HarianNusa, Lombok Barat – Desa Pakuan, yang terletak dekat dengan hutan lindung Sesaot di wilayah kecamatan Narmada, Lombok Barat, telah muncul sebagai salah satu desa wisata yang menjanjikan dengan sumber daya alam yang kaya. Desa ini dikenal dengan beberapa air terjun menakjubkan dan memiliki potensi sumber daya alam yang beragam, terutama dalam hasil perkebunan dan tanaman pangan. Pisang adalah salah satu komoditas utama yang tumbuh melimpah di desa ini.
Meskipun produktivitas pisang tinggi, sayangnya, pengolahan pisang di Desa Pakuan masih belum optimal, yang mengakibatkan nilai jualnya belum mencapai potensinya yang sebenarnya. Beberapa masyarakat setempat mencoba mengolah pisang menjadi sale dan keripik pisang, namun produk-produk ini seringkali memiliki masalah mutu seperti bentuk yang tidak seragam, tingkat kerenyahan yang rendah, kandungan minyak yang tinggi, variasi produk yang terbatas, dan kemasan yang sederhana.
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri di Universitas Mataram telah menjalin kerjasama dengan Pertamina Patra Niaga. Tujuan kerjasama ini adalah mewujudkan Desa Pakuan sebagai pusat olahan pisang yang dikenal secara luas.
Di bawah kepemimpinan Ir. Zainuri, MApp,Sc. PhD, sejumlah dosen dan delapan mahasiswa terlibat dalam Program MBKM Membangun Desa. Mereka berfokus pada transfer teknologi pengolahan buah pisang, membantu dalam perizinan usaha, perbaikan kemasan untuk menjaga mutu selama penyimpanan, pendampingan dalam pengurusan izin usaha (P-IRT) & label halal, pemasaran, pembinaan manajemen usaha, dan penguatan kelembagaan kelompok.
Fatepa dan Pertamina telah sepakat untuk mengembangkan Desa Pakuan sebagai desa olahan pisang secara bertahap. Pada semester ini, Fatepa akan mendukung upaya untuk meningkatkan keragaman produk keripik pisang dengan perijinan dan akan mencari peluang untuk memasuki pasar yang lebih luas.
Harapan dari kegiatan ini adalah agar Desa Pakuan dapat mengembangkan ekonominya dengan memanfaatkan potensi pisangnya dan menghasilkan beragam produk seperti keripik pisang dengan berbagai varian rasa, stik sale, sale lilit, yoghurt, jelly pisang, dan banyak lagi. Semoga langkah ini akan membantu memperkuat perekonomian masyarakat Pakuan dan menciptakan peluang yang berkelanjutan dalam pengolahan pisang.
Untuk mengatasi masalah ini, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga menginisiasi program Membangun Desa melalui transfer teknologi pengolahan buah pisang. Program ini dipimpin oleh Ir. Zainuri, MApp.Sc., PhD, seorang dosen Fatepa yang ahli di bidang teknologi pangan. Ia bersama tim dosen dan delapan mahasiswa Fatepa memberikan bimbingan dan pendampingan kepada kelompok masyarakat desa Pakuan dalam hal produksi, perijinan, kemasan, pemasaran, dan manajemen usaha olahan pisang.
Salah satu target program ini adalah menciptakan keragaman produk olahan pisang yang berkualitas tinggi dan memiliki nilai tambah. Selain sale dan keripik pisang, Fatepa juga mengajarkan cara membuat stik sale, sale lilit, yoghurt, jelly pisang, dan produk lainnya dengan berbagai varian rasa. Produk-produk ini juga dilengkapi dengan kemasan yang menarik dan higienis serta label halal dan izin usaha (P-IRT) yang resmi. Dengan demikian, produk olahan pisang desa Pakuan dapat bersaing di pasar dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Program Membangun Desa ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Fatepa dan Pertamina Patra Niaga terhadap masyarakat sekitar. Kedua institusi ini berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan desa Pakuan khususnya dan Lombok Barat pada umumnya.