Global Wakaf dan ACT NTB Resmian Ritel Wakaf ke 7 di SDIT Anak Sholeh 1 Mataram

0
2830

HarianNusa.com, Mataram – Tim Global Wakaf dan ACT NTB kembali meresmikan Ritel wakaf ke 7 di Pulau Lombok yang berlokasi di SDIT Anak Sholeh 1 Mataram. Lokasi ini dipilih karena selain potensial, SDIT Anak Sholeh juga merupaka mitra ACT dalam banyak kegiatan.

Direktur SDIT Anak Sholeh 1 Mataram, Wahidah, sangat mengapresiasi program-program pengembangan ekonomi ummat yang dilaksanakan oleh Global Wakaf dan ACT yang diimplementasikan di Pulau Lombok khususnya dan NTB pada umumnya. Ia mengungkapkan, semakin banyak suatu lembaga pendidikan bermitra dengan lembaga-lembaga luar, maka hal itu menjadi nilai lebih dalam akreditasi lembaga pendidikan tersebut.

Dituturkan Wahidah, sejak mulai disiapkan, ada beberapa siswa yang protes dan mengeluhkan lamanya ritel wakaf ini dibuka. Anak-anak sudah tidak sabar ingin berbelanja.

“Bahkan ada siswa yang mengatakan akan masuk hari ini, karena tahu acara openingnya hari sabtu. Padahal hari sabtu itu yang masuk hanya kelas 5 dan kelas 6 saja untuk pengayaan materi sedangkan kelas yang lain diliburkan,” tuturnya.

Kepala Cabang ACT NTB Lalu Muhammad Alfian diwakil Head Partnership Global Wakaf ACT NTB, Juani menjelaskan bahwa pendirian ritel wakaf ini adalah salah satu dari sekian banyak program pengembangan ekonomi keummatan yang dijalankan Global Wakaf ACT sejak 2018 lalu.

“SDIT Anak Sholeh 1 Mataram adalah mitra ke tujuh yang dipilih menjadi lokasi pembangunan Ritel Wakaf, hal itu dikarenakan SDIT Anak Sholeh 1 Mataram merupakan mitra Global Wakaf ACT sejak awal,” ungkapnya.

“Dasar pemikiran program pengembangan ekonomi melalui pendirian Ritel Wakaf ini sejatinya adalah untuk kembali mengajak ummat berjamaah dalam hal ekonomi. Karena selama ini, kita hanya dihadapkan pada pemahaman bahwa berjamaah itu hanya dalam ibadah sholat saja” pungkasnya.

Juaini juga mengungkapkan bahwa belanja di Ritel wakaf ini sudah termasuk wakaf yang akan disalurkan melalui Global wakaf selaku nazhir. Hal itu karena sebagian keuntungan juga akan digunakan untuk membangun usaha-usaha sejenis dalam rangka pengembangan ekonomi keummatan.