Minggu, Februari 16, 2025
BerandaKemanusiaanACT Berikan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Pesangrahan

ACT Berikan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Pesangrahan

- iklan Paket Wisata di Lombok - Explore Lombok
- iklan Web Hosting Murah -Paket Web Hosting Murah

HarianNusa.com, Lombok Timur – Gempa bermagnitudo 5,3 yang mengguncang Lombok pada Ahad (17/3) lalu menyisakan trauma mendalam bagi warga setempat. Pasalnya, sebelum gempa ini terjadi, pada Agustus 2018 silam Lombok juga diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar hingga magnitudo 7,0, yang mengakibatkan ratusan orang dinyatakan meningga dunia. Sampai saat ini, trauma mendalam masih banyak dialami penduduk, termasuk saat ada guncangan gempa walau dengan intensitas kecil. Selain itu, warga yang mengungsi juga rentan terhadap penyakit.

Menanggapi keadaan warga itu, tim medis dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan ACT Nusa Tenggara Barat pada Ahad (7/4) mengadakan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak gempa magnitudo 5,3. Pelayanan kesehatan gratis ini digelar di Dusun Solong Daya, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Desa ini merupakan desa terparah mendapatkan dampak dari gempa satu bulan lalu itu.

Tim program ACT NTB M. Romi Sefudin mengatakan, Desa Pesanggrahan dijadikan lokasi pelayanan kesehatan ini karena di desa yang berada tak jauh dari lereng Gunung Rinjani ini masih terdapat warga yang masih takut untuk tinggal di rumahnya masing-masing. “Mereka sampai saat ini menempati tenda-tenda yang ada di sekitar rumah. Mereka masih trauma dengan rentetan gempa besar yang terjadi sejak akhir tahun lalu”, ungkap Romi.

“Di sini banyak rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga berat. Bahkan ada juga yang sampai rata dengan tanah. Kondisi warga yang trauma tinggal di dalam rumah dan memilih tinggal di dalam tenda membuat rentan terkena berbagai penyakit,” jelasnya, Minggu (7/4).

Pada aksi pelayanan kesehatan ini, tim MRI menurunkan empat orang dokter, dua orang  perawat, serta dua orang apoteker. Pelayanan berlangsung sejak pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 14.00 WITA. Aksi ini direncanakan akan rutin digelar dua kali dalam satu bulan agar dapat memantau kondisi kesehatan warga terdampak gempa secara berkelanjutan.

Hasil pemeriksaan medis, ditemukan banyak warga yang mengalami batuk serta flu, hipertensi serta gatal-gatal. Kondisi ini disebabkan cuaca di Lombok, khususnya bagian timur yang hampir setiap hari diguyur hujan. Terlebih warga masih bertahan di bawah tenda pengungsian. (act)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
spot_img
Minggu, Februari 16, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Trending Pekan ini

Minggu, Februari 16, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -
error: Content is protected !!