Selasa, Oktober 15, 2024
spot_img
BerandaSumbawaPKS Sumbawa: Menaikkan Harga BBM Subsidi Melukai Masyarakat

PKS Sumbawa: Menaikkan Harga BBM Subsidi Melukai Masyarakat

- Advertisement - Explore Lombok

HarianNusa, Sumbawa – Ketua DPD PKS Sumbawa Muhammad Takdir, S.E., M.M.Inov., menyatakan bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM telah melukai masyarakat. Menurutnya, ada kenaikan harga transportasi dan kebutuhan rumah tangga di beberapa wilayah di Sumbawa pasca penetapan kenaikan harga BBM per 3 September lalu.

Takdir menyampaikan, pasca krisis akibat covid 19 masyarakat mengalami kesulitan dalam pemenuhan aspek ekonomi.

“Tentu saja kebijakan ini melukai masyarakat kecil. Kita baru saja merasakan krisis akibat covid dan kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng. Kini harus dihadapkan lagi dengan kenaikan harga-harga akibat kenaikan BBM,” ujarnya.

Seperti halnya sikap PKS Pusat yang menolak kenaikan harga BBM, PKS Sumbawa juga konsisten dengan keputusan DPP untuk menolak naiknya harga BBM Bersubsidi.

Harga Pertalite naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.850 per liter, dan Dexlite Rp. 17.750 per liter.

Menurut Takdir, pemerintah harus menghitung dampak kenaikan BBM bagi masyarakat.

“Pemerintah pusat harus menghitung dampak kenaikan harga BBM bagi masyarakat. Bahwa kenaikan harga BBM pasti disertai dengan kenaikan harga transportasi dan harga bahan pokok lainnya,” ungkap Takdir.

Ia juga menambahkan bahwa dengan kenaikan harga BBM kali ini berdampak secara langsung kepada perekonomian masyarakat Sumbawa.

“Masyarakat Sumbawa pasti ikut merasakan dampak kenaikan BBM dimana ongkos transportasi membawa hasil jualannya ke pasar semakin mahal, kenaikan biaya melaut bagi nelayan, kenaikan biaya produksi bagi petani, ditambah lagi daya beli masyarakat yang menurun,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, ia juga menilai bahwa pemberian bantuan langsung tunai tidak bisa menjadi solusi saat ini.

“Bahwa dampak kenaikan BBM tidak bisa selesai hanya dengan memberikan BLT ke Masyarakat. BLT (Bantuan Langsung Tunai) hanya sementara tapi kenaikan harga akibat naiknya harga BBM permanen,” tegas Takdir.

Oleh karena itu, Ia berharap pemerintah meninjau ulang keputusan menaikkan harga BBM subsidi kali ini.

Muhammad Takdir, S.E., M.M.Inov., Ketua DPD PKS Kabupaten Sumbawa
Berita Lainnya
spot_img
spot_img
Selasa, Oktober 15, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -

Trending Pekan ini

Selasa, Oktober 15, 2024
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -