HarianNusa.com, Mataram – Laporan kasus informasi dan transaksi elektronik (ITE) menduduki peringkat pertama dari kasus konvensional lainnya. Sebanyak 80 persen kasus di NTB didominasi kasus ITE.
Direktur Reskrimsus Polda NTB, Kombes Pol Anom Wibowo SIK, mengatakan laporan ITE yang mendominasi di Polda NTB meliputi laporan langsung masyarakat maupun laporan pada tingkat Polres yang dilimpahkan ke Polda NTB.
“Laporan pelanggaran kasus ITE yang telah masuk Polda NTB sangat tinggi, mencapai 80 persen dibanding kasus konvensional. Ini terpengaruh jumlah laporan dan beberapa laporan yang harusnya ditangani Polres namun diselesaikan di Mapolda,” ujarnya, Selasa (29/8).
Ia mengatakan, penanganan kasus ITE belum berjalan optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi Tim Cyber Crime Polda NTB untuk mengusut kasus cyber tersebut, salah satunya SEMA Nomor 4 Tahun 2013 yang memuat ahli harus didatangkan dari pusat.
“Perlu dikoreksi banyak laporan yang masuk namun beberapa di antaranya tidak tertangani dengan baik karena ahli harus didatangkan dari pusat bukan daerah,” ungkapnya.
Meskipun berjalan lambat, ia mengatakan akan menyelesaikan kasus tersebut secara maksimal hingga proses peradilan.
Sementara, jenis kasus ITE yang terbanyak yakni kasus penipuan dan penghinaan melalui media sosial. Kasus tersebut yang mendominasi dari berbagai kasus yang ditangani Polda NTB. (sat)
