Home / NTB / Rakorwil TPID Bali Nusra, Gubernur Bahas Industrialisasi

Rakorwil TPID Bali Nusra, Gubernur Bahas Industrialisasi

HarianNusa.Com – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah.,M.Sc menjadi keynote speaker dalam agenda Rapat Koordinasi Wilayah ( Rakorwil) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali dan Nusa Tenggara. Rapat Koordinasi ini mengusung tema “Pengendalian Harga Bahan Pokok Melalui Penguatan BUMD dan Konektivitas Antar Daerah” di Hotel Sheraton Lombok Barat, Jumat (1/11/2019).

Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa, salah satu jalan untuk mengendalikan inflasi adalah mengembangkan industrialisasi pada tingkat daerah.

“Kami di NTB ini mencoba untuk mengambil jalan mengembalikan inflasi ini dengan jalan melingkar, industrialisasi adalah tema besar yang coba kita asah di NTB. Menurut kami, inflasi menjadi PR besar di Indonesia karena kita tidak memiliki industrial base yang kuat,” terang Gubernur NTB.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa NTB kedepanya, harus menjadi contoh bagi Bali dan NTT maupun wilayah lainnya dalam pengendalian inflasi dengan industrialisasi ini.

Menurutnya, produk pertanian maupun peternakan jika diolah di dalam daerah, dapat menyelesaikan banyak permasalahan ekonomi, mulai dari harga, pengangguran, dan tidak terkecuali inflasi.

“Selama ini kita ekspor jangung misalnya, besok-besok tidak boleh ada lagi. Jagung itu harus diolah di sini, industrialisasi itu akan memaksa pengolahan hasil pertanian maupun peternakan untuk diolah disini,” ujar Bang Zul sapaan akrabnya.

Bahkan untuk memaksimalkan hal itu, Gubernur mengeluarkan peraturan yang memprioritaskan pengusaha dalam daerah untuk dimenangkan dalam tender-tender pemerintah.

Ia meminta kepada Bank Indonesia (BI) selaku penyelenggara kegiatan untuk memperhatikan pengusaha yang sedang mengembangkan industrialisasi.

“Kita minta BI serius membicarakan industrialisasi sebagai pengendalian inflasi secara tidak biasa. BI harus menghadirkan industrialisasi di Indonesia bagian timur,” pintanya.

Untuk mengembangkan industrialisasi, ia memaksa para pimpinan perusahaan daerah dan OPD di NTB memakai produk-produk dalam daerah. Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam memajukan perekonomian daerah agar inflasi dapat terkendali dengan baik.

Ia menggambarkan betapa majunya NTB jika industrialisasi dapat terlaksana dengan baik.

“Industrialisasi itu desain dengan sengaja, sekarang kita ekspor pisangnya, tahun depan keripiknya, dua tahun kedepan mesin pembuat keripiknya, tahun depan lagi, mesin pembuat mesin keripiknya. Dapat dibayangkan betapa majunya NTB ini,” terang Gubernur.

Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Koordinator Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Rizki Ernadi Wimanada, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hampir tidak ada daerah yang dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Seperti contohnya Provinsi Bali, karena tingginya wisatawan yang datang dan adanya keterbatasan lahan, mengharuskan Bali untuk memenuhi hampir seluruhnya kebutuhan pangan dari luar daerah.

“Begitupula dengan Provinsi NTB, meski berperan sebagai Lumbung Padi Nasional, namun sebagian besar kebutuhan daging ayam ras masih dipenuhi dari Surabaya dan Bali, begitupula dengan NTT,” ujarnya.

Dijelaskannya, keterbatasan tersebutlah yang akhirnya mendorong adanya perdagangan antar daerah untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Dengan terpenuhinya pasokan bahan pangan, maka dapat tercapai kestabilan harga.

“Namun demikian, pemenuhan kebutuhan bahan pokok tidak lantas selesai dari pemenuhan kuantitas saja,” ungkapnya.

Rakorwil turut dihadiri TPID Provinsi NTB antara lain Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. H. Ridwan Syah, TPID Provinsi Bali yaitu Kepala Biro Perekonomian Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, dan Sekretaris Daerah Kabupatan Bangli Ida Bagus Gede Giri Putra, serta TPID Provinsi NTT yakni Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTT, Samuel Rebo.

Ket. Foto:
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah.,M.Sc (nomor 2 dari kiri) saat menjadi keynote speaker dalam agenda Rapat Koordinasi Wilayah ( Rakorwil) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali dan Nusa Tenggara. (istimewa)

error: Content is protected !!