ACT Berikan Pelayanan Kesehatan untuk Warga Pesangrahan

- Advertisement -

HarianNusa.com, Lombok Timur – Gempa bermagnitudo 5,3 yang mengguncang Lombok pada Ahad (17/3) lalu menyisakan trauma mendalam bagi warga setempat. Pasalnya, sebelum gempa ini terjadi, pada Agustus 2018 silam Lombok juga diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar hingga magnitudo 7,0, yang mengakibatkan ratusan orang dinyatakan meningga dunia. Sampai saat ini, trauma mendalam masih banyak dialami penduduk, termasuk saat ada guncangan gempa walau dengan intensitas kecil. Selain itu, warga yang mengungsi juga rentan terhadap penyakit.

Menanggapi keadaan warga itu, tim medis dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan ACT Nusa Tenggara Barat pada Ahad (7/4) mengadakan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak gempa magnitudo 5,3. Pelayanan kesehatan gratis ini digelar di Dusun Solong Daya, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur. Desa ini merupakan desa terparah mendapatkan dampak dari gempa satu bulan lalu itu.

- Advertisement -

Tim program ACT NTB M. Romi Sefudin mengatakan, Desa Pesanggrahan dijadikan lokasi pelayanan kesehatan ini karena di desa yang berada tak jauh dari lereng Gunung Rinjani ini masih terdapat warga yang masih takut untuk tinggal di rumahnya masing-masing. “Mereka sampai saat ini menempati tenda-tenda yang ada di sekitar rumah. Mereka masih trauma dengan rentetan gempa besar yang terjadi sejak akhir tahun lalu”, ungkap Romi.

“Di sini banyak rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga berat. Bahkan ada juga yang sampai rata dengan tanah. Kondisi warga yang trauma tinggal di dalam rumah dan memilih tinggal di dalam tenda membuat rentan terkena berbagai penyakit,” jelasnya, Minggu (7/4).

Pada aksi pelayanan kesehatan ini, tim MRI menurunkan empat orang dokter, dua orang  perawat, serta dua orang apoteker. Pelayanan berlangsung sejak pukul 09.00 WITA dan berakhir pada pukul 14.00 WITA. Aksi ini direncanakan akan rutin digelar dua kali dalam satu bulan agar dapat memantau kondisi kesehatan warga terdampak gempa secara berkelanjutan.

- Advertisement -

Hasil pemeriksaan medis, ditemukan banyak warga yang mengalami batuk serta flu, hipertensi serta gatal-gatal. Kondisi ini disebabkan cuaca di Lombok, khususnya bagian timur yang hampir setiap hari diguyur hujan. Terlebih warga masih bertahan di bawah tenda pengungsian. (act)

- Advertisement -
Rabu, Juli 2, 2025

Trending Pekan ini

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...

DPRD NTB Setujui Perda Perampingan OPD:  Strategis Menuju Birokrasi Efisien dan Pelayanan Publik Berkualitas

HarianNusa, Mataram - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi...

Pulang Ngaji, Anak di Bawah Umur di Narmada Diperkosa

HarianNusa.com, Mataram – Aksi bejat dilakukan seorang pria di...

Istri Wapres Selvi Gibran Puji Tenun dan Mutiara Lombok

HarianNusa, Mataram - Istri Wakil Presiden RI, Selvi Ananda...
Rabu, Juli 2, 2025

Berita Terbaru

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...

Ketua Komisi I DPRD NTB Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79: Semakin Profesional dan Humanis

HarianNusa, Mataram — Ketua Komisi I DPRD Provinsi Nusa...

HUT Bhayangkara ke-79, Bupati LAZ : Dengan Sinergi dan Kolaborasi Lobar jadi Aman dan Sejahtera

HarianNusa, Dalam rangka memperingati Hari Ulang tahun (HUT) Bhayangkara...

Momentum Bhayangkara ke-79, Kombes Pol Dr. Dewa Wijaya : Kebahagiaan Ada dalam Pengabdian

HarianNusa, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79...

Ketahanan Pangan Kuat, Muazzim Akbar : Kita Kawal Harga Gabah dan  Pupuk Petani

HarianNusa, Lombok Tengah  -  Anggota Komisi IX DPR RI,...
Rabu, Juli 2, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!