HarianNusa.Com – Kabupaten Lombok Timur tepatnya di Kecamatan Jerowaru merupakan salah satu wilayah di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang kondisinya mengalami kekeringan. 7 (tujuan) dusun di Desa Sekaroh ini terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Menanggapi krisi air bersih yang dialami masyarakat tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur pada Kamis, (22/8/19) bertempat di Masjid Al Muntaha Dusun Turuk Kecamatan Jerewaru, melepas 21 truck tangki air bersih berkapasitas 5000 (lima ribu) liter/tangki untuk mendistribusikan air bersih di tiap-tiap dusun yang terdampak kesulitan mendapatkan air bersih.
Lalu Habib perwakilan BPBD Lombok Timur dalam sambutannya saat itu mengatakan bahwa kolaborasi seperti ini adalah bentuk kerja sama yang baik. NGO yang terjun sangat membantu pekerjaan BPBD. “Harapannya kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut,” harapnya.
Kepala desa sekaroh Mansur menjelaskan kondisi warganya yang memprihatinkan dimana warganya harus mengeluarkan biaya untuk membeli air bersih yang hanya dipakai untuk minum dan mencuci, sedangkan untuk mandi warganya masih mengandalkan sumur-sumur galian yang rasa airnya payau.
Ia merasa sangat berterimakasih dan bersyukur atas bantuan air bersih yang di berikan kepada warganya tersebut.
Lalu Alfian, Kacab ACT NTB menyampaikan bahwa distribusi air bersih di desa Sekaroh telah di mulai dari awal juni bulan lalu sampai dengan sekarang.
“21 truk yang kami lepas dalam acara pelepasan pagi ini adalah rangkaian dari kegiatan distribusi air yang tetap kami laksanakan sejak gempa setahun yang lalu. Pelepasan yang pagi ini kami laksanakan di wilayah Lombok selatan, untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sangat kekurangan air bersih. Kami harapkan dengan pelepasan armada dalam jumlah besar ini, bisa menggugah masyarakat lainnya yang tidak merasakan kesulitan karena kekeringan, bisa tergerak untuk ikut membantu saudara yang membutuhkan dalam bentuk sedekah air, donasi air atau sumur wakaf,” ungkap Lalu Alfian.
Berdasarkan pantauan BMKG hingga Awal Agustus 2019, beberapa wilayah sudah mengalami kekeringan level ekstrim dimana tercatat ada daerah yang tidak turun hujan lebih dari 90 hari. Kondisi ini memiliki dampak lanjutan terhadap kekeringan pertanian dan kekurangan air bersih masyarakat.
Merespon kondisi ini, ACT akan mendistribusikan 2,1 juta liter air bersih per hari di 28 cabang kantor ACT dengan total 500.000 penerima manfaat per hari. Sedangkan, untuk 4 bulan terakhir ini ACT telah memproses kurang lebih 1.400 sumur wakaf di seluruh Indonesia. Tahap awal penanganan kekeringan ACT pun akan menyuplai kebutuhan air melalui mobile water tank dengan total 60 juta liter/ bulan.
Untuk kedepannya ACT NTB akan terus mendistribusikan dua sampai tiga mobil tangki air bersih ke dusun-dusun yang terdampak kekeringan di desa sekaroh Kecamatan Jerowaru. Menurut assesment team di lapangan, kesulitan air bersih juga dialami oleh warga Sekotong Lombok Barat dan Jeringo kabupaten Lombok Utara.
“Banyak laporan kekeringan yang masuk dan akan segera ditindak lanjuti oleh team implementasi di lapangan untuk pendistribusian air bersih,” tambahnya.
Di Kabupaten Lombok Timur sendiri pun lokasi yang mengalami kesulitan air bersih terdapat juga di desa Sajang Kecamatan Sembalun.
“Dari Maret 2019 sudah dilakukan pendistribusian air bersih ke wilayah tersebut hingga hari ini,” jelasnya.