HarianNusa.com, Lombok Barat – Munas (Musyawarah Nasional) Alim Ulama dan Konbes (Konferensi Besar) NU (Nahdlatul Ulama) 2017 berakhir di Pondok Pesantren Darul Qur’an Kecamatan Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/11/2017 ).
Usai sidang pleno dan pengesahan hasil Munas-Konbes NU 2017, forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU ini ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengingatkan tentang pentingnya tindak lanjut dari forum Akbar ini melalui tindakan nyata.
“Musyawarah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan kerja keras,” kata Wapres JK panggilan akrab Jusuf Kalla mengawali pidatonya.
JK mengapresiasi hasil Munas-Konbes NU dan berterima kasih atas sejumlah masukan kepada Pemerintah yang dinilainya positif bagi perbaikan bangsa dan negara.
Dalam kesempatan itu pula, JK memaparkan gejala kian menguatnya Islam di Indonesia dibandingkan 10 hingga 20 tahun silam. Ia juga mengungkap beberapa tantangan kaum Muslimin seperti radikalisme, modernisasi, dan ekonomi.
Sidang pleno forum yang mengusung tema “Mengokohkan Nilai-Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga” ini diisi laporan dari sidang-sidang komisi, antara lain Bahtsul Masail Maudlu’iyah (pembahasan isu-isu tematik-konseptual), Bahtsul Masail Waqi’iyah (pembahasan isu-isu aktual), Bahtsul Masail Qanuniyah (pembahasan soal perundang-undangan), Program, Organisasi, dan Rekomendasi.
Sebelumnya diskusi intensif dilaksanakan masing-masing komisi di forum terpisah, Jumat (24/11) kemarin.
Forum yang dihelat selama tiga hari ini menghasilkan sejumlah rekomendasi bagi pemerintah di bidang ekonomi dan kesejahteraan, pencegahaan dan penanggulangan radikalisme, kesehatan, pendidikan, serta politik dalam negeri hal internasional.
Selain di Islamic Center NTB sebagai lokasi pembukaan, perhelatan akbar tersebut juga melibatkan lima Pondok pesantren sebagai lokasi utama, antara lain di Pondok Pesantren Nurul Islam (Mataram), Pondok Pesantren Darul Fallah, Pondok Pesantren Darul Hikmah, Pondok Pesantren Darul Qur’an, dan Pondok Pesantren al-Halimy (Lombok Barat).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Munas dan Konbes NU 2017 , Lalu Winengan menyampaikan merasa bersyukur atas kehormatan yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yg berkenan membuka dan menutup gelaran Munas dan Konbes NU di Mataram. Tak lupa juga kepada Gubernur NTB dan Walikota Mataram yg mensuport penuh acara ini hingga berlangsung sukses, aman dan meriah.
“NU tentu tidak akan pernah melupakan budi baik ini,” ujarnya seraya menambahkan bahwa Munas dan Konbes NU berjalan dengan baik karena ada partisipasi dan dukungan dari para Hamba Allah yang ihklas .
Upacara penutupan Munas-Konbes NU dihadiri peserta resmi forum ini yang terdiri dari jajaran pengurus PBNU, ratusan delegasi dari 34 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), serta 31 badan otonom dan lembaga NU. Acara dipungkasi dengan doa oleh Mustasyar PBNU TGH Lalu Muhammad Turmudzi Badrudin.
Sebelum penutupan dilakukan prosesi serah terima rekomendasi Hasil Keputusan Munasdan Konbes NU 2017 dari Ketu PBNI KH Said Aqil Siroj kepada wapres Jusuf Kalla. (f3)