NTB
Mahasiswa FKIP Unram Diminta Jadi Tauladan “Bijak Bermedia Sosial”

HarianNusa.Com – Syarat sebuah informasi layak untuk ditampilkan di akun media sosial, Pertama, informasi itu akurat atau sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi dan penting diketahui oleh masyarakat. Kedua, adalah informasi yang apabila dishare akan memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan kemanfaatan atau mencerahkan bagi masyarakat. Dan ketiga adalah informasi yang apabila di publish dapat memberikan ketenangan dan kesejukan, bukan malah menimbulkan ketakutan, kekesalan bahkan menimbulkan kegaduhan atau konflik ditengah masyarakat.
Jika ketiga syarat tadi tidak terpenuhi, maka jangan share sesuatu informasi, baik foto, komentar ataupun vlog di akun media sosial. Karena selain dapat menimbulkan keresahan sosial atau konflik dan pertikaian, juga dapat dipidana.
“Karenanya, Mari kita gunakan ruang media sosial itu, terutama Hand phone/smart phone atau gadget yang adik-adik miliki hanya untuk men-sharing hal-hal yang produktif,” Ajak Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos. MH dihadapan 1.700 orang Mahasiswa Baru FKIP Unram saat diminta menjadi Narasumber dalam seminar bertajuk ” Bijak bermedia sosial” di Audotarium Yusuf Abubakar di Mataram, Kamis (15/8/19).
Aryadi yang juga alumni FKIP Unram menegaskan bahwa teknologi sesungguhnya diciptakan untuk tujuan yang baik. Yakni untuk mempermudah masyarakat mendapatkan ilmu atau mengakses informasi sebagai sarana pengembangan aktualitas diri dan kepribadiannya.
“Saat ini cukup dengan memegang gadget dan smart phone saja, kita sudah bisa mengetahui berbagai hal diseluruh belahan dunia. Kalau ini dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, misalnya untuk menyebarkan informasi tentang pendidikan, pertanian, pertambangan, pariwisata, ekonomi, memperkuat jaringan dan aktivitas bisnis lainnya, daerah kita NTB yang indah ini, pasti akan maju dan Gemilang,” tegasnya.
Untuk mewujudkan NTB Gemilang, kata Aryadi, Pemda NTB saat ini telah mencanangkan 60 Program Unggulan NTB Gemilang. Diantaranya adalah Pendidikan, kesehatan serta Industrialisasi yang bertumpu pada sektor pertanian, pariwisata dan UMKM.
“Mari mulai saat ini, akun medsos kita masing-masing dipenuhi dengan informasi atau foto-foto dan vedio/vlog yang mendidik dan menentramkan masyarakat, sehingga tidak ada ruang bagi hater yang merusak harmoni kehidupan kita,” ajaknya.
Ia meminta mahasiswa FKIP Unram harus menjadi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat, dalam menggunakan media sosial secara cerdas dan bijak. Misalnya untuk mempromosikan NTB ke dunia luar, seperti program pengembangan 99 Desa Wisata, mengenal kuliner dan lain-lain.
“Jangan hanya untuk game online apalagi hoax, hate atau provokasi lainnya, karena akan merusak kita semua,” ungkap mantan irbansus pada inspektorat NTB itu mengingatkan para mshasiswa.
Pada sesi tanya jawab, puluhan mahasiswa mengajukan pertanyaan. Diantaranya bagaimana cara mengenali informasi hoax?. Kemudian apa tips untuk menghindari hoax dan agar tidak terjebak kejahatan Siber. Bahkan seorang mahasiswa mengaku akunnya dihack penjahat kemudian oleh hacker digunakan untuk menipu.
Menanggapi hal itu, Aryadi menjelaskan mengapa akun medsos atau sistem informasi mudah diserang atau di hack? Faktor terbesar menurutnya adalah karena kecerobohan/kelalain dalam menggunakan sistem media sosial yang ada. Terutama masalah kata sandi, password yang tidak memiliki keamanan yang baik. Harapannya adalah jangan terlalu banyak men-sharing atau mempublikasikan hal-hal yang bersifat sangat pribadi.
“Jangan ceroboh dengan keamanan akun pribadi karena itu memberi celah bagi hacker untuk mengendalikan media sosial yang kita miliki. Atau lalai dalam menggunakan fasilitas internet yang ada. Konten yang dimuat haruslah yang positif dan bermanfaat, jangan terlalu ikut arus mensharing sesuatu yang negatif. Karena penjahat akan melihat sesuatu yang di upload,” ungkapnya.
Sedangkan tips untuk mengenali hoax, katanya biasanya dapat dikenali dari judul yang cenderung menggunakan kata-kata sensasional atau bombastis, sangat menarik simpati, tapi kalau diteliti lebih dalam, ternyata isi pesannya adalah di luar logika untuk bisa diwujudkan. Biasanya para pelaku kriminal di dunia maya, cenderung mengambil sebuah informasi resmi yang sudah basi, kemudian diubah dan ditambahi sehingga menjadi hoax, sebagai motif melakukan penipuan.
Untuk itu, ia meminta agar peran kaum milenial lebih mengedepankan upaya chek and rechek, klarifikasi atau kalau dalam dunia pesantren lebih dikenal dengan istilah “Tabayyun” sebelum informasi dishare ke khayalak publik.
“Karena pembuat dan penyebar berita bohong tidak menutup kemungkinan akan berhadapan dengan masalaha hukum, dalam hal ini UU ITE. Sehingga informasi yang tersebar di medsos harus di-chek dari sumber informasi dari media-media resmi,” ungkapnya.
Dicontohkannya, misalkan informasi tentang pemerintah harus dichek terlebih dahulu di website resmi pemerintahan. Begitu juga masalah kriminal dan lain sebagainya, karena semua website pemerintahan maupun website berita memiliki alamat domain yang mempunyai payung hukum yang berlaku. (f3)
Ket. Foto:
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos. MH. (istimewa)
NTB
PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.
“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.
Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.
“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.
Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.
Ket. Foto:
kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)
Kota Mataram
Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).
Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.
“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.
Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)
Ket. Foto:
Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)
NTB
Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa.
Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.
“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.
Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi.
Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga.
Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus.
“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi.
Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan.
Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini. (F3)
Ket. Foto:
Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok