Waspada Daerah Rawan Bencana di Musim Hujan

- Advertisement -

HarianNusa – Hasil analisis BMKG menyebut jika saat ini beberapa wilayah di Indonesia, terpantau adanya pergerakan Madden Julian Oscillation (MJO) yang dapat berkotribusi terhadap proses pembentukan awan hujan. Masyarakat juga perlu mewaspadai perubahan kondisi cuaca dalam menjalan aktivitasnya.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Bandara Interbasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Joko Raharjo dan Ari Wibianto dalam kererangannya pada hari Minggu (12/9/2021) menjelaskan kondisi fisis dinamika atmosfer yang berpitensi menyebabkan hujan, khususnya yang terjadi beberapa hari ini di wilayah NTB.

- Advertisement -

Kondisi suhu muka laut di sekitar wilayah NTB, saat ini terpantau berada pada kategori hangat dan ditambah dengan kondisi kelembaban udara yang signifikan pada lapisan permukaan hingga atas yang cukup lembab. Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat peluang terjadinya hujan di wilayah NTB.

Anomali OLR juga menunjukkan wilayah konveksi basah terjadi di wilayah Indonesia tengah, sehingga menyebabkan peluang terjadinya awan hujan.

"Masyarakat dan stakeholder perlu mewaspadai kondisi cuaca yang dapat menimbulkan kerugian terhadap aktivitas, baik terkait aktivitas penerbangan maupun masyarakat secara umum," kata Joko Raharjo.

- Advertisement -

"Kami juga menghimbau bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor agar lebih meningkatkan kewaspadaan, serta dapat memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrim dan prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok," imbuhnya.

Lebih lanjut djelaskannya juga tentang indikator OLR adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari bumi dan atmosfernya ke angkasa dalam bentuk radiasi termal.

- Advertisement -

Sementara MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

"MJO dan OLR ini termasuk dua dari beberapa macam indikator yang kami gunakan untuk menganalisis kondisi cuaca," ungkapnya.

Reporter: Hari
Foto: ilustrasi kondisi hujan

- Advertisement -
Rabu, Juli 9, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Korban Banjir Mataram Apresiasi Respon Cepat Pemerintah dan TNI-Polri, Harapkan Solusi Jangka Panjang

HarianNusa, Mataram - Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah...

Banjir Terjang Kota Mataram, Sambirang Ahmadi: Ini Sinyal Krisis Tata Ruang

HarianNusa, Mataram - Sejumlah wilayah di kota Mataram pada...

PDIP Kota Mataram Gercep Buka Dapur Umum, Salurkan 3 Ribu Nasi Bungkus selama Masa Tanggap Darurat

HarianNusa, Mataram - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi...
Rabu, Juli 9, 2025

Berita Terbaru

Korban Banjir Mataram Apresiasi Respon Cepat Pemerintah dan TNI-Polri, Harapkan Solusi Jangka Panjang

HarianNusa, Mataram - Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah...

Capaian Pendapatan NTB Diapresiasi Mendagri, Yusron Hadi: Ini Energi Baru untuk Percepatan Pembangunan

HarianNusa, Mataram  – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...

Percepat Transformasi Digita, Desa Karang Bayan Gelar Pelatihan Desa Digital

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Desa Karang Bayan, Kecamatan...

Listrik untuk Rakyat, PLN Pastikan Keandalan Kelistrikan di Penutupan MTQ Lombok Tengah

HarianNusa, Lombok Tengah - PT PLN (Persero) melalui Unit...

PDIP Kota Mataram Gercep Buka Dapur Umum, Salurkan 3 Ribu Nasi Bungkus selama Masa Tanggap Darurat

HarianNusa, Mataram - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi...

Gubernur NTB Instruksikan Seluruh OPD Tanggulangin Banjir Mataram

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...
Rabu, Juli 9, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!