HarianNusa.com, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat bekerjasama dengan Sekretariat Nasional AKKOPSI (Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi Indonesia) dan Mitra Samya (Mitra kerja UNICEF) untuk melakukan kegiatan Advocacy Horizontal Learning (AHL) Percepatan Pencapaian Program BASNO di NTB dan Implementasi Pengelolaan Sanitasi Aman di Kabupaten Sumbawa Barat, dan Penandatanganan Deklarasi Taliwang oleh Gubernur, Bupati/walikota peserta AHL.
Ketua AHL BASNO NTB dan Sanitasi Aman KSB 2020, Dr. Ir. H. Amry Rakhman,menjelaskan, bahwa pada tanggal 3 dan 4 Maret mendatang akan ada kegiatan nasional yang terpusat di KSB yaitu Advocacy Horizontal Learning (AHL) BASNO dengan tema "Percepatan Pencapaian BASNO/Stop BABS/ODF di setiap kabupaten/kota dan Strategi Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Aman".
Kegiatan ini juga bertujuan melakukan sharring pengalaman dan pembelajaran pencapaian BASNO/Stop BABS/ODF menuju sanitasi aman pada setiap kabupaten/kota se-Indonesia, khususnya di NTB. Termasuk pula melaunching Roadmap BASNO NTB 2020-2024.
“Kita juga secara bersama-sama nantinya akan mengindientifikasi pengalaman dan pembelajaran dalam meningkatkan capaian BASNO/Stop BABS/ODF menuju sanitasi aman pada setiap kabupaten/kota dalam mewujudkan desa/kelurahan sehat dan cerdas berbasis masyarakat,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PU KSB itu dalam acara Konfrensi Pers yang digelar Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Jumat, (28/02) di Mataram.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk memantapkan komitmen dan strategi pemerintah setiap kabupaten/kota untuk menjadikan daerahnya 100 persen Stop BABS/ODF menuju sanitasi aman melalui program sanitasi total berbasis masyarakat pada setiap kabupaten/kota terutama di Provinsi NTB.
Sekretaris Dinas Kesehatan NTB, Marjito di tempat yang sama menambahkan bahwa terkait dengan program BASNO di NTB, pihaknya telah melakukan berbagai upaya maksimal. Antara lainnya melibatkan media massa, elemen masyarakat lainnya serta menggalakkan sosialisasi. Menurutnya, persoalan BASNO atau Buang Air Besar Sembarangan diperlukan kesadaran masyarakat.
“Jadi berkaitan dengan ini sangat penting sekali mengubah prilaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Dan kami juga terus berupaya dengan melakukan berbagai cara termasuk menggandeng sejumlah elemen masyarakat,” ungkapnya.
Ket. Foto:
Kegiatan Konfrensi Pers yang digelar oleh Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB di Mataram, Human (28/02). (HarianNusa.com/f3)