintah melalui kemitraan dengan KPH Rinjani Timur. Karena Dermaga Jetty itu merupakan akses penting yang dibutuhkan wisatawan yang menggunakan jalur laut,” pungkasnya.

Selain itu Turmuzi menyebutkan proyek dermaga selaras dengan konsep peruntukan area publik Pantai Pink sebagai objek wisata lingkungan yang membutuhkan cara penanganan menekan dampak kerusakan ekosistem laut akibat pembuangan jangkar sembarangan oleh nelayan.

“Pada musim tertentu surut terendah air laut menyebabkan para bootman tidak bisa bersandar ke pantai yang memaksa mereka membawa penumpangnya ke pinggir menggunakan alat lain dan mereka jalan menginjak terumbu karang sepanjang tempat surut terendah tersebut,” tutur Turmuzi.

Turmuzi juga menggarisbawahi pertimbangan lain pembangunan dermaga sandar terkait akses jalan melalui jalur darat yang kondisinya rusak parah. Lebih-lebih pada musim penghujan.

“Di samping licin juga terdapat genangan air di tengah badan jalan membuat pengunjung yang datang untuk rekreasi merasa tidak nyaman,” pungkasnya sambil menambahkan satu satunya solusi alternatif menggunakan jalur laut dengan menyiapkan sarana tempat penyandaran.

Sementara proyek dermaga tersebut kini di ujung tandung. Gubernur NTB berencana akan membatalkan proyek tersebut setelah mendapat penolakan banyak pihak. (sat)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
spot_img
Kamis, Februari 13, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Trending Pekan ini

Kamis, Februari 13, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -
error: Content is protected !!