HarianNusa.com, Jakarta – Maskapai Lion Air mengambil langkah cepat menyusul jatuhnya pesawat milik Ethiopian Air Minggu kemarin (10/3). Seperti diketahui, pesawat yang jatuh tersebut adalah Boeing 737 Max 8, jenis pesawat yang sama dengan JT-610 PK-LQP milik Lion Air yang jatuh di perairan Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Melalui keterangan pers yang dikirimkan kepada HarianNusa.com, Lion Air menjelaskan bahwa saat ini mereka mengoperasikan 10 (sepuluh) unit pesawat Boeing 737 MAX 8.
“Dalam pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8, Lion Air menjalankan dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), dimana seluruh pelatihan awak pesawat yang diwajibkan serta perawatan pesawat yang sudah ditetapkan dilaksanakan secara konsisten” tulis Corporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro.
Lion Air terus berkomunikasi dengan DKUPPU (Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara)Â dalam kaitan menyampaikan informasi serta data-data pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX 8.

Sehubungan dengan surat edaran dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan tentang penghentian sementara pengoperasian (temporary grounded) pesawat Boeing 737 MAX 8, Lion Air menyatakan akan menghentikan sementara pengoperasian (temporary grounded) 10 (sepuluh) pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dikuasainya saat ini sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian.
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Meski demikian, Lion Air mengklaim mereka telah melaksanakan standar operasional prosedur pengoperasian pesawat udara sesuai dengan aturan dan petunjuk dari pabrik pembuat pesawat, termasuk pemeliharaan pesawat, pengecekan komponen pesawat, pelatihan awak pesawat.
Pihak Lion Air mengatakan akan selalu melaksanakan budaya keselamatan (safety culture) dalam setiap operasional penerbangan. Lion Air juga akan meminimalisir dampak dari keputusan ini agar operasional penerbangan dapat berjalan dengan baik dan tidak terganggu.