More
    BerandaHeadlineKarut Marut Hasil Seleksi Masuk Unram

    Karut Marut Hasil Seleksi Masuk Unram

    HarianNusa.com, Mataram – Awal kepemimpinan Prof. Dr. H. Lalu Husni menahkodai Universitas Mataram (Unram) dilanda cobaan. Belum setahun menjabat rektor, mantan Dekan Fakultas Hukum Unram tersebut sudah mendapat protes puluhan orang tua calon mahasiswa.

    Protes puluhan orang tua calon mahasiswa Unram tersebut lantaran pengumuman hasil seleksi Unram 2018 yang berubah. Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus Program Studi Pendidikan Kedokteran, namun belakangan berubah diterima lulus di Program Studi Kimia. Sontak saja, calon mahasiswa yang telah berbahagia masuk dengan program studi pilihan utama mereka, harus menelan kenyataan pahit diterima di program studi yang berbeda (pilihan kedua).

    Atun Wardatun misalnya, salah satu orang tua murid yang dinyatakan lulus di Kedokteran, namun belakangan berubah lulus di Kimia. Dia mengungkapkan, seharusnya pengumuman pada tanggal 30 Juli mendatang. Namun, pada 24 Juli telah muncul pengumuman bahwa anaknya diterima di Kedokteran. Dia dan keluarga yang berada di Malang, cepat-cepat balik ke Mataram untuk mengurus daftar ulang. Namun, esok harinya pada 25 Juli, saat dia berada di Bandara Juanda Surabaya, justru hasil lulus sang anak berubah diterima ke Kimia.

    “Ya kaget kalang kepalang. Memang di pengumuman tanggal 30 harusnya keluar (pengumuman), karena tanggal 24 ada pengumuman itu kita cepat pulang dari Malang. Pas tanggal 25 lagi posisi di Juanda kok malah berubah. Saya kira cuma sendiri ternyata di group (Whatshapp) sudah banyak. Penjelasan tadi kalau khusus kedokteran ada 41 siswa yang diterima tapi berubah, itu dijelasin WR (wakil rektor) I,” ujarnya ditemui, Kamis (26/07).

    Ironisnya, pernyataan pihak Unram selalu berubah-ubah. Atun sempat bertanya ke Ka. Prodi Kedokteran Unram melalui sambungan telepon. Namun dijawab website Unram diretas (dihack) oleh orang tak bertanggungjawab.

    “Banyak kejanggalan. Pertama begitu saya dapat perubahan langsung minta nomor telp Ka. Prodi Kedokteran. Dia bilang dihack, itu (katanya) menurut WR II. Kenapa gak langsung keluarkan pengumuman website Unram dihack. Malahan di laman website disebut dipindahkan laman lain. Ini gak masuk akal juga,” ungkapnya.

    Aksi unjuk rasa mendesak Unram menetapkan kelulusan berdasarkan hasil pengumuman pertama

    Mendatangi Unram

    Atun dan puluhan orang tua calon mahasiswa, pagi tadi mendatangi Unram. Di sana mereka bertemu dengan jajaran petinggi Unram. Alasan pihak Unram pun lantaran data yang diinput pada situs tersebut belum sinkron. Sehingga, mahasiswa yang dinyatakan lulus pada pilihan program ke dua justru lulus pada pilihan utama mereka.

    “Dijelaskan karena data belum disinkron. Intinya mereka akui kesalahan mereka karena belum disinkron. Pas uji coba bagus, tapi pas launching salah sistemnya. Seharusnya adik-adik ini lulus di pilihan ke dua. Kami gak percaya. Tuntutannya kembali ke pilihan pertama,” tegasnya.

    Orang tua siswa juga bertanya, mengapa tidak seperti biasa pengumuman melalui koran. Namun jawaban Unram, dikhawatirkan akan ada pilih tidak bertanggungjawab untuk menipu orang tua siswa. “Alasannya kalau kami (Unram) naikan ke media online atau ke koran, nanti ada orang tak bertanggungjawab jadikan penipuan. Gak masuk akal sekali,” jelasnya.

    Mereka tetap menuntut Unram meluluskan anak mereka sesuai pengumuman awal. Jika tak digubris, maka mereka akan mendatangi Ombusdman dan menempuh jalur hukum.

    “Posisi kami kembali ke pengumuman pertama, kalau tidak kami sudah menghubungi ombusdman dan menuntut perdata atau pidana, karena anak-anak kami stres,” tuturnya.

    Tidak hanya Atun, orang tua siswa lainnya Aba Du Wahid bernasip serupa. Anaknya yang lulus di Program Kedokteran justru belakangan berubah lulus di Program Kimia. Dia mengatakan hal tersebut berdampak pada psikologi anak yang kecewa dengan perubahan program studi yang mereka pilih.

    “Anak-anak sudah rusak mental mereka karena ini. Sudah banyak keluhan orang tua.  Anak saya kemarin diumumkan lulus di Kedokteran, hari ini berubah ke Kimia,” ujarnya.

    Wartawan Tak Beretika

    Saat media ini menghubungi salah seorang pegawai Humas Unram melalui pesan Whatsapp untuk meminta nama dan nomor Kabag Humas Unram terkait konfirmasi polemik tersebut, pegawai tersebut justru memberi respon tak patut ditiru.

    Saat dimintai nama Kabag Humas baru, pegawai perempuan berinisal R tersebut menjawab “Untuk keperluan apa ya mas?”

    Dijawab untuk meminta klarifikasi terkait perubahan hasil kelulusan jalur mandiri Unram, pegawai tersebut justru meminta wartawan untuk melihat di website Unram karena telah ada pengumuman di website tersebut.

    “Sudah ada klarifikasi mas, silahkan dicek di website resmi Unram. Thanks,” pungkasnya.

    Jawaban tersebut membuat media ini kembali menjelaskan, bahwa untuk bahan reportasi membutuhkan seorang narasumber. Namun juga tidak diberikan. Sehingga wartawan kesulitan memperoleh akses informasi. Justru pegawai tersebut mempernyatakan tata cara meminta informasi. “ Sorry to say ya mas, sangat saya sayangkan tata cara meminta informasi seperti ini. Saya juga pernah belajar tentang etika meminta informasi jadi seorang jurnalis,” pungkasnya.

    Usai peristiwa tersebut awak media menuju gedung Rektorat Unram melihat pertemuan pihak kampus dan orang tua siswa. Namun, di luar gedung beberapa satpam telah berjaga. Bisa ditebak, akses masuk ke dalam dihadang. Alasan satpam tidak memperbolehkan wartawan masuk lantaran sudah ada permintaan pemimpin kampus. Awak media pun hanya dapat menunggu di lantai bawah.

    Rektor Tegaskan Hasil Pengumuman Kedua Jadi Ketentuan Sah

    Hasil pertemuan tersebut tetap pada hasil pengumuman kelulusan kedua. Mereka yang sebelumnya lulus di Kedokteran dan berubah di Kimia dengan terpaksa tetap diterima di Kimia.

    “Keputusan resmi Unram sesuai pleno tanggal 23 dan terkonfirmasi di laman online tanggal 25,” ujar Rektor.

    Bahkan, pihak kampus mengungkapkan jumlah calon mahasiswa berbagai fakultas yang mengalami kesalahan hasil kelulusan tersebut mencapai 707 orang.

    Para orang tua pun kecewa. Suasana tampak menegangkan di sela pertemuan tersebut. Beberapa orang tua siswa pun menangis, bahkan ada yang memukul meja dengan protes keras atas sikap kampus tersebut.

    Sementara di luar gedung ketegangan berlanjut, puluhan mahasiswa menggelar aksi menuntut rektor menetapkan hasil seleksi pertama sebagai acuan. Aksi tersebut diredam satpam kampus dan beberapa pagawai rektorat. Debat pun tak dapat terhindarkan.

    Para orang tua siswa pun sempat menggelar orasi singkat, kemudian berlanjut menuju Kantor Gubernur NTB dan Ombudsman untuk mengadukan nasip mereka.

     

    Guru Besar Unram Sesalkan Hasil Seleksi Masuk Unram

    Guru Besar Fakultas Hukum Unram, Prof. Dr. H. Zainal Asikin

    Guru Besar Fakultas Hukum Unram, Prof. Dr. H. Zainal Asikin sesalkan sikap Unram yang merubah sepihak hasil seleksi masuk Unram tersebut. Menurutnya, dengan berubahnya hasil seleksi tersebut justru menimbulkan tiga dampak negatif.

    Dampak tersebut di antaranya, efek psikologis anak yang semula bahagia diterima di fakultas/jurusan yang dia inginkan, namun harus menelan kenyataan pahit dengan berubahnya jurusan mereka. Kemudian, orang tua yang berbahagia dan telah bersyukur anaknya masuk Kedokteran, justru menghadapi kenyataan pahit. Terakhir, berdampak juga pada nama baik Unram itu sendiri.

    “Dua persoalan itu yang harus dipertimbangkan. Masalah keluarga yang telah bahagia karena anak mereka diterima dan psikologi anak. Biar pun secara argumentasi benar rektorat bilang kesalahan online, kesalahan hacker, masyarakat gak percaya, pasti ada sesuatu di luar itu,” pungkasnya.

    “Kan banyak tahapnya (tahap seleksi). Gugurkan di saat tahap lainnya pemeriksaan medis. Itu justru lebih diterima masyarakat dari pada seperti ini. Itu cara rasional ketimbang sekarang enggak ada alasan. Kalau belum tersinkron kenapa diumumkan? Kalau memang belum singron ya udah jangan diumumkan dulu,” sambungnya.

    Prof. Asikin melihat kasus tersebut penuh keanehan. Menurutnya, Indonesia memiliki norma hukum, jika ada dua peraturan yang mengatur hal yang sama, maka digunakan peraturan yang menguntungkan bagi masyarakat.

    “Akhirnya saya dalam kasus ini mencurigai ada keanehan, dulu enggak seperti ini. Kalau ada titipan-titipan yang belum masuk, ya tambahin aja, jangan kayak ini. Kita punya norma hukum, kalau ada peraturan/pengumuman yang baru jangan merugikan orang, dipakai peraturan yang menguntungkan seseorang. Kebijakan pun begitu, kalau ada dua-dua kebijakan yang sama maka dipakai kebijakan yang menguntungkan. Enggak akan hancur Unram dengan menambahkan mahasiswa, kan tambah untung, Justru ini membuat citra Unram tambah buruk. Terima saja, yang mungkin ada titipan pejabat dan mungkin ada sumbangan yang lebir besar,” jelasnya secara gamblang.

    Menurut Prof. Asikin di tahun ini ada SK Menteri yang memperbolehkan pihak kampus menarik uang sumbangan dari mahasiswa Kedokteran antara Rp 50 hingga Rp 250 juta. Sehingga tidak heran jika Kedokteran merupakan kuota rebutan bagi masyarakat.

    “Tahun ini ada SK Menteri yang membolehkan Unram menarik sumbangan antara Rp 50 – Rp 250 juta, yang diisi oleh calon mahasiswa ketika ikut tes, karena itu seiizin menteri dan khusus untuk Kedokteran. Ada font jika anda menerima bersedia menyumbang. Ini standar paling murah dibanding kampus lain. Kalau di Surabaya mencapai 700 juta. Tapi setelah diterima. Kemungkinan yang ngisi font tinggi enggak lulus, sehingga sekarang diubah pada lulus,” ungkapnya disertai canda.

    Ombudsman NTB Siap Turun Tangan

    Kepala Perwakilan Ombudsman NTB, Adhar Hakim yang menerima pengaduan masyarakat langsung mempelajarinya dan berjanji besok akan turun langsung ke Unram termasuk meminta keterangan Rektor Unram.

    “Saat ini tim akan pelajari dulu, dan besok turun langsung ke Unram. Kami akan klarifikasi lagi berdasarkan materi laporan, di mana awal persoalan. Dari situ nanti kita memulainya. Termasuk meminta keterangan dari rektor,” ujarnya.

    Ombudsman NTB berharap Unram bersikap kooperatif terkait masalah tersebut. Langkah yang ditempuh Ombudsman bersifat administrasi.

    “Akan kita telusuri detail tahapannya. Sifatnya administrasi. Saya berharap Unram bersifat kooperatif, dan Ombudsman berhak meminta berkas,” tutup Adhar.

    Dari BEM Unram Hingga FMN Lakukan Langkah Advokasi

    Advokasi terhadap nasip calon mahasiswa juga dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram dan Front Mahasiswa Nasional (FMN) Ranting Unram. Dua organisasi ini berupaya semaksimal mungkin memberikan bantuan pada masyarakat.

    “Hasil data BEM banyak sekali hampir 60-70 persen mengalami masalah. Masalah yang paling banyak perubahan jurusan. Yang lebih parah lagi masalah yang awalnya dia tidak diterima menjadi diterima di pengumuman selanjutnya,” papar Sekjen BEM Unram, Muhammad Syafari.

    BEM Unram akan menjalankan fungsi advokasi dan memperjuangkan agar calon mahasiswa diterima sesuai dengan hasil pengumuman yang pertama kali tersebut.

    “Kita menjalankan fungsi advokasi dan kita mempunyai hak meminta klarifikasi itu. Kita menjaga lembaga Unram sebagai representasi universitas terbesar di Indonesia Timur, kedua kita jaga pandangan masyarakat terkait Unram dengan munculnya masalah ini. Hasil kajian kami tetap kembali ke sistem/pengumuman awal, karena dua hal, ini masih steril dan tidak ada intervensi dari siapapun,” pungkasnya.

    Dia tidak yakin perubahan kelulusan tersebut akibat perubahan situs yang sebelumnya diumumkan Unram. Menurutnya, jika dianalogikan pada dua blog untuk mengubah hasil pada blog lainnya tentu tidak akan mengubah substansi atau isi hasil tersebut.

    “Analogi dua blog tidak akan merubah hasil dengan merubah halaman,” terangnya.

    Aktivis FMN Ranting Unram, Habibburrahman juga berkomintmen dia bersama rekan-rekannya akan mengadvokasi persoalan ini hingga selesai. Dia juga mendesak pihak kampus untuk bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.

    “Tidak ada bentuk pertanggungjawaban materiil maupun formil dari pihak birokrasi atas kesalahan yang mereka buat. Kita tetap membantu advokasi hingga masalah ini selesai,” tegasnya. (sat)

    Baca Juga

    spot_img
    error: Content is protected !!