Pencopotan Hamja Diharapkan Bukan Bentuk Cuci Tangan

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Pencopotan dan penggantian H. Hamja sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi NTB diharapkan bukan merupakan bentuk cuci tangan Partai Gerindra terhadap perilaku kadernya tersebut.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Hamzanwadi Institute, M. Nashib Ikroman kepada wartawan di Mataram, Selasa (14/11).

Ia berharap apa yang dilakukan Partai Gerindra bukan merupakan tendensi politik untuk menyelamatkan suara menjelang Pilkada, melainkan benar-benar ikhlas sebagai efek jera bagi kader yang bertentangan dengan visi partai.

- Advertisement -

“Jadi mudah-mudahan pencopotan Ketua Fraksi Partai Gerindra benar-benar ikhlas, tidak memiliki tendensi politis karena dekat-dekat Pilkada. Jika ikhlas, maka mudah-mudahan ikhlas dan mendapat balasan dari Allah SWT,” ungkap pria yang akrab disapa Achieve itu.

Harapan ini bukan tanpa dasar, sambungnya, sebab ada kejadian sebelumnya yang menunjukkan sikap oknum pimpinan salah satu Parpol justru menunjukkan hal yang berbeda.

“Ada oknum ketua partai di NTB saat pengusulan dokumen pahlawan, justru mengancam ke sejumlah pihak, akan menghalangi pengusulan tersebut di Jakarta. Namun, setelah penganugerahan partai tersebut seolah-olah justru menjadi yang terdepan dalam pengusulan pahlawan Maulana Syeikh,” bebernya.

- Advertisement -

Hamja sebelumnya mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ia diduga menuding penganugerahan gelar pahlawan nasional Maulana Syeikh syarat dengan kepentingan politis. Pernyataan tersebut memicu polemik.

Baca:
Tuding Gelar Pahlawan Maulana Syaikh Politis, Ketua Fraksi Gerindra Terancam Dilaporkan
“HAMJA TERPERANGKAP OFFSIDE”
Tuding Gelar Pahlawan Maulana Syeikh Politis, Hamja Dicopot dari Jabatan Ketua Fraksi

- Advertisement -

Hamja juga telah secara resmi menuliskan surat permohonan maafnya dan klarifikasinya yang diterbitkan pada salah satu media lokal di NTB. Ia mengaku apa yang diberitakan salah satu media online terkait ucapannya yang kontroversial tersebut merupakan miskomunikasi tentang apa yang ia sampaikan dengan apa yang didengar wartawan.

“Saya atas nama H. Hamja, meminta maaf sebesar-besarnya pada seluruh masyarakat NTB. Terutama pada keluarga besar Almagfirullah Maulana Syeikh TGKH M. Zainuddin Abdul Madjid, terkait adanya pemberitaan pada salah satu media online yang membuat resah banyak pihak,” ungkapnya.  (f3)

- Advertisement -
Rabu, Juli 2, 2025

Trending Pekan ini

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...

DPRD NTB Setujui Perda Perampingan OPD:  Strategis Menuju Birokrasi Efisien dan Pelayanan Publik Berkualitas

HarianNusa, Mataram - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi...

Pulang Ngaji, Anak di Bawah Umur di Narmada Diperkosa

HarianNusa.com, Mataram – Aksi bejat dilakukan seorang pria di...

Tongkat Komando Berganti, Korem 162/WB Segarkan Jajaran Lewat Sertijab Pimpinan

HarianNusa, Mataram – Suasana khidmat bercampur semangat baru menyelimuti...
Rabu, Juli 2, 2025

Berita Terbaru

BGN RI Apresiasi Dapur MBG Polda NTB

HarianNusa, Jakarta — Langkah inovatif Polda NTB dalam menghadirkan...

Tongkat Komando Berganti, Korem 162/WB Segarkan Jajaran Lewat Sertijab Pimpinan

HarianNusa, Mataram – Suasana khidmat bercampur semangat baru menyelimuti...

MotoGP Mandalika 2025 Dibuat Jadi Enam Hari

HarianNusa, Mataram - Durasi rangkaian ajang MotoGP Mandalika rencana...

Ketua Komisi I DPRD NTB Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79: Semakin Profesional dan Humanis

HarianNusa, Mataram — Ketua Komisi I DPRD Provinsi Nusa...

HUT Bhayangkara ke-79, Bupati LAZ : Dengan Sinergi dan Kolaborasi Lobar jadi Aman dan Sejahtera

HarianNusa, Dalam rangka memperingati Hari Ulang tahun (HUT) Bhayangkara...
Rabu, Juli 2, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!