Akhiri Konflik, Warga Karang Taliwang Serahkan Senjata ke Polisi

0
3394
Warga Lingkungan Karang Taliwang serahkan senjata yang digunakan untuk bentrokan pada polisi. (ist/hariannusa.com)

HarianNusa.com, Mataram – Konflik yang panjang antara Lingkungan Karang Taliwang dan Lingkungan Monjok Culik di Kelurahan Monjok Kecamatan Selaparang Kota Mataram, akhirnya disudahi. Komitmen untuk mengakhiri konflik tersebut dibuktikan warga Karang Taliwang dengan menyerahkan senjata pada polisi, Minggu (28/01).

Penyerahan senjata rakitan maupun senjata tajam dilakukan di halaman Kantor Lurah Karang Taliwang Jalan Ade Irma Suryani. Sebanyak 423 anak panah diserahkan. Warga Karang Taliwang juga menyerahkan 20 senjata rakitan, 39 katapel, dua busur, satu sumpit, satu tombak, satu tongkat besi, satu parang dan 35 kelereng.

Kegiatan tersebut Wadir Binmas Polda NTB AKBP Widiatmoko, Kapolsek Cakranegara Kompol Haris Dinzah, Danramil Cakranegara Kaptem Miyatno R, Camat Cakranegara Salman Rusdi, Lurah Karang Taliwang L. Ahmad Cahyadi, kepala lingkungan, tokoh masyarakat dan warga Karang Taliwang.

Wadir Binmas Polda NTB AKBP Widiatmoko mengucapkan terimakasih pada warga yang secara sukarela menyerahkan senjata tersebut sebagai komitmen untuk mengakhiri konflik.

“Terimakasih pada warga yang secara sukarela menyerahkan senjata. Bagi warga yang secara sukarela menyerahkan senjata tajam yang selama ini digunakan dalam konflik, tidak akan kami kenakan pidana seperti yang diatur dalam undang-undang darurat,” ujarnya.

Warga Lingkungan Karang Taliwang serahkan senjata yang digunakan untuk bentrokan pada polisi. (ist/hariannusa.com)

“Kami mengetahui bahwa di Lingkungan Karang Taliwang sebagian besar warganya bermata pencahrian di bidang kuliner. Untuk itu marilah kita jaga bersama kondusivitas keamanan agar bisa melaksanakan aktivitas dengan nyaman,” pungkasnya.

Sementara Tokoh Agama Karang Taliwang, H. Hasbullah mengatakan dia dan warganya selama ini telah jenuh dengan konflik. Dia juga mengaku telah berakali-kali menyampaikan himbauan melalui khotbah Jumat untuk mengakhiri konflik.

“Himbauan telah berulang kami sampaikan melalui khotbah Jumat, bahwa barang siapa sesama umat muslim saling membunuh, baik yang membunuh maupun terbunuh sama-sama kekali di neraka,” ucapnya.

Terakhir, dia berharap dengan adanya penyerahan senjata ini sebagai tanda untuk mengakhiri konflik berkepanjangan. (sat)